JAKARTA - Pemerintah berkomitmen untuk terus memberdayakan pesantren. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bahkan menjadikan kemandirian pesantren sebagai salah satu program prioritas dalam kepemimpinannya.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Waryono Abdul Ghafur mengatakan, ada sejumlah program pemberdayaan pesantren yang akan dilakukan sepanjang 2021. Program-program itu sebagian dilaksanakan Kemenag dan ada yang berbasis penguatan sinergi lintas kementerian dan lembaga negara (K/L).
Baca juga: Pandemi, Kemenag Minta Perguruan Tinggi Islam Terapkan Digital University
Waryono mencontohkan, di antara program pemberdayaan tersebut adalah afirmasi terhadap Ma'had Aly atau perguruan tinggi model pesantren. Pada 2021 ini, Kemenag akan memberikan beasiswa doktoral (S3) bagi dosen Ma'had Aly. Selain itu, telah disiapkan pula bantuan pembangunan dan pengembangan perpustakaan Ma'had Aly.
"Kemenag akan perkuat akreditasi Ma'had Aly sehingga bisa sampai pada level mumtaz atau 'A'," ujar Waryono Jakarta, Sabtu (6/2/2021).
Menurutnya, saat ini tercatat ada 60 Ma'had Aly di seluruh Indonesia. Sebanyak 14 di antaranya, sudah terakreditasi Mumtaz. Kemenag juga tengah memproses pendirian 15 Ma'had Aly. Dengan demikian, nantinya akan ada 75 Ma'had Aly yang dimiliki Indonesia.
Baca juga: UIN Jakarta-Wahid Foundation Tawarkan Beasiswa bagi Mahasiswa Peneliti Gus Dur
"Setiap Ma'had Aly memiliki spesifikasi keilmuan masing-masing. Kami sedang membahas rencana seleksi penerimaan mahasantri secara nasional untuk memudahkan akses santri dari seluruh Indonesia," tutur Waryono.
Waryono mengungkapkan, program afirmasi lainnya adalah penyiapan bantuan infrastruktur senilai Rp400 juta untuk 14 Ma'had Aly. Pemberian bantuan akan dilakukan melalui seleksi terbuka.
Pemberdayaan pesantren juga akan dilakukan Kemenag bersama kementerian dan lembaga lainnya. Di antaranya adalah pemberian bantuan pengembangan sanitasi bagi 4.000 pesantren yang akan dilakukan oleh Kementerian PUPR, peningkatan kualitas 400 dapur pesantren oleh Kemenkes, serta pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) pesantren oleh Kemenaker.
Kemenag, lanjut Waryono, juga tengah memperkuat koordinasi dengan 20 K/L dalam rangka pemberdayaan ekonomi pesantren. Pihak yang terlibat antara lain Kementan, Kemenperin, dan Bank Indonesia. "Selasa depan, kita akan bahas program pemberdayaan ekonomi pesantren agar bisa dilakukan secara sinergis dengan 20 K/L," tandasnya.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Waryono Abdul Ghafur mengatakan, ada sejumlah program pemberdayaan pesantren yang akan dilakukan sepanjang 2021. Program-program itu sebagian dilaksanakan Kemenag dan ada yang berbasis penguatan sinergi lintas kementerian dan lembaga negara (K/L).
Baca juga: Pandemi, Kemenag Minta Perguruan Tinggi Islam Terapkan Digital University
Waryono mencontohkan, di antara program pemberdayaan tersebut adalah afirmasi terhadap Ma'had Aly atau perguruan tinggi model pesantren. Pada 2021 ini, Kemenag akan memberikan beasiswa doktoral (S3) bagi dosen Ma'had Aly. Selain itu, telah disiapkan pula bantuan pembangunan dan pengembangan perpustakaan Ma'had Aly.
"Kemenag akan perkuat akreditasi Ma'had Aly sehingga bisa sampai pada level mumtaz atau 'A'," ujar Waryono Jakarta, Sabtu (6/2/2021).
Baca Juga:
Menurutnya, saat ini tercatat ada 60 Ma'had Aly di seluruh Indonesia. Sebanyak 14 di antaranya, sudah terakreditasi Mumtaz. Kemenag juga tengah memproses pendirian 15 Ma'had Aly. Dengan demikian, nantinya akan ada 75 Ma'had Aly yang dimiliki Indonesia.
Baca juga: UIN Jakarta-Wahid Foundation Tawarkan Beasiswa bagi Mahasiswa Peneliti Gus Dur
"Setiap Ma'had Aly memiliki spesifikasi keilmuan masing-masing. Kami sedang membahas rencana seleksi penerimaan mahasantri secara nasional untuk memudahkan akses santri dari seluruh Indonesia," tutur Waryono.
Waryono mengungkapkan, program afirmasi lainnya adalah penyiapan bantuan infrastruktur senilai Rp400 juta untuk 14 Ma'had Aly. Pemberian bantuan akan dilakukan melalui seleksi terbuka.
Pemberdayaan pesantren juga akan dilakukan Kemenag bersama kementerian dan lembaga lainnya. Di antaranya adalah pemberian bantuan pengembangan sanitasi bagi 4.000 pesantren yang akan dilakukan oleh Kementerian PUPR, peningkatan kualitas 400 dapur pesantren oleh Kemenkes, serta pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) pesantren oleh Kemenaker.
Kemenag, lanjut Waryono, juga tengah memperkuat koordinasi dengan 20 K/L dalam rangka pemberdayaan ekonomi pesantren. Pihak yang terlibat antara lain Kementan, Kemenperin, dan Bank Indonesia. "Selasa depan, kita akan bahas program pemberdayaan ekonomi pesantren agar bisa dilakukan secara sinergis dengan 20 K/L," tandasnya.
(mpw)

Berita Terkait
- Mau Daftar Beasiswa ADik dari Kemendikbud, Simak Informasi Lengkapnya
- Beasiswa ADik Kemendikbud Segera Dibuka, Cek Syaratnya
- Beasiswa PMDSU, Buka Harapan Menjadi Ilmuwan Muda
- Adik Bungsu Menko Polhukam Mahfud MD Maju Pemilihan Rektor Unitomo Surabaya
- UIN Jakarta Berikan Beasiswa ke Mahasiswa Terdampak Covid-19
- Kejati Banten Tetapkan Tersangka Pemotong Hibah Ponpes
- Kemenag Sebut Larangan Restoran Buka Siang Hari Berlebihan
- Unpad Buka Rekrutmen Dosen Berkualitas, Ini Syaratnya
- Wali Kota Surabaya Fasilitasi 500 Beasiswa Pendidikan bagi Pelajar Tak Mampu
- Catat, Ada 500 Beasiswa Pendidikan Bagi Pelajar MBR
TULIS KOMENTAR ANDA!
Berita Rekomendasi
- Poros Islam Ingin Usung Capres-Cawapres di Pilpres 2024? PKB Jadi Penentu
- Ini Fakta Mengenai Pratu Lucky Y Matuan mantan Prajurit TNI yang Membelot Jadi Komandan Lapangan OPM
- Kisah Karyawan Bank Korban PHK, Banting Setir Jadi Tukang Service Jok Keliling demi Bertahan Hidup
- Ratu Elizabeth II Kuburkan Pangeran Philip Hari Ini, Begini Prosesi Megahnya
- Viral! Curhatan Sopir Truk, STNK Ditahan Oknum Polantas Tanpa Surat Tilang
- Ratusan Rumah Warga Blitar Terancam Tergusur Peternakan Sapi PT Greenfields
- Kapal Perang AS Batal ke Laut Hitam usai Diperingatkan Rusia, Pentagon Bungkam