Lahirkan Banyak Tokoh, Menag: Alumni Harus Warnai Pemikiran Akademik UIN Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendorong alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta untuk turut mewarnai pemikiran akademik perguruan tinggi yang dikenal sebagai "Kampus Pembaharu" ini.
Hal tersebut disampaikan Menag dalam gelaran pelantikan Pengurus IKALUIN Syarif Hidayatullah Periode 2020-2024 dan Webinar tentang "Kebangkitan Nasional dan Peran Alumni UIN", di Jakarta.
"Gagasan pembaharuan yang pernah ditorehkan oleh para pendahulu lulusan kampus ini patut menjadi perhatian kita bersama, tak terkecuali bagi IKALUIN Jakarta yang memiliki kontribusi besar dalam memberikan corak dan karakter pelabelan kampus," kata Menag yang mengikuti pelantikan dan webinar secara daring, Sabtu (22/05).
Menurutnya, kewibawaan dan kekhasan akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak hanya ditentukan oleh internal civitas-akademika kampus UIN semata, melainkan juga dari kontribusi para alumni.
"Kekuatan para alumni, baik pada aspek akademik, sosial, ekonomi, politik dan lain-lain menjadi kata kunci yang perlu dibangun oleh IKALUIN Jakarta. Kemanfaatan pengetahuan yang diperoleh dari kampus juga patut dievaluasi untuk memberikan masukan political will, baik di tingkat kampus maupun Kementerian Agama," sambung Menag.
Menag juga mengungkapkan kiprah kampus yang berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan ini dalam pembaharuan pemikiran keagamaan di Indonesia. Terutama di masa kampus ini masih bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah.
Sebab lanjut Menag semua orang tahu, bahwa dari lulusan IAIN Syarif Hidayatullah ini telah lahir berbagai pemikiran dan upaya pembaharuan dalam memaknai bagaimana Islam itu selayaknya difahami, diamalkan, dan dijadikan sendi-sendi berfikir dalam banyak hal.
"Dari kampus inilah, kita mengenal sosok Prof. Harun Nasution sebagai peletak dasar pembaharuan pemikiran keislaman itu dimulai. Dari kampus ini pula, lahir sosok Prof. Dr. Nurcholish Madjid, tokoh dan pemikir keislaman dunia, yang sangat kuat dengan pemikiran-pemikiran progresifnya," ungkap Menag.
"Ada banyak tokoh-tokoh lain yang lahir dan terinspirasi dari kampus ini. Pembaharuan dalam Islam, hemat saya, merupakan sebuah keharusan sepanjang masa," imbuhnya.
Ia pun menekankan dua pesan kepada pengurus IKALUIN Jakarta. Pertama, merevitasilasi image-building kampus UIN Jakarta sebagai kampus pembaharu patut untuk diketengahkan. Menumbuhkembangkan kesadaran pembaharuan dalam pemikiran dan gerakan keislaman ini perlu dikuatkan lagi, terutama melalui alumni UIN.
"Sebagai alumni UIN Jakarta, kita patut meyakini bahwa Islam adalah agama yang mampu menyelesaikan problem-problem kemanusiaan, kapanpun dan dimanapun. Islam seharusnya menjadi inspirasi dan menjadi landasan dalam memperkuat sendi-sendi kemanusiaan itu. Islam dihadirkan untuk kepentingan manusia, bukan untuk Tuhan," ujar Menag.
Ditambahkan Menag, menurut Gus Dur, Islam tidak perlu dibela. Sebab, yang membutuhkan pembelaan itu justru manusia itu sendiri. Maka, sudah saatnya merekonstruksi pemikiran dan gerakan pembaharuan keislaman agar faham agama itu lebih fungsional dan membumi.
Kedua, melakukan kajian untuk mapping dan evaluasi tingkat ketercapaian kompetensi lulusan dengan ketergunaannya di masyarakat serta kontribusi lulusan terhadap pembangunan bangsa dan negara. Hal ini sungguh sangat berguna, baik untuk kampus UIN Jakarta maupun untuk kami di tingkat Kementerian.
"Selamat kepada saudara-saudara pengurus IKALUIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dilantik hari ini. Semoga amanah ini menjadi wasilah bagi Saudara-Saudara dan kita semua untuk saling menebarkan kemanfaatan dan kebaikan kepada masyarakat luas," tutup Menag.
Dalam kesempatan tersebut Tb. H. Ace Hasan Syadzily dilantik sebagai Ketua Umum IKALUIN periode 2020-2024 oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Hj. Amany Lubis.
Ikut menyaksikan pelantikan dan gelaran webinar Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Asrorun Niam Sholeh dan Direktur Bank Banten Agus Syabarruddin.
Hal tersebut disampaikan Menag dalam gelaran pelantikan Pengurus IKALUIN Syarif Hidayatullah Periode 2020-2024 dan Webinar tentang "Kebangkitan Nasional dan Peran Alumni UIN", di Jakarta.
"Gagasan pembaharuan yang pernah ditorehkan oleh para pendahulu lulusan kampus ini patut menjadi perhatian kita bersama, tak terkecuali bagi IKALUIN Jakarta yang memiliki kontribusi besar dalam memberikan corak dan karakter pelabelan kampus," kata Menag yang mengikuti pelantikan dan webinar secara daring, Sabtu (22/05).
Menurutnya, kewibawaan dan kekhasan akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak hanya ditentukan oleh internal civitas-akademika kampus UIN semata, melainkan juga dari kontribusi para alumni.
"Kekuatan para alumni, baik pada aspek akademik, sosial, ekonomi, politik dan lain-lain menjadi kata kunci yang perlu dibangun oleh IKALUIN Jakarta. Kemanfaatan pengetahuan yang diperoleh dari kampus juga patut dievaluasi untuk memberikan masukan political will, baik di tingkat kampus maupun Kementerian Agama," sambung Menag.
Menag juga mengungkapkan kiprah kampus yang berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan ini dalam pembaharuan pemikiran keagamaan di Indonesia. Terutama di masa kampus ini masih bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah.
Sebab lanjut Menag semua orang tahu, bahwa dari lulusan IAIN Syarif Hidayatullah ini telah lahir berbagai pemikiran dan upaya pembaharuan dalam memaknai bagaimana Islam itu selayaknya difahami, diamalkan, dan dijadikan sendi-sendi berfikir dalam banyak hal.
"Dari kampus inilah, kita mengenal sosok Prof. Harun Nasution sebagai peletak dasar pembaharuan pemikiran keislaman itu dimulai. Dari kampus ini pula, lahir sosok Prof. Dr. Nurcholish Madjid, tokoh dan pemikir keislaman dunia, yang sangat kuat dengan pemikiran-pemikiran progresifnya," ungkap Menag.
"Ada banyak tokoh-tokoh lain yang lahir dan terinspirasi dari kampus ini. Pembaharuan dalam Islam, hemat saya, merupakan sebuah keharusan sepanjang masa," imbuhnya.
Ia pun menekankan dua pesan kepada pengurus IKALUIN Jakarta. Pertama, merevitasilasi image-building kampus UIN Jakarta sebagai kampus pembaharu patut untuk diketengahkan. Menumbuhkembangkan kesadaran pembaharuan dalam pemikiran dan gerakan keislaman ini perlu dikuatkan lagi, terutama melalui alumni UIN.
"Sebagai alumni UIN Jakarta, kita patut meyakini bahwa Islam adalah agama yang mampu menyelesaikan problem-problem kemanusiaan, kapanpun dan dimanapun. Islam seharusnya menjadi inspirasi dan menjadi landasan dalam memperkuat sendi-sendi kemanusiaan itu. Islam dihadirkan untuk kepentingan manusia, bukan untuk Tuhan," ujar Menag.
Ditambahkan Menag, menurut Gus Dur, Islam tidak perlu dibela. Sebab, yang membutuhkan pembelaan itu justru manusia itu sendiri. Maka, sudah saatnya merekonstruksi pemikiran dan gerakan pembaharuan keislaman agar faham agama itu lebih fungsional dan membumi.
Kedua, melakukan kajian untuk mapping dan evaluasi tingkat ketercapaian kompetensi lulusan dengan ketergunaannya di masyarakat serta kontribusi lulusan terhadap pembangunan bangsa dan negara. Hal ini sungguh sangat berguna, baik untuk kampus UIN Jakarta maupun untuk kami di tingkat Kementerian.
"Selamat kepada saudara-saudara pengurus IKALUIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dilantik hari ini. Semoga amanah ini menjadi wasilah bagi Saudara-Saudara dan kita semua untuk saling menebarkan kemanfaatan dan kebaikan kepada masyarakat luas," tutup Menag.
Dalam kesempatan tersebut Tb. H. Ace Hasan Syadzily dilantik sebagai Ketua Umum IKALUIN periode 2020-2024 oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Hj. Amany Lubis.
Ikut menyaksikan pelantikan dan gelaran webinar Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Asrorun Niam Sholeh dan Direktur Bank Banten Agus Syabarruddin.
(mpw)