UI Raih Penghargaan Institusi Terproduktif HKI Berkualitas se-Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) menerima penghargaan sebagai institusi terproduktif di Indonesia dalam menghasilkan Artikel Berkualitas Tinggi di Bidang Kesehatan dan Obat. Melalui penghargaan ini UI turut mendorong ekosistem riset inovasi nasional.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Riset dan Teknologi RI /Kepala Badan Riset dan Inovasi Indonesia (Menristek/Kepala BRIN), Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro kepada Wakil Rektor UI bidang Riset dan Inovasi Nurtami pada ajang Anugerah Hak Kekayaan Intelektual, di Jakarta, Rabu (18/11). (Baca juga: Rektor IPB: Kampus Harus Siap Jadi Pusat Riset Industri Pangan )
Selain penghargaan bagi UI secara institusi, sebanyak 588 artikel ilmiah yang ditulis oleh insan peneliti dan akademisi UI maupun institusi/lembaga lainnya se-Indonesia, juga berhasil masuk dalam jajaran penerima penghargaan sebagai penulis artikel Ilmiah berkualitas tinggi bidang kesehatan dan obat.
Penerimaan piagam penghargaan pada kategori tersebut diwakili oleh Dita Aditianingsih dari Fakultas Kedokteran UI (FKUI) dengan judul artikel “Prevalence and Outcomes of Infection Among Patients in Intensive Care Units in 2017”. Artikel ilmiah tersebut berhasil dimuat di Journal of American Medical Association.
Pada kategori berikutnya, yaitu artikel ilmiah berkualitas tinggi bidang non kesehatan dan obat, diberikan kepada 20 artikel ilmiah yang ditulis oleh insan peneliti dan akademisi UI maupun institusi/lembaga lainnya se-Indonesia. Guru Besar Fakultas Teknik UI (FTUI) Prof. (Baca juga: Mahasiswa UGM Kembangkan Teknologi Redestilasi Pembuat Asap Cair )
Riri Fitri Sari mewakili penerimaan piagam anugerah yang diberikan langsung oleh Menristek/Kepala BRIN. Artikel ilmiah karya Prof. Riri berjudul “Load Estimation and Connection Request Barring for Random Access in Massive C-IoT” yang dimuat pada IEEE Internet of Things Journal.
Berikutnya, pada penghargaan Hak Kekayaan Intelektual Produktif diterima oleh 26 pengusul, yang salah seorang di antaranya adalah akademisi UI yaitu, Prof Ismail dari FKUI dengan judul invensi/paten “Alat Fiksasi Eksternal Periartikuler".
Pada kesempatan tersebut, empat Jurnal Ilmiah UI juga mendapatkan penghargaan sebagai Jurnal Ilmiah Indonesia Bereputasi Internasional. Penghargaan tersebut diberikan kepada International Journal of Technology, Penerbit FTUI; Interiority, Penerbit Departemen Arsitektur FTUI; Kesmas - Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, Penerbit Fakultas Kesehatan Masyarakat UI; dan Medical Journal of Indonesia, Penerbit FKUI.
Kemudian, Jurnal Indonesia Law Review, Penerbit Djokosoetono Research Center, Fakultas Hukum UI; dan Indonesian Capital Market Review, Penerbit MRC Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI berhasil meraih penghargaan sebagai Jurnal Ilmiah Indonesia Berkualitas Menuju Indeksasi Standar Internasional.
Ajang Anugerah Hak Kekayaan Intelektual diselenggarakan oleh Kemenristek/BRIN melalui Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual. Pemberian penghargaan meliputi lima kategori yaitu: Hak Kekayaan Intelektual Produktif, Artikel Ilmiah Berkualitas Tinggi Bidang Kesehatan dan Obat, Artikel Ilmiah Berkualitas Tinggi Bidang Non Kesehatan dan Obat, Penulis Produktif, dan Peningkatan Kualitas Jurnal Ilmiah.
Pada kesempatan terpisah, Rektor UI Prof. Ari Kuncoro mengapresiasi kinerja riset dan inovasi yang dilakukan oleh sivitas akademika UI. Dengan kontribusi para periset, akademisi UI dapat turut mendorong ekosistem riset inovasi nasional sehingga UI dapat turut ambil bagian dalam mendukung Indonesia berdaya saing dan berdaulat berbasis iptek.
Dalam arahannya, Menristek/Kepala BRIN menyampaikan, ajang ini merupakan salah satu upaya kementerian untuk mendorong terjadinya hilirisasi dari hasil riset dan mempromosikan riset unggulan. Tidak hanya itu, pemerintah juga ingin riset inovasi dapat menjadi kebanggaan bangsa negara serta solusi atas permasalahan yang dihadapi.
"Kunci peningkatan pertumbuhan ada pada perbaikan kualitas SDM, peningkatan produktivitas, peningkatan investasi, dan perbaikan pasar tenaga kerja. Pertumbuhan ekonomi dapat dicapai jika dilakukan peningkatan industri manufaktur berbasis inovasi. Bila hal ini dilakukan, maka visi pembangunan nasional tahun 2045 dapat terwujud,” katanya.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Riset dan Teknologi RI /Kepala Badan Riset dan Inovasi Indonesia (Menristek/Kepala BRIN), Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro kepada Wakil Rektor UI bidang Riset dan Inovasi Nurtami pada ajang Anugerah Hak Kekayaan Intelektual, di Jakarta, Rabu (18/11). (Baca juga: Rektor IPB: Kampus Harus Siap Jadi Pusat Riset Industri Pangan )
Selain penghargaan bagi UI secara institusi, sebanyak 588 artikel ilmiah yang ditulis oleh insan peneliti dan akademisi UI maupun institusi/lembaga lainnya se-Indonesia, juga berhasil masuk dalam jajaran penerima penghargaan sebagai penulis artikel Ilmiah berkualitas tinggi bidang kesehatan dan obat.
Penerimaan piagam penghargaan pada kategori tersebut diwakili oleh Dita Aditianingsih dari Fakultas Kedokteran UI (FKUI) dengan judul artikel “Prevalence and Outcomes of Infection Among Patients in Intensive Care Units in 2017”. Artikel ilmiah tersebut berhasil dimuat di Journal of American Medical Association.
Pada kategori berikutnya, yaitu artikel ilmiah berkualitas tinggi bidang non kesehatan dan obat, diberikan kepada 20 artikel ilmiah yang ditulis oleh insan peneliti dan akademisi UI maupun institusi/lembaga lainnya se-Indonesia. Guru Besar Fakultas Teknik UI (FTUI) Prof. (Baca juga: Mahasiswa UGM Kembangkan Teknologi Redestilasi Pembuat Asap Cair )
Riri Fitri Sari mewakili penerimaan piagam anugerah yang diberikan langsung oleh Menristek/Kepala BRIN. Artikel ilmiah karya Prof. Riri berjudul “Load Estimation and Connection Request Barring for Random Access in Massive C-IoT” yang dimuat pada IEEE Internet of Things Journal.
Berikutnya, pada penghargaan Hak Kekayaan Intelektual Produktif diterima oleh 26 pengusul, yang salah seorang di antaranya adalah akademisi UI yaitu, Prof Ismail dari FKUI dengan judul invensi/paten “Alat Fiksasi Eksternal Periartikuler".
Pada kesempatan tersebut, empat Jurnal Ilmiah UI juga mendapatkan penghargaan sebagai Jurnal Ilmiah Indonesia Bereputasi Internasional. Penghargaan tersebut diberikan kepada International Journal of Technology, Penerbit FTUI; Interiority, Penerbit Departemen Arsitektur FTUI; Kesmas - Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, Penerbit Fakultas Kesehatan Masyarakat UI; dan Medical Journal of Indonesia, Penerbit FKUI.
Kemudian, Jurnal Indonesia Law Review, Penerbit Djokosoetono Research Center, Fakultas Hukum UI; dan Indonesian Capital Market Review, Penerbit MRC Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI berhasil meraih penghargaan sebagai Jurnal Ilmiah Indonesia Berkualitas Menuju Indeksasi Standar Internasional.
Ajang Anugerah Hak Kekayaan Intelektual diselenggarakan oleh Kemenristek/BRIN melalui Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual. Pemberian penghargaan meliputi lima kategori yaitu: Hak Kekayaan Intelektual Produktif, Artikel Ilmiah Berkualitas Tinggi Bidang Kesehatan dan Obat, Artikel Ilmiah Berkualitas Tinggi Bidang Non Kesehatan dan Obat, Penulis Produktif, dan Peningkatan Kualitas Jurnal Ilmiah.
Pada kesempatan terpisah, Rektor UI Prof. Ari Kuncoro mengapresiasi kinerja riset dan inovasi yang dilakukan oleh sivitas akademika UI. Dengan kontribusi para periset, akademisi UI dapat turut mendorong ekosistem riset inovasi nasional sehingga UI dapat turut ambil bagian dalam mendukung Indonesia berdaya saing dan berdaulat berbasis iptek.
Dalam arahannya, Menristek/Kepala BRIN menyampaikan, ajang ini merupakan salah satu upaya kementerian untuk mendorong terjadinya hilirisasi dari hasil riset dan mempromosikan riset unggulan. Tidak hanya itu, pemerintah juga ingin riset inovasi dapat menjadi kebanggaan bangsa negara serta solusi atas permasalahan yang dihadapi.
"Kunci peningkatan pertumbuhan ada pada perbaikan kualitas SDM, peningkatan produktivitas, peningkatan investasi, dan perbaikan pasar tenaga kerja. Pertumbuhan ekonomi dapat dicapai jika dilakukan peningkatan industri manufaktur berbasis inovasi. Bila hal ini dilakukan, maka visi pembangunan nasional tahun 2045 dapat terwujud,” katanya.
(mpw)