Mas Menteri: Kemendikbud Tak Ada Niat Hilangkan Jejak Sejarah Pendiri NU
loading...
A
A
A
JAKARTA - Polemik tidak dicantumkannya KH Hasyim Asy'ari dalam kamus sejarah bergulir cepat disemua kalangan. Mendikbud Nadiem Anwar Makarim pun memberi keterangan resmi bahwa Kemendikbud akan melakukan penyempurnaan kamus sejarah itu sehingga bisa memberikan manfaat bagi semua masyarakat. Di sisi lain Kemendikbud menekankan tidak ada niat untuk menghilangkan jejak sejarah bangsa.
"Kepada masyarakat Indonesia saya ingin memastikan bahwa tidak ada niatan sama sekali Kemendikbud untuk menghilangkan jejak sejarah," kata Mendikbud Nadiem dalam keterangan video resmi yang diunggah di Instagram resminya, Rabu (21/4/2021).
Mantan petinggi Gojek ini menekankan bahwa Kemendikbud memastikan komitmen penghormatan atas nilai-nilai sejarah dan perjuangan tokoh-tokoh bangsa. Termasuk keberadaan KH Hasyim Asy'ari sebagai pendiri NU dan para tokoh penerusnya.
Menurutnya, KH Hasyim Asy'ari adalah seorang kiai, guru dan juga panutan yang telah menorehkan sejarah panjang dalam perkembangan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia. Sementara, NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia yang lahir dari buah pemikiran KH Hasyim Asy'ari akan menjadi pilar terpenting dalam lini kemajuan bangsa.
"Bangsa ini berhak mengetahui tokoh-tokoh yang berjasa dalam mendirikan dan membangun Negeri,"ungkapnya.
Oleh karena itu, Mantan petinggi Gojek ini menyatakan, Kemendikbud pun mendirikan Museum Islam Hasyim Asy'ari di Jombang, Jawa Timur. Selain itu, kata Nadiem, dalam rangka 109 tahun Kebangkitan Nasional, Kemendikbud menerbitkan buku KH. Hasyim Asy’ari: Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri.
Sebelumnya, Kalangan Nahdlatul Ulama protes kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menghilangkan keberadaan tokoh pendiri Nahdlatul Ulama Hadratussyech Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang diterbitkan Kemdikbud. Mendikbud Nadiem Makarim pun diminta bertanggung jawab atas penghilangan jejak sejarah tersebut.
"Kepada masyarakat Indonesia saya ingin memastikan bahwa tidak ada niatan sama sekali Kemendikbud untuk menghilangkan jejak sejarah," kata Mendikbud Nadiem dalam keterangan video resmi yang diunggah di Instagram resminya, Rabu (21/4/2021).
Mantan petinggi Gojek ini menekankan bahwa Kemendikbud memastikan komitmen penghormatan atas nilai-nilai sejarah dan perjuangan tokoh-tokoh bangsa. Termasuk keberadaan KH Hasyim Asy'ari sebagai pendiri NU dan para tokoh penerusnya.
Menurutnya, KH Hasyim Asy'ari adalah seorang kiai, guru dan juga panutan yang telah menorehkan sejarah panjang dalam perkembangan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia. Sementara, NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia yang lahir dari buah pemikiran KH Hasyim Asy'ari akan menjadi pilar terpenting dalam lini kemajuan bangsa.
"Bangsa ini berhak mengetahui tokoh-tokoh yang berjasa dalam mendirikan dan membangun Negeri,"ungkapnya.
Oleh karena itu, Mantan petinggi Gojek ini menyatakan, Kemendikbud pun mendirikan Museum Islam Hasyim Asy'ari di Jombang, Jawa Timur. Selain itu, kata Nadiem, dalam rangka 109 tahun Kebangkitan Nasional, Kemendikbud menerbitkan buku KH. Hasyim Asy’ari: Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri.
Sebelumnya, Kalangan Nahdlatul Ulama protes kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menghilangkan keberadaan tokoh pendiri Nahdlatul Ulama Hadratussyech Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang diterbitkan Kemdikbud. Mendikbud Nadiem Makarim pun diminta bertanggung jawab atas penghilangan jejak sejarah tersebut.
(mpw)