Tim Mahasiswa UGM Raih Juara 1 di HSBC Business Case Competition
loading...

Tim Mahasiswa dari FEB UGM berhasil menjadi juara pertama dalam HSBC Business Case Competition. Foto/Dok/Humas UGM
A
A
A
JAKARTA - Tim Mahasiswa dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada ( UGM ) berhasil menjadi juara pertama dalam HSBC Business Case Competition yang diumumkan pada 1 April lalu.
Tim beranggotakan Alexander Tjhung, Shania Angelina, Moh Andhika dan Erica Lesmana berhasil menyisihkan 14 tim dari berbagai perguruan tinggi. Tim yang menamakan diri ‘Critical One’ ini akan mewakili Indonesia dalam ajang serupa untuk kompetisi bisnis tingkat Asia Pasifik pada 30 Mei-3 Juni 2021 mendatang.
Baca juga: Tim Sapuangin ITS Raih Juara di Autonomous Programming SEM Asia 2021
Alexander Tjhung selaku ketua tim mengatakan kompetisi yang mereka ikuti sebenarnya merupakan salah satu kompetisi bisnis yang cukup terkemuka di Indonesia dan kancah dunia.
Setiap peserta diberikan kasus bisnis nyata dan tiap peserta diminta untuk memberikan rekomendasi solusi dari permasalahan tersebut serta mempresentasikannya.
“Kasus bisnis dari berbagai perusahaan internasional dan terkadang juga kasus publik, kebijakan suatu negara, sangat bervariasi dan beragam,” kata Alex dikutip dari laman resmi UGM di ugm.ac.id, Senin (5/4).
Baca juga: 4 Mahasiswa UNS Sabet Juara 1 di Lomba Video Pembelajaran Kreatif
Untuk mengikuti kompetisi bisnis ini, kata mahasiswa jurusan Manajemen ini, mereka berempat melakukan persiapan sudah dari setahun lalu dikarenakan kompetisi ini pada tahun 2020 lalu ditiadakan karena adanya pandemi. “Akhirnya kami maju kembali di kompetisi 2021 yang diadakan secara daring,” “ ujarnya.
Meski dilakukan secara daring, Alex menuturkan timnya berlatih secara mandiri serta lebih giat melakukan konsultasi dengan dosen, mentor dan alumni. Beruntung, usaha mereka tidak sia-sia dengan prestasi yang mereka capai. “Kami dapat dukungan yang luar biasa dari fakultas selama persiapan lomba,” paparnya.
Pada saat kompetisi, presentasi menggunakan bahasa Inggris. Di babak final, tim UGM berhasil menyisihkan 3 tim lainnya yakni tim dari President University, Universitas Padjajaran dan Universitas Binus.
Baca juga: Miris, 400 Ribu Sarjana TI Per Tahun Tak Memenuhi Kualifikasi Industri
Setelah berhasil menjadi pemenang, Alex menuturkan timnya memetik pengalaman berharga dalam menyusun strategi untuk memenangkan perlombaan. Pengalaman ini akan membantunya dalam ajang serupa di tingkat internasional.
“Dari lomba ini kami belajar untuk menyusun skala prioritas dari setiap masalah yang muncul agar dapat menyelesaikan masalah yang paling krusial terlebih dahulu. Selain itu, kami semakin sadar bahwa disiplin dan berpikir positif bisa membawa kita meraih impian bersama untuk bisa menang,” katanya.
Menghadapi kompetisi selanjutnya di tingkat internasional 2 bulan mendatang, Tjung mengatakan, ia bersama rekannya akan melakukan persiapan lebih baik lagi agar bisa juara dan mengharumkan nama Indonesia.
“Tentunya kami akan berlatih dengan lebih giat untuk membanggakan Indonesia dan UGM di kancah internasional dibantu dengan dukungan dari para mentor,” katanya.
Untuk bisa menjadi juara dalam kompetisi tersebut menurut pandangannya memang tidaklah mudah. Namun, ia optimis dengan tekad dan keyakinan yang kuat disertasi usaha yang maksimal tentu prestasi akan bisa diraih.
“Di kompetisi tingkat Asia Pasifik kami mewakili Indonesia dan tanggung jawab besar yang akan kami emban. Kami perlu melakukan persiapan dengan lebih giat lagi,” pungkasnya.
Tim beranggotakan Alexander Tjhung, Shania Angelina, Moh Andhika dan Erica Lesmana berhasil menyisihkan 14 tim dari berbagai perguruan tinggi. Tim yang menamakan diri ‘Critical One’ ini akan mewakili Indonesia dalam ajang serupa untuk kompetisi bisnis tingkat Asia Pasifik pada 30 Mei-3 Juni 2021 mendatang.
Baca juga: Tim Sapuangin ITS Raih Juara di Autonomous Programming SEM Asia 2021
Alexander Tjhung selaku ketua tim mengatakan kompetisi yang mereka ikuti sebenarnya merupakan salah satu kompetisi bisnis yang cukup terkemuka di Indonesia dan kancah dunia.
Setiap peserta diberikan kasus bisnis nyata dan tiap peserta diminta untuk memberikan rekomendasi solusi dari permasalahan tersebut serta mempresentasikannya.
“Kasus bisnis dari berbagai perusahaan internasional dan terkadang juga kasus publik, kebijakan suatu negara, sangat bervariasi dan beragam,” kata Alex dikutip dari laman resmi UGM di ugm.ac.id, Senin (5/4).
Baca juga: 4 Mahasiswa UNS Sabet Juara 1 di Lomba Video Pembelajaran Kreatif
Untuk mengikuti kompetisi bisnis ini, kata mahasiswa jurusan Manajemen ini, mereka berempat melakukan persiapan sudah dari setahun lalu dikarenakan kompetisi ini pada tahun 2020 lalu ditiadakan karena adanya pandemi. “Akhirnya kami maju kembali di kompetisi 2021 yang diadakan secara daring,” “ ujarnya.
Meski dilakukan secara daring, Alex menuturkan timnya berlatih secara mandiri serta lebih giat melakukan konsultasi dengan dosen, mentor dan alumni. Beruntung, usaha mereka tidak sia-sia dengan prestasi yang mereka capai. “Kami dapat dukungan yang luar biasa dari fakultas selama persiapan lomba,” paparnya.
Pada saat kompetisi, presentasi menggunakan bahasa Inggris. Di babak final, tim UGM berhasil menyisihkan 3 tim lainnya yakni tim dari President University, Universitas Padjajaran dan Universitas Binus.
Baca juga: Miris, 400 Ribu Sarjana TI Per Tahun Tak Memenuhi Kualifikasi Industri
Setelah berhasil menjadi pemenang, Alex menuturkan timnya memetik pengalaman berharga dalam menyusun strategi untuk memenangkan perlombaan. Pengalaman ini akan membantunya dalam ajang serupa di tingkat internasional.
“Dari lomba ini kami belajar untuk menyusun skala prioritas dari setiap masalah yang muncul agar dapat menyelesaikan masalah yang paling krusial terlebih dahulu. Selain itu, kami semakin sadar bahwa disiplin dan berpikir positif bisa membawa kita meraih impian bersama untuk bisa menang,” katanya.
Menghadapi kompetisi selanjutnya di tingkat internasional 2 bulan mendatang, Tjung mengatakan, ia bersama rekannya akan melakukan persiapan lebih baik lagi agar bisa juara dan mengharumkan nama Indonesia.
“Tentunya kami akan berlatih dengan lebih giat untuk membanggakan Indonesia dan UGM di kancah internasional dibantu dengan dukungan dari para mentor,” katanya.
Untuk bisa menjadi juara dalam kompetisi tersebut menurut pandangannya memang tidaklah mudah. Namun, ia optimis dengan tekad dan keyakinan yang kuat disertasi usaha yang maksimal tentu prestasi akan bisa diraih.
“Di kompetisi tingkat Asia Pasifik kami mewakili Indonesia dan tanggung jawab besar yang akan kami emban. Kami perlu melakukan persiapan dengan lebih giat lagi,” pungkasnya.
(mpw)
Lihat Juga :