Tingkatkan Mutu dan Level, Para Akademisi Bentuk Asosiasi Peneliti Indonesia

Jum'at, 23 April 2021 - 07:33 WIB
loading...
Tingkatkan Mutu dan Level, Para Akademisi Bentuk Asosiasi Peneliti Indonesia
Acara webinar yang bertajuk Aplikasi Riset dalam Dunia Komunikasi, Humaniora dan Teknologi sekaligus peluncuran ARCHIE, sebuah asosiasi peneliti Indonesia. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Sekitar 150 akademisi dari berbagai perguruan tinggi dan praktisi melaunching sebuah wadah The Association of Researcher in Communication, Humanities, Information System and Engineering ( ARCHIE ).

Peluncuran ARCHIE, sebuah asosiasi peneliti Indonesia yang menaungi para peneliti dari berbagai lintas ilmu dan lembaga tersebut, dibarengi dengan penyelenggaraan webinar yang bertajuk “Aplikasi Riset dalam Dunia Komunikasi, Humaniora dan Teknologi".



Webinar ini menghadirkan narasumber yaitu Dr.Tatang Mutaqin dari Bappenas, Dr. Eng Rando Tungga Dewa dari Universitas Pertahanan, serta Dr.Arif Budi Wurianto dari UMM. Hadir sebagai keynote speaker founder ARCHIE sekaligus leader Rig Crosscom, Dr.Ulani Yunus dari Binus University.

“Webinar ini bertujuan untuk membuka ruang diskusi tentang penerapan riset-riset multi disiplin dan interdisiplin di sektor publik maupun privat. Nantinya hasil riset bisa dimanfaatkan oleh publik,” kata pendiri Archie, Ulani Yunus melalui keterangan pers yang diterima SINDOnews, Kamis (22/4/2021).

Ulani menjelaskan, latar belakang berdirinya ARCHIE adalah kebutuhan akademisi juga para peneliti untuk berafiliasi dengan komunitas internasional dalam menjawab berbagai persoalan, baik persoalan kemasyarakatan maupun kemanusiaan.



Dalam webinar tersebut, Tatang Mutaqin dari Bappenas dalam paparanya mengatakan, kehadiran ARCHIE diharapkan dapat memberikan kontribusi baik secara private, social maupun global. Dia berharap agar output penelitian dapat mendorong kesejahteraan dan dapat meningkatkan level Indonesia dalam Global Competitiveness Index 4.0 dan Global Innovation Index.

Saat ini Global Competitiveness Index 4.0 Indonesia berada di peringkat 50 besar dari 141 negara. Sedangkan Global Innovation Index Indonesia berada di peringkat 85 dari 131 negara. “Lebih penting lagi adalah publikasi hasil riset dengan berbagai cara. Ilmiah maupun populer sehingga berbagai publik bisa memanfaatkannya,” ujar Tatang Mutaqin.

Sementara itu, Wakil Ketua ARCHIE, Siswantini Yenni menjelaskan tentang kaitan riset Komunikasi, Humaniora, dan Tehnologi yang menjadi interest ARCHIE. “Humaniora bidang ilmu yang berfokus pada manusia dan budayanya, sementara teknologi merupakan salah satu hasil kebudayaan modern dan postmodern. Sementara hasil riset-riset komunikasi dapat menjembatani gap antara budaya dan teknologi,” ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1882 seconds (0.1#10.140)