Mendikbud Targetkan Guru Penggerak Menjadi Calon Pemimpin Pendidikan

Rabu, 07 April 2021 - 14:00 WIB
loading...
Mendikbud Targetkan Guru Penggerak Menjadi Calon Pemimpin Pendidikan
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim saat melakukan kunjungan kerja di Balikpapan. Foto/Kemendikbud
A A A
JAKARTA - Mendikbud Nadiem Anwar Makarim berharap lulusan Program Guru Penggerak ini nantinya ditargetkan menjadi para pemimpin pendidikan. Misalnya wakil kepala sekolah, kepala sekolah, kepala dinas atau kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) yang memiliki kekuatan untuk mengambil kebijakan

Saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Balikpapan pada Selasa (6/4), Mendikbud Nadiem Anwar Makarim berdialog bersama 18 Calon Guru Penggerak dan tujuh pengajar praktik calon Guru Penggerak angkatan I Kabupaten Penajam Paser Utara dan angkatan II Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.



Kepada mereka, Mendikbud mengatakan kebijakan Merdeka Belajar Episode 5: Program Guru Penggerak merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Saya ingin guru penggerak menjadi kriteria pemimpin pendidikan. Bahkan, sampai menjadi pemimpin-pemimpin di dalam Kemendikbud,” ujar Mendikbud melalui siaran pers, Rabu (7/4/2021).

Mendikbud menekankan, Program Guru Penggerak bukan program yang sekadar berisi pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek) tetapi program untuk mencetak calon-calon pemimpin pendidikan di Indonesia.



“Harapan besar saya, setelah sembilan bulan program pendidikan Guru Penggerak, para guru dapat mendukung dinas pendidikan dalam memformulasikan kebijakan-kebijakan. Menurut saya para calon Guru Penggerak sudah terbukti punya pemahaman dan punya batin yang berpihak kepada murid,” jelas Mendikbud.

Oleh karena itu, seleksi menjadi Guru Penggerak pun tidak mudah. Beberapa proses seperti tes skolastik, wawancara, hingga membuat esai harus dilalui para calon Guru Penggerak.

Bahkan, Mendikbud mengatakan ketatnya seleksi Calon Guru Penggerak itu serupa dengan seleksi guru Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). "Banyak yang tanya kenapa seleksinya ketat? karena ini calon-calon pemimpin pendidikan masa depan. Makanya sangat selektif," imbuhnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3250 seconds (0.1#10.140)