SWA Gelar 'Career Day' Siapkan Anak Hadapi Situasi Kompetitif di Masa Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sinarmas World Academy (SWA) menggelar acara tahunan “Career Day”. Pembicara ternama dari berbagai bidang diundang untuk berbagi pengalaman dan wawasan mereka kepada para murid SWA tingkat SMP dan SMA .
Jajaran pembicara yang diundang sekolah bertaraf internasional yang berlokasikan di BSD City, Indonesia seperti Dr. Natalie Kuldell, BioBuilder Educational Foundation Instructor and MIT Department of Biological Engineering; Taswin Zakaria, selaku Presiden Direktur Maybank Indonesia.
Diskusi yang telah digelar pada 29 Januari secara daring ini juga mengundang Taufiq Rahman, Pemimpin Redaksi The Jakarta Post; Antony Dirga, selaku CEO dari Trimegah Asset Management; dan Hayden Lui, sebagai pendiri EzeePasar.com.
General Manager SWA Deddy Djaja Ria mengatakan, para pembicara dipilih sangat selektif untuk memastikan siswa memahami dan mengambil makna penting dari setiap sesi pengalaman pembicara. Hal ini sejalan dengan komitmen sekolah yang ingin membangun jiwa pembelajar dan bukan sekedar lulus saja dari SMA.
"Kemampuan berpikir tingkat-tinggi, kemampuan berinovasi, kemampuan berkreasi, dan nilai kemanusiaan yang tinggi para siswa dipupuk, dibina dan diasah untuk memastikan setiap dari mereka dapat meraih keberhasilan di masa depan," katanya melalui siaran pers, Rabu (3/2).
Ketua Koordinator Acara Career Day SWA 2021 Stanislav, yang juga merupakan University Guidance Counselor (UGC) SWA, menjelaskan bahwa di SWA, pendampingan untuk mempersiapkan penerimaan universitas dimulai sejak kelas 6.
“Murid dibimbing untuk memikirkan tujuan mereka belajar, dan diajak memikirkan dampak positif apa yang ingin diberikan pada dunia. Benih pemikiran ini ditanam, dibina dan diterjemahkan ke portofolio mereka yang kelak akan dipakai sebagai modal utama mereka untuk masuk universitas,” katanya.
Satu-satunya konselor Indonesia yang mendapatkan penghargaan Yale Educator Award 2020 ini mengakui pentingnya siswa mendengar langsung pengalaman praktisi di berbagai bidang. Sebab mereka akan mempelajari tentang pilihan karir.
Sekaligus juga mendapat inspirasi untuk meraih impian melalui pengalaman kehidupan nyata dari para profesional sukses yang telah melewati banyak kesulitan, dan berhasil unggul di bidangnya masing-masing.
Siswi kelas 11 di SWA Callista mengatakan, hari karir ini sangat berarti baginya dan melalui kesempatan ini, dia dapat mengeksplorasi berbagai jalur karir yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
“Sebelumnya, saya tidak bisa membayangkan diri saya bisa terjun ke industri kreatif di masa depan, tetapi mendengarkan pemaparan dari seorang pembuat film benar-benar membuka mata saya, dan membekali saya dengan begitu banyak pengetahuan,” tuturnya.
Siswa SWA lainnya, Keke, menyoroti hal lain, di samping materi yang disampaikan oleh para pembicara: keramahan, dan kerendahan-hati para pembicara membuat Keke sangat terkesan.
“Semua pembicara sangat rendah hati, terlepas dari pengalaman, pengetahuan, dan jabatan mereka yang luar-biasa. Saya belajar bahwa betapapun suksesnya kita, kita harus selalu rendah hati dan mau berbagi” katanya.
Pesan yang senada disampaikan oleh seluruh pembicara: keterampilan teknis dan kepintaran saja tidak cukup, keterampilan interpersonal, dan karakter diri yang baik menjadi kunci kesuksesan di segala bidang. Masa depan tidak dapat diprediksi, tetapi kita selalu dapat beradaptasi.
“Teknologi selalu berubah dan mengubah proses bisnis, tetapi tidak pernah benar-benar mengubah inti bisnis. Meski teknologi dikatakan telah disrupsi sistem perbankan, tapi itu hanya prosesnya, intinya tetap sama. Mengetahui apa yang penting akan membuat kita tetap relevan dan tak tergoyahkan.” jawab Taswin saat ditanya bagaimana teknologi mendisrupsi industri perbankan.
Pesan penting lainnya yang disampaikan oleh semua pembicara adalah pentingnya memiliki passion; untuk tidak pernah berhenti belajar, dan selalu memiliki rasa ingin tahu.
“Akan ada kegagalan dalam perjalanan, tetapi passion akan membuat kita menikmati apa yang dilakukan. Ingatlah selalu untuk bekerja keras, dan jangan takut gagal. Saat jatuh, bangkitlah dan melangkah lagi. Jangan lupa untuk menikmati setiap situasi perjalanan menuju kesuksesan,” katanya.
Kesuksesan bukan sekedar memilih dan menjalankan karir, tetapi juga terkait dengan menanamkan nilai dan tujuan yang kuat dalam diri untuk melakukan apa pun di segala bidang yang dipilih. SWA terus membimbing siswa membangun pondasi nilai diri yang kuat, memupuk sikap positif dalam mempersiapkan mereka menjadi generasi pembelajar yang tangguh untuk menghadapi masa depan.
Jajaran pembicara yang diundang sekolah bertaraf internasional yang berlokasikan di BSD City, Indonesia seperti Dr. Natalie Kuldell, BioBuilder Educational Foundation Instructor and MIT Department of Biological Engineering; Taswin Zakaria, selaku Presiden Direktur Maybank Indonesia.
Diskusi yang telah digelar pada 29 Januari secara daring ini juga mengundang Taufiq Rahman, Pemimpin Redaksi The Jakarta Post; Antony Dirga, selaku CEO dari Trimegah Asset Management; dan Hayden Lui, sebagai pendiri EzeePasar.com.
General Manager SWA Deddy Djaja Ria mengatakan, para pembicara dipilih sangat selektif untuk memastikan siswa memahami dan mengambil makna penting dari setiap sesi pengalaman pembicara. Hal ini sejalan dengan komitmen sekolah yang ingin membangun jiwa pembelajar dan bukan sekedar lulus saja dari SMA.
"Kemampuan berpikir tingkat-tinggi, kemampuan berinovasi, kemampuan berkreasi, dan nilai kemanusiaan yang tinggi para siswa dipupuk, dibina dan diasah untuk memastikan setiap dari mereka dapat meraih keberhasilan di masa depan," katanya melalui siaran pers, Rabu (3/2).
Ketua Koordinator Acara Career Day SWA 2021 Stanislav, yang juga merupakan University Guidance Counselor (UGC) SWA, menjelaskan bahwa di SWA, pendampingan untuk mempersiapkan penerimaan universitas dimulai sejak kelas 6.
“Murid dibimbing untuk memikirkan tujuan mereka belajar, dan diajak memikirkan dampak positif apa yang ingin diberikan pada dunia. Benih pemikiran ini ditanam, dibina dan diterjemahkan ke portofolio mereka yang kelak akan dipakai sebagai modal utama mereka untuk masuk universitas,” katanya.
Satu-satunya konselor Indonesia yang mendapatkan penghargaan Yale Educator Award 2020 ini mengakui pentingnya siswa mendengar langsung pengalaman praktisi di berbagai bidang. Sebab mereka akan mempelajari tentang pilihan karir.
Sekaligus juga mendapat inspirasi untuk meraih impian melalui pengalaman kehidupan nyata dari para profesional sukses yang telah melewati banyak kesulitan, dan berhasil unggul di bidangnya masing-masing.
Siswi kelas 11 di SWA Callista mengatakan, hari karir ini sangat berarti baginya dan melalui kesempatan ini, dia dapat mengeksplorasi berbagai jalur karir yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
“Sebelumnya, saya tidak bisa membayangkan diri saya bisa terjun ke industri kreatif di masa depan, tetapi mendengarkan pemaparan dari seorang pembuat film benar-benar membuka mata saya, dan membekali saya dengan begitu banyak pengetahuan,” tuturnya.
Siswa SWA lainnya, Keke, menyoroti hal lain, di samping materi yang disampaikan oleh para pembicara: keramahan, dan kerendahan-hati para pembicara membuat Keke sangat terkesan.
“Semua pembicara sangat rendah hati, terlepas dari pengalaman, pengetahuan, dan jabatan mereka yang luar-biasa. Saya belajar bahwa betapapun suksesnya kita, kita harus selalu rendah hati dan mau berbagi” katanya.
Pesan yang senada disampaikan oleh seluruh pembicara: keterampilan teknis dan kepintaran saja tidak cukup, keterampilan interpersonal, dan karakter diri yang baik menjadi kunci kesuksesan di segala bidang. Masa depan tidak dapat diprediksi, tetapi kita selalu dapat beradaptasi.
“Teknologi selalu berubah dan mengubah proses bisnis, tetapi tidak pernah benar-benar mengubah inti bisnis. Meski teknologi dikatakan telah disrupsi sistem perbankan, tapi itu hanya prosesnya, intinya tetap sama. Mengetahui apa yang penting akan membuat kita tetap relevan dan tak tergoyahkan.” jawab Taswin saat ditanya bagaimana teknologi mendisrupsi industri perbankan.
Pesan penting lainnya yang disampaikan oleh semua pembicara adalah pentingnya memiliki passion; untuk tidak pernah berhenti belajar, dan selalu memiliki rasa ingin tahu.
“Akan ada kegagalan dalam perjalanan, tetapi passion akan membuat kita menikmati apa yang dilakukan. Ingatlah selalu untuk bekerja keras, dan jangan takut gagal. Saat jatuh, bangkitlah dan melangkah lagi. Jangan lupa untuk menikmati setiap situasi perjalanan menuju kesuksesan,” katanya.
Kesuksesan bukan sekedar memilih dan menjalankan karir, tetapi juga terkait dengan menanamkan nilai dan tujuan yang kuat dalam diri untuk melakukan apa pun di segala bidang yang dipilih. SWA terus membimbing siswa membangun pondasi nilai diri yang kuat, memupuk sikap positif dalam mempersiapkan mereka menjadi generasi pembelajar yang tangguh untuk menghadapi masa depan.
(mpw)