Setahun Lebih PJJ, Pengamat: Pandemi Covid-19 Pengaruhi Kualitas Anak Didik

Kamis, 20 Mei 2021 - 20:40 WIB
loading...
Setahun Lebih PJJ, Pengamat:...
Seorang siswa sekolah dasar mengikuti pembelajaran jarak jauh dari rumahnya. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
DEPOK - Pengamat pendidikan Doni Koesoemo menilai minimnya ilmu dasar yang dikuasai anak akan mempengaruhi proses belajar pada tahap selanjutnya. Jika ilmu dasar tidak dikuasai maka anak-anak tidak akan dapat berlanjut ke tahap ilmu yang selanjutnya. Dengan demikian harus ada penguatan di dasar ilmu itu.

"Karena kalau guru maju terus dengan ilmu-ilmu berikutnya sementara yang dasar tidak dikuasai maka anak akan kesulitan mendalami ilmu yang selanjutnya," katanya, Kamis (20/5/2021).

Baca juga: Setahun Pembelajaran Jarak Jauh, Siswa Sudah Bosan dan Depresi

Doni menuturkan, langkah penyelamatan hak belajar yang dilakukan pemerintah bagi peserta didik sudah cukup baik. Tetapi sayangnya langkah ini lebih kepada sistem yang berupa penyederhanaan atau pembuatan kurikulum khusus dimasa pandemi. Padahal yang dibutuhkan adalah intervensi langsung dan analisis kebutuhan.

Misalkan di daerah di NTT yang tidak ada akses listrik dan akses internet, bagaimana pemerintah pusat dan pemda mengintervensi langsung proses pembelajaran disana. "Hal lain adalah bagaimana pemerintah memberikan sumber-sumber daya, materi-materi bagi guru agar mereka tetap dapat memberikan pelajaran yang baik selama daring," paparnya.

Diakui dia, pandemi ini mempengaruhi bonus demografi. Karena, menurut analisanya bahwa bonus demografi akan diperoleh Indonesia dimulai dari anak-anak yang nanti tahun 2025 itu masuk pendidikan Taman Kanak-kanak (TK). Pada saat ini seharusnya pemerintah membuat investasi yang tinggi terhadap anak-anak yang nanti pada tahun 2035 akan menjadi bonus demografi. Jika anak-anak itu tidak mendapat landasan keilmuan yang kuat apalagi di masa pandemi ini maka mereka akan tertinggal.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di Tangerang Tunggu Keputusan Pusat

Jadi, bonus demografi tidak akan tercapai karena pada saat itu mereka tidak kompeten. "Bonus demografi asumsinya bahwa anak-anak itu kompeten dan mandiri sehingga biss menghasilkan revenue/ kapital bagi bangsa dan dia tidak menjadi beban, justru dia akan menghidupi orang tua mereka dan ini akan diperoleh ketika anak itu mulai dari TK nanti 2025 jadi ini harus benar-benar diperhatikan," ungkapnya.

Bonus demografi tidak akan tercapai jika tida ada bekal yang mumpuni di pendidikan dasar. Justru hal itu akan menjadi beban demografi kalau anak-anak yang TK tahun 2025 lalu mereka kerja sampai 2035 itu nanti jadi angkatan kerja itu tidak menjadi tenaga yang kompeten. "Jadi investasinya sekarang ini karena anak yang lahir saat ini kemudian yang dari TK tahun ini tahun depan itu harus segera diintervensi terutama dengan pemberian ilmu dasar yang tidak dapat diperoleh ketika suasana masi daring," tegasnya.

Dia menyarankan untuk mengatasi loss learning yaitu pemerintah daerah harus memetakan bagaimana assesment anak-anak yang ada di daerahnya. Jadi pemda punya tanggungjawab untuk memeriksa anak-anak di daerahnya mana saja yang sama sekali tidak bisa punya akses belajar.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Dari Slawi hingga Makasar,...
Dari Slawi hingga Makasar, 155 Sekolah Luar Biasa Direvitalisasi
Jadwal ANBK 2025 untuk...
Jadwal ANBK 2025 untuk SD, SMP, dan SMA, Cek Asesmen yang Diujikan
Melawan Banjir dengan...
Melawan Banjir dengan Buku Digital, Jejak Perubahan dari SDN Tambakrejo 1 Semarang
Wapres Pastikan Pelajaran...
Wapres Pastikan Pelajaran AI akan Berlaku di SD-SMA pada Tahun Ajaran Baru
Mendikdasmen Beberkan...
Mendikdasmen Beberkan Jurus Sakti Berantas Budaya Menyontek di Sekolah
5 Contoh Ucapan Galungan...
5 Contoh Ucapan Galungan dan Kuningan 2025 untuk Teman Sekolah
Pemerintah Buka 35 Sekolah...
Pemerintah Buka 35 Sekolah Asrama Khusus untuk Keluarga Tak Mampu
Edan! ASN di Pekanbaru...
Edan! ASN di Pekanbaru Tembak Pelajar hingga Tewas
114 Pelajar Masuk Markas...
114 Pelajar Masuk Markas Bela Negara TNI AD
Rekomendasi
Kejagung Tetapkan Ketua...
Kejagung Tetapkan Ketua Cyber Army Tersangka Perintangan Kasus Korupsi
Bukan Sekadar Target,...
Bukan Sekadar Target, Ini tentang Penghargaan: Pegadaian Beri Umroh untuk Agen Terbaik
Kapan GTA VI Rilis?...
Kapan GTA VI Rilis? Ini Spesifikasi PC yang Dibutuhkan!
Tak Hadiri Sidang Mediasi...
Tak Hadiri Sidang Mediasi Gugatan Ijazah di PN Solo, Ini Kata Jokowi
Kejati Jakarta Tetapkan...
Kejati Jakarta Tetapkan 9 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pembiayaan Fiktif di PT Telkom
Hasil Piala Asia Futsal...
Hasil Piala Asia Futsal 2025: Timnas Futsal Putri Indonesia Takluk dari Jepang 
Berita Terkini
Momen Haru Guru Bimbel...
Momen Haru Guru Bimbel di Depok Raih Hadiah Utama Mobil dari Produsen Keju Ternama
10 Universitas Swasta...
10 Universitas Swasta Terbaik 2025 di Tangerang Versi Edurank
Tanoto dan Gates Foundation...
Tanoto dan Gates Foundation Jalin Kerja Sama Kesehatan, Gizi, dan Pendidikan di Asia
Jadwal Terbaru SPMB...
Jadwal Terbaru SPMB Jatim 2025 SMA & SMK Jalur Domisili, Prestasi, Afirmasi, dan Mutasi
Kapan Dana KJMU 2025...
Kapan Dana KJMU 2025 Cair? Ini Jadwal Resmi dan Syarat Penerimanya
KJP Plus Tahap 1 2025...
KJP Plus Tahap 1 2025 Cair, Apa Saja Barang yang Bisa Dibelanjakan?
Infografis
Trump: Kebakaran Los...
Trump: Kebakaran Los Angeles Lebih Parah dari Serangan Nuklir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved