Pendidikan Vokasi Pascasarjana Terapan STIP Lahirkan SDM Unggul Bidang Kemaritiman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program Vokasi Pascasarjana (S2) Terapan memiliki peran besar untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi, serta memberi solusi bagi masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah, khususnya Bidang Pelayaran. Dunia akademik memerlukan sinergi dengan entitas bisnis dan pemerintah untuk berpartisipasi menjalankan program pembangunan.
Kehadiran Program Pascasarjana Terapan STIP dianggap memiliki peran penting yang merupakan elemen dasar dalam ekonomi pembelajaran (learning economy) untuk menumbuhkan inovasi dan teknologi bidang pelayaran. Sehingga, Program Pascasaraja Terapan membutuhkan pengajar yang kompeten, infrastruktur yang memadai, sumber daya pendukung yang mencukupi, dan kurikulum yang relevan dengan dunia usaha maritim.
Apabila semua kebutuhan tersebut terpenuhi, maka para peserta didik akan dapat belajar dengan efektif. Program Pascasarjana Terapan STIP akan dapat menghasilkan lulusan dengan keterampilan kerja yang handal dan sesuai dengan kebutuhan industri maritim. Dampaknya, SDM menjadi produktif dan berkontribusi dalam perekonomian negara.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto, mengatakan, pendidikan vokasi memiliki ciri yang khas, karena dapat menjadi pendekatan yang komprehensif untuk semua aspek, seperti kompetensi, kurikulum, pendanaan, infrastruktur, kualitas, pelatihan pengajar, layanan dan evaluasi pendidikan vokasi, yang menghasilkan implementasi terapan pada bidang tertentu, untuk kemajuan pembangunan sebuah negara.
Pengembangkan kualitas pendidikan vokasi memungkinkan komunikasi yang sering antara lembaga pendidikan dan perusahaan. Pengembangan keterampilan di pendidikan vokasi sangat memerlukan kolaborasi dan kerja sama (partnership) dengan dunia usaha, dengan dikoordinasi oleh pemerintah.
"Kolaborasi yang baik antara lembaga pendidikan vokasi dan dunia usaha telah menjadi kunci sukses pelaksanaan program Pendidikan Vokasi," ujarnya pada acara Webinar Open House Mengenal Lebih Dekat Magiseter Terapan STIP Jakarta dengan tema 'Menciptakan Inovator Kreatif dan Berdaya Saing untuk Konektivitas dan Keselamatan Pelayaran', Senin (21/6/2021).
Menurutnya, Program Pascasarjana Terapan STIP memiliki peranan penting dalam melahirkan pemimpin yang memiliki kompetensi dan daya saing baik skala nasional dan internasional, bidang kemaritiman.
Untuk itu ia berharap Program Pascasarjana Terapan STIP Jakarta dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan unggul, serta memiliki jiwa kepemimpinan. Ia meyakini pendirian Program Studi di Magister Terapan sudah sesuai dengan yang dibutuhkan dengan dunia kerja sektor transportasi."Dengan pendirian program studi tersebut, kami yakin sudah link and match dengan stakeholders dan industri," kata Wikan.
Hal ini diperkuat oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono. Ia membeberkan, berdasarkan Renstra Pembangunan 2020-2024, faktor SDM menjadi kunci keberhasilan atau sentral aktivitas kegiatan dalam pembangunan. Wilayah Indonesia yang merupakan Negara Maritim, selain infrastruktur dan pelayanan diperlukan suatu Pendidikan Terapan Magister bidang pelayaran, karena secara implementasi memiliki nilai tambah untuk penerapan pembangunan kemaritiman.
Pada acara webinar ini juga menghadirkan narasumber lain, Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP INSA, Capt Zainal Arifin Hasibuan. Ia memiliki harapan bahwa dengan hadirnya Program Pascasarjana Terapan STIP Jakarta mampu membangun secara berdaulat membuat metode kapal dan beserta komponen, metode penerapan keselamatan pelayaran dan penerapan teknologi yang ramah lingkungan.
Adapun Direktur SDM dan Umum PT Pelabuhan Indonesia II, Ihsanuddin Usman, mengatakan, dengan kehadiran Pascasarajana Terapan diharapkan akan memenuhi kebutuhan industri yang tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi implementasi strategi yang menghasilkan SDM yang memiliki kompetensi, berdaya saing dan konektifitas transportasi di bidang ilmu pelayaran.
Kehadiran Program Pascasarjana Terapan STIP dianggap memiliki peran penting yang merupakan elemen dasar dalam ekonomi pembelajaran (learning economy) untuk menumbuhkan inovasi dan teknologi bidang pelayaran. Sehingga, Program Pascasaraja Terapan membutuhkan pengajar yang kompeten, infrastruktur yang memadai, sumber daya pendukung yang mencukupi, dan kurikulum yang relevan dengan dunia usaha maritim.
Apabila semua kebutuhan tersebut terpenuhi, maka para peserta didik akan dapat belajar dengan efektif. Program Pascasarjana Terapan STIP akan dapat menghasilkan lulusan dengan keterampilan kerja yang handal dan sesuai dengan kebutuhan industri maritim. Dampaknya, SDM menjadi produktif dan berkontribusi dalam perekonomian negara.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto, mengatakan, pendidikan vokasi memiliki ciri yang khas, karena dapat menjadi pendekatan yang komprehensif untuk semua aspek, seperti kompetensi, kurikulum, pendanaan, infrastruktur, kualitas, pelatihan pengajar, layanan dan evaluasi pendidikan vokasi, yang menghasilkan implementasi terapan pada bidang tertentu, untuk kemajuan pembangunan sebuah negara.
Pengembangkan kualitas pendidikan vokasi memungkinkan komunikasi yang sering antara lembaga pendidikan dan perusahaan. Pengembangan keterampilan di pendidikan vokasi sangat memerlukan kolaborasi dan kerja sama (partnership) dengan dunia usaha, dengan dikoordinasi oleh pemerintah.
"Kolaborasi yang baik antara lembaga pendidikan vokasi dan dunia usaha telah menjadi kunci sukses pelaksanaan program Pendidikan Vokasi," ujarnya pada acara Webinar Open House Mengenal Lebih Dekat Magiseter Terapan STIP Jakarta dengan tema 'Menciptakan Inovator Kreatif dan Berdaya Saing untuk Konektivitas dan Keselamatan Pelayaran', Senin (21/6/2021).
Menurutnya, Program Pascasarjana Terapan STIP memiliki peranan penting dalam melahirkan pemimpin yang memiliki kompetensi dan daya saing baik skala nasional dan internasional, bidang kemaritiman.
Untuk itu ia berharap Program Pascasarjana Terapan STIP Jakarta dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan unggul, serta memiliki jiwa kepemimpinan. Ia meyakini pendirian Program Studi di Magister Terapan sudah sesuai dengan yang dibutuhkan dengan dunia kerja sektor transportasi."Dengan pendirian program studi tersebut, kami yakin sudah link and match dengan stakeholders dan industri," kata Wikan.
Hal ini diperkuat oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono. Ia membeberkan, berdasarkan Renstra Pembangunan 2020-2024, faktor SDM menjadi kunci keberhasilan atau sentral aktivitas kegiatan dalam pembangunan. Wilayah Indonesia yang merupakan Negara Maritim, selain infrastruktur dan pelayanan diperlukan suatu Pendidikan Terapan Magister bidang pelayaran, karena secara implementasi memiliki nilai tambah untuk penerapan pembangunan kemaritiman.
Pada acara webinar ini juga menghadirkan narasumber lain, Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP INSA, Capt Zainal Arifin Hasibuan. Ia memiliki harapan bahwa dengan hadirnya Program Pascasarjana Terapan STIP Jakarta mampu membangun secara berdaulat membuat metode kapal dan beserta komponen, metode penerapan keselamatan pelayaran dan penerapan teknologi yang ramah lingkungan.
Adapun Direktur SDM dan Umum PT Pelabuhan Indonesia II, Ihsanuddin Usman, mengatakan, dengan kehadiran Pascasarajana Terapan diharapkan akan memenuhi kebutuhan industri yang tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi implementasi strategi yang menghasilkan SDM yang memiliki kompetensi, berdaya saing dan konektifitas transportasi di bidang ilmu pelayaran.
(mpw)