Ciptakan Energi Listrik Terbarukan, Mahasiswa ITS Raih Emas di I2ASPO

Minggu, 07 Februari 2021 - 14:18 WIB
loading...
Ciptakan Energi Listrik...
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Foto/Dok/Humas ITS
A A A
JAKARTA - Permintaan kebutuhan energi di Indonesia tiap tahunnya terus meningkat. Namun, kebanyakan sumber energi di Indonesia masih memanfaatkan energi fosil yang tidak terbarukan. Tim Antasena dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pun memanfaatkan energi terbarukan berupa sekam padi untuk memenuhi kebutuhan energy listrik di Indonesia.

Tim mahasiswa ini beranggotakan Ibrahim Fatahillah Hizbul Islam (Teknik Material dan Metalurgi 2018), Ahmad Fahmi Prakoso (Teknik Material dan Metalurgi 2018), Mikael S K Raditya Dwiatmaka (Teknik Kimia 2019), Muhammad Wildan Abyan (Teknik Material dan Metalurgi 2019), dan Deden Eko Wiyono (Teknik Kimia Industri 2019).



Kelimanya berhasil membuat Antasena Biohidrogen Electric Generator. Alat ini bertujuan untuk memproduksi gas hidrogen dengan fermentasi biomassa. Ketua Tim Ibrahim Fatahillah Hizbul Islam mengatakan, biomassa dari sekam padi yang dipilih karena Indonesia adalah negara agraris dengan produksi padi yang melimpah, dan menghasilkan sekam padi yang juga melimpah.

Fatah menjelaskan, sekam padi pada awalnya diolah menggunakan NaOH guna mendegradasi lignin dan alat penggiling guna memperluas permukaan kontak pada sekam padi. Sekam padi lalu dihidrolisis dengan 2 mikroorganisme yaitu Trichoderma reesei dan Aspergillus niger. Hal ini berguna untuk mengonversi kandungan selulosa pada sekam padi agar menjadi glukosa.

Fatah melanjutkan, sekam padi hasil pengolahan awal tersebut difermentasikan menggunakan bakteri anaerob yaitu Clostridium Butyricum. Bakteri tersebut dipilih karena memiliki kemampuan untuk memproduksi hidrogen. ‘’Gas hidrogen ini kemudian diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan fuel cell,’’ katanya melalui siaran pers, Jumat (5/2).

Baca juga: Keren, Dosen ITS Ciptakan Robot Hybrid Bantu Dokter dalam Operasi Tulang


Alumnus SMA Negeri 12 Surabaya ini memaparkan, alat tersebut dibuat guna menjawab permintaan energi di Indonesia yang akan melejit beberapa tahun lagi. Mereka memprediksi sekitar 29 % penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) akan terjadi pada tahun 2050. ‘’Berdasarkan angka tersebut, sudah seharusnya Indonesia mulai memanfaatkan sumber energi terbarukan,” katanya

Fatah melanjutkan, Antasena Biohidrogen Electric Generator ini juga dapat menjadi investasi menguntungkan dari segi ekonomi. Berdasarkan analisa yang dilakukan, alat ini memiliki nilai pendapatan yang sama besar dengan modal yang dikeluarkan. “Hal ini membuat tidak adanya kerugian atau keuntungan selama 2 tahun, 9 bulan, 20 hari dalam penggunaannya,” ujarnya.

Fatah menuturkan, gas hidrogen yang dapat dihasilkan oleh Antasena Biohidrogen Electric Generator mencapai 5,72 liter setiap jam. Gas hidrogen dapat dikonversikan ke energi listrik dengan fuel cell. Berdasarkan hal tersebut, alat ini diasumsikan dapat memenuhi kebutuhan listrik dari 16 rumah dengan kapasitas listrik setiap rumah 500 Watt. “Masyarakat menjadi lebih untung sebesar 87 % dibanding menggunakan listrik biasa,” tuturnya.



Melalui karyanya tersebut, Tim Antasena ITS juga telah berhasil meraih Gold Medal dalam ajang Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) pada Desember lalu. Dengan manfaat-manfaat yang dihadirkan dalam menjawab permasalahan energi di Indonesia pada masa yang akan datang, membuat karya dari tim ini dinilai layak mendapatkan penghargaan tersebut.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
13 Rektor ITS dari Masa...
13 Rektor ITS dari Masa ke Masa, Dokter, Militer, hingga yang Diangkat Jadi Menteri
Bagaimana Cara Meningkatkan...
Bagaimana Cara Meningkatkan Peluang Diterima di SNBT 2025?
H-3 Penutupan SNBT,...
H-3 Penutupan SNBT, Ini Daya Tampung Prodi Sastra Indonesia di 3 PTN
ITS Terima 1.547 Mahasiswa...
ITS Terima 1.547 Mahasiswa di SNBP 2025, Kamu Termasuk?
20 PTN dengan Penerimaan...
20 PTN dengan Penerimaan Mahasiswa Terbanyak di SNBP 2025, Tidak ada UI dan UGM!
Selamat, 173.028 Siswa...
Selamat, 173.028 Siswa Dinyatakan Diterima di PTN melalui Jalur SNBP 2025
Cara Cek dan Link Pengumuman...
Cara Cek dan Link Pengumuman Hasil SNBP 2025 di Unair, ITS, UPN Jatim, dan Unesa
Perbandingan Jumlah...
Perbandingan Jumlah Peserta yang Lulus SNBP 5 Tahun Terakhir, Terus Meningkat?
Pengumuman Kelulusan...
Pengumuman Kelulusan SNBP 2025 Hari Ini Jam 3 Sore, Cek Hasil di Mana?
Rekomendasi
Prabowo Diwawancarai...
Prabowo Diwawancarai 7 Jurnalis, PSI: Perlihatkan Pemerintah Tidak Antikritik
Respons Bahlil Lahadalia...
Respons Bahlil Lahadalia soal Pertemuan Prabowo dan Megawati
Sekjen Golkar Sebut...
Sekjen Golkar Sebut PDIP di Luar atau Dalam Pemerintah Sama-Sama Baik
Masa Kelam Ibu Kota...
Masa Kelam Ibu Kota Kerajaan Majapahit Setelah Dikalahkan Demak
Parsel Lebaran Prabowo...
Parsel Lebaran Prabowo untuk Megawati Berisi Sayur-mayur
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Bakal Lawan Sampai Titik Darah Penghabisan
Berita Terkini
Jejak Pendidikan Evandra...
Jejak Pendidikan Evandra Florasta, Pahlawan Timnas U-17 Loloskan Indonesia ke Piala Dunia 2025
2 jam yang lalu
7 Fakta Gaji Rata-Rata...
7 Fakta Gaji Rata-Rata Lulusan S1 di Indonesia yang Menarik untuk Diketahui
2 jam yang lalu
9 Jurusan Unair dengan...
9 Jurusan Unair dengan UKT di Bawah Rp10 Juta Jalur Mandiri 2025
18 jam yang lalu
Hakikat atau Hakekat,...
Hakikat atau Hakekat, Mana Kata yang Baku Menurut KBBI?
20 jam yang lalu
Apa Syarat Pengajuan...
Apa Syarat Pengajuan PIP 2025? Cek Dokumen yang Harus Disiapkan
21 jam yang lalu
Baru Berusia 15 Tahun...
Baru Berusia 15 Tahun Yuyun Maemunah Diterima di Unesa, Cita-cita Jadi Guru
22 jam yang lalu
Infografis
10 Makanan Khas Lebaran...
10 Makanan Khas Lebaran di Indonesia selain Opor dan Ketupat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved