Menanamkan Nilai Ideologi lewat Sekolah Digital Pancasila
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pusat Studi Pancasila Universitas Pancasila (PSP UP) menilai perlu untuk mendirikan sekolah digital Pancasila. PSP UP menilai dalam kehidupan saat ini dirasa sangat perlu memposisikan Pancasila sebagai arus utama dalam ragam perspektif.
"Pendirian sekolah digital tentang Pancasila ini maksudnya tidak hanya formal saja. Tapi juga bisa bersifat nonformal seperti kursus, workshop atau webinar. Model sekolah ini juga dapat mempercepat penyebarluasan pengetahuan ideologi Pancasila," kata Ketua PSP UP, Hendra Nurtjahjo, Kamis (3/6/2021).
Pihaknya sudah melakukan kajian identifikasi terhadap generasi X, Y dan Z. Berdasarkan hasil kajian, generasi tersebut sangat dekat dengan media sosial.
Oleh karena itu pendekatan yang dilakukan untuk menyebarluaskan ideologi Pancasila bisa dengan menggunakan sosial media. "Itu menjadi karakteristik yang bisa didekati. Kita akan membentuk produk-produk itu misalnya membuat lomba podcast, membuat lomba iklan atau film pendek?" ujarnya.
Adapun langkah konkret yang dilakukan, kata dia, membuat tayangan video mengenai nilai ideologi Pancasila. Dengan demikian pemahaman nilai Pancasila dapat dipahami secara langsung oleh generasi milenial.
Dari tayangan tersebut bisa dilihat secara langsung oleh generasi milenial bahwa keragaman adalah hal yang indah. Diakui dia bahwa memang sulit memahami pemikiran generasi milenial. "Jadi tidak bisa lagi melakukan penanaman yang bersifatnya narasi panjang. Untuk mendekati mereka memang harus dilakukan identifikasi terhadap mereka?" katanya.
Menurut dia, pendidikan Pancasila harus menjadi arus utama dalam pencapaian soft skill peserta didik. Pengembangan strategi pembelajaran Pancasila yang efektif pada setiap jenjang pendidikan juga harus dilakukan dengan strategi tertentu.
"Kajian ini penting karena akan memberikan masukan bagi setiap pengajar pada jenjang pendidikan. Masing-masing jenjang memiliki karakteristik dan strategi pembelajaran agar efektif dan efisien dalam menanamkan nilai Pancasila?" tuturnya.
"Pendirian sekolah digital tentang Pancasila ini maksudnya tidak hanya formal saja. Tapi juga bisa bersifat nonformal seperti kursus, workshop atau webinar. Model sekolah ini juga dapat mempercepat penyebarluasan pengetahuan ideologi Pancasila," kata Ketua PSP UP, Hendra Nurtjahjo, Kamis (3/6/2021).
Pihaknya sudah melakukan kajian identifikasi terhadap generasi X, Y dan Z. Berdasarkan hasil kajian, generasi tersebut sangat dekat dengan media sosial.
Oleh karena itu pendekatan yang dilakukan untuk menyebarluaskan ideologi Pancasila bisa dengan menggunakan sosial media. "Itu menjadi karakteristik yang bisa didekati. Kita akan membentuk produk-produk itu misalnya membuat lomba podcast, membuat lomba iklan atau film pendek?" ujarnya.
Adapun langkah konkret yang dilakukan, kata dia, membuat tayangan video mengenai nilai ideologi Pancasila. Dengan demikian pemahaman nilai Pancasila dapat dipahami secara langsung oleh generasi milenial.
Dari tayangan tersebut bisa dilihat secara langsung oleh generasi milenial bahwa keragaman adalah hal yang indah. Diakui dia bahwa memang sulit memahami pemikiran generasi milenial. "Jadi tidak bisa lagi melakukan penanaman yang bersifatnya narasi panjang. Untuk mendekati mereka memang harus dilakukan identifikasi terhadap mereka?" katanya.
Menurut dia, pendidikan Pancasila harus menjadi arus utama dalam pencapaian soft skill peserta didik. Pengembangan strategi pembelajaran Pancasila yang efektif pada setiap jenjang pendidikan juga harus dilakukan dengan strategi tertentu.
"Kajian ini penting karena akan memberikan masukan bagi setiap pengajar pada jenjang pendidikan. Masing-masing jenjang memiliki karakteristik dan strategi pembelajaran agar efektif dan efisien dalam menanamkan nilai Pancasila?" tuturnya.
(dam)