Pandemi Covid-19, Antusiasme Pelajar BIPA di Perancis Justru Meningkat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemberlakuan jam malam dan pembatasan aktivitas di Perancis tidak membatasi semangat dan keinginan para pelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) untuk mengikuti kegiatan belajar Bahasa Indonesia secara daring.
Menurut Atdikbud KBRI Paris Warsito , KBRI Paris secara rutin mengadakan kelas BIPA sebanyak 2 semester tiap tahun. “Pembelajaran untuk semester ini dimulai pada Senin kemarin (12/4), dan pada semester ini pendaftar kelas BIPA di KBRI Paris mencapai 250 orang. Namun, kapasitas penyelenggaraan dibatasi menjadi enam kelas,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (15/4).
Warsito menambahkan bahwa secara khusus, KBRI Paris menargetkan adanya pembelajaran BIPA baru di berbagai universitas. Untuk itu, KBRI Paris memiliki 2 program utama, yaitu BIPA Goes to Campus dan BIPA for French.
Kedua program tersebut direalisasikan melalui beberapa kegiatan, yaitu lomba pidato, bercerita, presentasi, mengarang, pemutaran film, dan kegiatan yang terintegrasi dengan pendidikan dan budaya.
Ia mengatakan, peserta yang mendaftar berasal dari berbagai kota seperti Paris, Lyon, Marseille, Toulouse, Bordeaux, dan ada tambahan empat peserta dari luar Prancis. Profesi dari peserta pun beragam antara lain seniman, pelajar, direktur, pengajar, pengembang web (web developer), pilot, dan teknisi.
“Pembelajaran akan berlangsung secara daring dengan 20 kali pertemuan, dan tiap pertemuan diisi selama 1,5 jam. Kemudian, terdapat 168 orang yang tersebar di 6 kelas dengan 3 tingkatan berbeda yaitu, pemula, menengah, dan mahir,” ungkap Warsito.
Sementara itu, latar belakang ketertarikan peserta untuk mengikuti kelas BIPA juga beragam, di antaranya alasan profesi/akademik, kerja sama, apresiasi terhadap budaya-budaya yang ada di Indonesia, dan ada yang karena ingin berkunjung ke Indonesia.
Bahasa Indonesia merupakan aset penting dalam mendukung dan memperkuat hubungan diplomasi antara Indonesia dan Prancis. Oleh karena itu, program pengenalan BIPA sangat penting dan telah menjadi program bersama Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurut Atdikbud KBRI Paris Warsito , KBRI Paris secara rutin mengadakan kelas BIPA sebanyak 2 semester tiap tahun. “Pembelajaran untuk semester ini dimulai pada Senin kemarin (12/4), dan pada semester ini pendaftar kelas BIPA di KBRI Paris mencapai 250 orang. Namun, kapasitas penyelenggaraan dibatasi menjadi enam kelas,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (15/4).
Warsito menambahkan bahwa secara khusus, KBRI Paris menargetkan adanya pembelajaran BIPA baru di berbagai universitas. Untuk itu, KBRI Paris memiliki 2 program utama, yaitu BIPA Goes to Campus dan BIPA for French.
Kedua program tersebut direalisasikan melalui beberapa kegiatan, yaitu lomba pidato, bercerita, presentasi, mengarang, pemutaran film, dan kegiatan yang terintegrasi dengan pendidikan dan budaya.
Ia mengatakan, peserta yang mendaftar berasal dari berbagai kota seperti Paris, Lyon, Marseille, Toulouse, Bordeaux, dan ada tambahan empat peserta dari luar Prancis. Profesi dari peserta pun beragam antara lain seniman, pelajar, direktur, pengajar, pengembang web (web developer), pilot, dan teknisi.
“Pembelajaran akan berlangsung secara daring dengan 20 kali pertemuan, dan tiap pertemuan diisi selama 1,5 jam. Kemudian, terdapat 168 orang yang tersebar di 6 kelas dengan 3 tingkatan berbeda yaitu, pemula, menengah, dan mahir,” ungkap Warsito.
Sementara itu, latar belakang ketertarikan peserta untuk mengikuti kelas BIPA juga beragam, di antaranya alasan profesi/akademik, kerja sama, apresiasi terhadap budaya-budaya yang ada di Indonesia, dan ada yang karena ingin berkunjung ke Indonesia.
Bahasa Indonesia merupakan aset penting dalam mendukung dan memperkuat hubungan diplomasi antara Indonesia dan Prancis. Oleh karena itu, program pengenalan BIPA sangat penting dan telah menjadi program bersama Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(mpw)