Menag Harap Lembaga Pendidikan Ajarkan Islam yang Toleran
loading...
A
A
A
Sebelumnya, Ketua Yayasan Al-Maghfirah Ahmad Hatta mengungkapkan, lembaga pendidikan yang dibangun ini merupakan ikhtiar yang dilakukan lembaganya untuk menciptakan "sumur zam-zam" di Indonesia.
"Setiap kami mengantar jamaah haji dan umrah ke tanah suci, kami selalu menceritakan Siti Hajar denga sumur zam-zamnya. Itu seperti pahala yang tiada putusnya," kata Hatta.
"Maka kami pun terpikir bagaimana jika membangun sebuah lembaga pendidikan. Salah satunya adalah dimulai dengan kita mengkader guru-guru. Bayangkan pahala yang mengalir dari setiap pengajaran alif, ba, ta, sampai ya, yang dilakukan guru-guru. Ini zam-zamnya Indonesia," sambung Hatta.
Ia menambahkan, STIPI saat ini baru dapat menampung ratusan mahasiswa dari ribuan peminat yang mendaftar. "Mohon doanya Pak Menteri. Nanti setelah mereka lulus, mereka langsung kita salurkan ke sekolah-sekolah kita. Dan mereka yang ada di sini beasiswa hasil dari pengelolaan dana yang disumbangkan jamaah," ungkap Hatta.
"Setiap kami mengantar jamaah haji dan umrah ke tanah suci, kami selalu menceritakan Siti Hajar denga sumur zam-zamnya. Itu seperti pahala yang tiada putusnya," kata Hatta.
"Maka kami pun terpikir bagaimana jika membangun sebuah lembaga pendidikan. Salah satunya adalah dimulai dengan kita mengkader guru-guru. Bayangkan pahala yang mengalir dari setiap pengajaran alif, ba, ta, sampai ya, yang dilakukan guru-guru. Ini zam-zamnya Indonesia," sambung Hatta.
Ia menambahkan, STIPI saat ini baru dapat menampung ratusan mahasiswa dari ribuan peminat yang mendaftar. "Mohon doanya Pak Menteri. Nanti setelah mereka lulus, mereka langsung kita salurkan ke sekolah-sekolah kita. Dan mereka yang ada di sini beasiswa hasil dari pengelolaan dana yang disumbangkan jamaah," ungkap Hatta.
(mpw)