Rektor President University Ajak Mahasiswanya Bangkit dari Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
Kedua kompetisi ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa PresUniv, melainkan siswa sekolah menengah atas (SMA) juga. Sebanyak 35 tim yang masing-masing tim beranggotakan 7 orang mengikuti E-Sport Competition, dan 33 peserta mengikuti Business Model Canvas Competition.
Setelah belajar dan berperang, tentunya perlu diadakan perayaan atas perjalanan yang telah ditempuh. “Rangkaian acara terakhir merupakan bentuk penghargaan terhadap semua orang yang telah berjuang dan tidak menyerah dengan pandemi ini,” papar Rive.
Tahap inilah yang dirayakan di Final Night Dies Natalis PresUniv. Pada malam perayaan ini, ditampilkan berbagai penampilan dari mahasiswa. Tidak ketinggalan, hadir juga Idgitaf x fivein yang menyanyikan lagu-lagu populer saat ini untuk memeriahkan malam perayaan Dies Natalis 2021.
Kegiatan di Masa Pandemi
Prof Jony menjelaskan, dua tahun terakhir ini memang tidak seperti masa sebelumnya. Pandemi yang melanda Indonesia sejak awal 2020 telah berdampak besar bagi seluruh civitas academica PresUniv.
Sebab sebagai universitas dengan jumlah mahasiswa asing terbanyak di Indonesia, PresUniv perlu memastikan seluruh mahasiswanya, baik asing maupun Indonesia, untuk terkoordinasi dan terkoneksi dengan baik. Untuk itu, sejak awal 2020 kemarin, semua aktivitas kampus dilakukan secara daring serta memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Hingga April 2021, PresUniv mengeluarkan Peraturan Rektor Nomor 6 Tahun 2021 tentang Perkuliahan Offline Learning New Normal dan Online Learning Universitas Presiden. Di dalamnya mengatur tentang pemberlakuan sistem perkuliahan blended learning.
Sistem ini mengizinkan mahasiswa untuk memilih akan mengikuti pembelajaran secara offline atau online atas persetujuan dari orang tua masing-masing. Peraturan ini diberlakukan setelah mempertimbangkan situasi terkini, yakni hadirnya vaksin COVID-19 di Indonesia.
“Pada Mei ini PresUniv akan mulai menjalankan perkuliahan offline kembali dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Beberapa di antaranya seperti penggunaan masker, penyediaan hand sanitizer dan tempat cuci tangan, bilik disinfektan, pengukuran suhu, hingga dokter yang selalu stand by di gedung kampus,” tandasnya.
Di samping itu, PresUniv juga tetap memberikan izin dan mengakomodir mahasiswanya yang ingin melakukan perkuliahan daring, atas persetujuan orang tua. Semua langkah ini ditempuh sebagai bentuk keseriusan PresUniv yang tidak ingin menyerah pada COVID-19, melainkan beradaptasi dengan cara-cara baru karena inilah new normal yang baru.
Setelah belajar dan berperang, tentunya perlu diadakan perayaan atas perjalanan yang telah ditempuh. “Rangkaian acara terakhir merupakan bentuk penghargaan terhadap semua orang yang telah berjuang dan tidak menyerah dengan pandemi ini,” papar Rive.
Tahap inilah yang dirayakan di Final Night Dies Natalis PresUniv. Pada malam perayaan ini, ditampilkan berbagai penampilan dari mahasiswa. Tidak ketinggalan, hadir juga Idgitaf x fivein yang menyanyikan lagu-lagu populer saat ini untuk memeriahkan malam perayaan Dies Natalis 2021.
Kegiatan di Masa Pandemi
Prof Jony menjelaskan, dua tahun terakhir ini memang tidak seperti masa sebelumnya. Pandemi yang melanda Indonesia sejak awal 2020 telah berdampak besar bagi seluruh civitas academica PresUniv.
Sebab sebagai universitas dengan jumlah mahasiswa asing terbanyak di Indonesia, PresUniv perlu memastikan seluruh mahasiswanya, baik asing maupun Indonesia, untuk terkoordinasi dan terkoneksi dengan baik. Untuk itu, sejak awal 2020 kemarin, semua aktivitas kampus dilakukan secara daring serta memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Hingga April 2021, PresUniv mengeluarkan Peraturan Rektor Nomor 6 Tahun 2021 tentang Perkuliahan Offline Learning New Normal dan Online Learning Universitas Presiden. Di dalamnya mengatur tentang pemberlakuan sistem perkuliahan blended learning.
Sistem ini mengizinkan mahasiswa untuk memilih akan mengikuti pembelajaran secara offline atau online atas persetujuan dari orang tua masing-masing. Peraturan ini diberlakukan setelah mempertimbangkan situasi terkini, yakni hadirnya vaksin COVID-19 di Indonesia.
“Pada Mei ini PresUniv akan mulai menjalankan perkuliahan offline kembali dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Beberapa di antaranya seperti penggunaan masker, penyediaan hand sanitizer dan tempat cuci tangan, bilik disinfektan, pengukuran suhu, hingga dokter yang selalu stand by di gedung kampus,” tandasnya.
Di samping itu, PresUniv juga tetap memberikan izin dan mengakomodir mahasiswanya yang ingin melakukan perkuliahan daring, atas persetujuan orang tua. Semua langkah ini ditempuh sebagai bentuk keseriusan PresUniv yang tidak ingin menyerah pada COVID-19, melainkan beradaptasi dengan cara-cara baru karena inilah new normal yang baru.
(mpw)