Guru Mulai Divaksin, KPAI: Pembukaan Sekolah Harus dengan Persiapan Ketat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan Retno Listyarti mengapresiasi pemberian vaksin kepada pendidik dan tenaga kependidikan oleh pemerintah.
Menurut Retno, pemberian vaksin kepada pendidik dan tenaga kependidikan adalah bentuk kepedulian pemerintah pada para guru yang merupakan garda terdepan dalam melayani proses pembelajaran kepada peserta didik.
Meski demikian, katanya, meski para pendidik dan tenaga kependidikan sudah divaksin, namun pemerintah pusat dan pemerintah daerah tetap harus memastikan penyiapan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021 secara ketat.
“Karena saat PTM sekolah-sekolah harus dipastikan sudah menyiapkan infrastruktur dan Protokol Kesehatan/SOP Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di satuan pendidikan demi melindungi warga sekolah. Terutama peserta didik, mengingat vaksin Covid-19 untuk anak-anak belum tersedia,” katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (24/2).
Mantan Kepala Sekolah SMA 3 Jakarta ini menuturkan, pastikan 5 Siap terwujud dilapangan sebelum sekolah benar-benar dibuka. Yaitu siap Daerahnya, siap Sekolahnya, siap Gurunya, siap Orangtuanya, dan siap Anaknya.
“Jika salah satu tidak siap, maka tunda buka sekolah tatap muka karena akan berpotensi menjadikan sekolah sebagai kluster baru. Harus dipastikan juga bahwa kasus Covid-19 di wilayah itu sudah landai,” tuturnya.
Retno menambahkan, KPAI mulai Februari 2021 ini akan terus melakukan pengawasan terhadap penyiapan dan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) tahun 2021.
“Saat ini pun, saya sedang melakukan pengawasan ke sekolah-sekolah yang sudah memulai PTM secara terbatas di wilayah Jawa Barat,” imbuhnya.
Retno juga mendorong para pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah di vaksin tetap harus melakukan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
“Jangan mengira setelah ada vaksin berarti akan bebas, tidak pakai masker lagi dan abai menerapkan 3 M, karena ini masih pandemi Covid 19,” pungkasnya.
Menurut Retno, pemberian vaksin kepada pendidik dan tenaga kependidikan adalah bentuk kepedulian pemerintah pada para guru yang merupakan garda terdepan dalam melayani proses pembelajaran kepada peserta didik.
Meski demikian, katanya, meski para pendidik dan tenaga kependidikan sudah divaksin, namun pemerintah pusat dan pemerintah daerah tetap harus memastikan penyiapan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021 secara ketat.
“Karena saat PTM sekolah-sekolah harus dipastikan sudah menyiapkan infrastruktur dan Protokol Kesehatan/SOP Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di satuan pendidikan demi melindungi warga sekolah. Terutama peserta didik, mengingat vaksin Covid-19 untuk anak-anak belum tersedia,” katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (24/2).
Mantan Kepala Sekolah SMA 3 Jakarta ini menuturkan, pastikan 5 Siap terwujud dilapangan sebelum sekolah benar-benar dibuka. Yaitu siap Daerahnya, siap Sekolahnya, siap Gurunya, siap Orangtuanya, dan siap Anaknya.
“Jika salah satu tidak siap, maka tunda buka sekolah tatap muka karena akan berpotensi menjadikan sekolah sebagai kluster baru. Harus dipastikan juga bahwa kasus Covid-19 di wilayah itu sudah landai,” tuturnya.
Retno menambahkan, KPAI mulai Februari 2021 ini akan terus melakukan pengawasan terhadap penyiapan dan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) tahun 2021.
“Saat ini pun, saya sedang melakukan pengawasan ke sekolah-sekolah yang sudah memulai PTM secara terbatas di wilayah Jawa Barat,” imbuhnya.
Retno juga mendorong para pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah di vaksin tetap harus melakukan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
“Jangan mengira setelah ada vaksin berarti akan bebas, tidak pakai masker lagi dan abai menerapkan 3 M, karena ini masih pandemi Covid 19,” pungkasnya.
(mpw)