Positif Covid-19 Pascapilkada Berpotensi Naik, PTM Harus Dipertimbangkan Ulang

Selasa, 08 Desember 2020 - 00:22 WIB
loading...
Positif Covid-19 Pascapilkada Berpotensi Naik, PTM Harus Dipertimbangkan Ulang
Simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah SMPN 1 Surabaya. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
JAKARTA - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) memprediksi akan terjadi peningkatan kasus covid-19 secara signifikan di provinsi, kabupaten/kota yang menggelar Pilkada serentak, 9 Desember 2020. Dengan demikian, rencana pembelajaran tatap muka pada Januari 2021 harus benar-benar mempertimbangkan potensi kenaikan kasus pascapilkada.

Ditambah lagi, liburan akhir tahun, demi mencegah sekolah menjadi klaster baru penularan covid 19. "Jika kasus meningkat signifikan, pemerintah kami minta menunda dahulu buka sekolah tatap muka di bulan Januari," Sekjen FSGI, Heru Purnomo, dalam keterangan persnya, Senin (7/12/2020). (Baca juga: Ancaman Klaster Sekolah, Skema Perlindungan Guru dan Murid Harus Disiapkan )

Pilkada serentak 2020 akan digelar di 9 provinsi, 37 kota dan 224 kabupaten di Indonesia. Pilkada dilaksanakan pada Rabu, 9 Desember 2020. Sebanyak 715 pasangan calon siap meramaikan Pilkada 2020 di 270 daerah. Begitu juga libur sekolah, dimulai 19 Desember 2020, hampir bersamaan waktunya dengan cuti bersama.

Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti mengatakan, pihaknya memprediksi, akan terjadi peningkatan kasus covid-19 di 270 daerah yang menggelar Pilkada. Berdasarkan hasil pantauan seluruh anggota FSGI di sejumlah daerah yang menggelar Pilkada Desember 2020, menunjukan fakta bahwa selama proses Pilkada sudah terjadi pengerahan massa dalam jumlah besar.

"Selain itu melakukan pawai dan mayoritas peserta tidak mengenakan masker, hal tersebut terpantau di Kabupaten Bima," ungkap Retno. (Baca juga: 14 SMP Gelar Simulasi Sekolah Tatap Muka Bersama Siswa )

FSGI memperkirakan pascapilkada akan ada juga perayaan kemenangan dari paslon yang meraih suara terbanyak. Itu artinya, potensi menciptakan kerumunan sangat tinggi dan kemungkinan protokol kesehatan banyak diabaikan juga meningkat.

Ketidakpatuhan dalam menjalankan protokol kesehatan adalah kunci pencegahan penularan, ketika berkerumunan di keramaian ditambah tidak patuh pada protokol kesehatan akan berpeluang menambah jumlah kasus covid 19 di Indonesia, setidaknya di 270 kabupaten/kota.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2922 seconds (0.1#10.140)