Pakar IPB University Ungkap Keunggulan Alpukat dan Cara Tanamnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peneliti dari Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University Dr Darda Efendi menjelaskan, alpukat memiliki kandungan asam lemak yang tinggi. Dari seluruh total asam lemaknya, sebanyak 71 persen merupakan asam lemak tidak jenuh tunggal (mono unsaturated fatty acid).
Sisanya, 13 % merupakan asam lemak tidak jenuh ganda (poly unsaturated fatty acid) dan 16 persennya merupakan asam lemak jenuh (saturated fatty acid). Dengan kandungan asam lemak yang dinilai sebagai asam lemak sehat, alpukat dinobatkan sebagai super fruit. Ini karena alpukat dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (low-density lipoprotein/LDL) dan mampu meningkatkan kadar kolesterol baik (high-density lipoprotein/HDL).
Selain kandungan asam lemaknya, alpukat juga memiliki kandungan mineral yang baik seperti kalium dan magnesium. Tidak hanya itu, alpukat juga memiliki berbagai kandungan vitamin. Vitamin yang ada seperti vitamin C, vitamin E, vitamin K1 (phylloquinone) dan vitamin B6. Buah alpukat juga disinyalir memiliki kandungan senyawa penting lainnya seperti carotenoid, phenolics, dan phytosterol.
“Dari berbagai kandungan asam lemak yang baik, berbagai ion dan senyawa tersebut, menyebabkan alpukat sangat baik untuk kesehatan jantung,” tegasnya melalui siaran pers, Sabtu (10/7).
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa dari berbagai hasil penelitian dari berbagai negara, selain baik untuk kesehatan jantung, buah alpukat juga dapat membantu pengaturan berat badan, mencegah kanker dan mencegah penuaan dini.
“Tentu kandungan nutrisi antar jenis alpukat berbeda, tergantung juga pada lokasi tumbuhnya,” ujar Dr Darda, dosen IPB University dari Departemen Agronomi dan Hortikultura.
Pakar Bioteknologi Tanaman IPB University ini juga menjelaskan, ada banyak sekali variasi buah alpukat baik dari segi ukuran, bentuk, warna, rasa dan kandungan gizinya. “Sebenarnya sudah ada beberapa alpukat unggul yang baik yang sudah dilepas sebagai varietas baru maupun yang masih calon varietas,” kata Dr Darda.
Varietas yang di maksud antara lain adalah Mega Gegauan, Mega Murapi, Miki, dan Wina. Namun demikian, masih sedikit masyarakat yang menanamnya dengan bibit hasil pembiakan vegetatif atau bibit sambung (grafting). Masih banyak masyarakat yang menanam alpukat asal biji sehingga alpukat yang ada di pasar menjadi sangat beragam.
Terkait budi daya alpukat, pakar buah-buahan IPB University ini menjelaskan, hal pertama yang harus menjadi perhatian adalah kesesuaian lahan dan iklim (agroklimat). Untuk kondisi Indonesia yang berada di daerah tropis, alpukat tropis (west Indian atau lowland avocado) hampir sesuai dengan berbagai kondisi wilayah Indonesia.
“Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah jenis atau varietas alpukat yang akan ditanam. Harus cari yang unggul dan disukai pasar,” ujarnya.
Pemilihan varietas unggul dimaksudkan supaya buah alpukat yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus dan seragam. Ia pun menyarankan supaya membeli bibit dari penangkar benih yang terpercaya dan bibitnya memiliki sertifikat.
“Jangan menanam alpukat dengan bibit dari biji karena kita tidak tahu kualitas alpukat yang akan dihasilkan. Di samping itu, juga perlu waktu yang lebih lama untuk bisa berbuah,” tegasnya.
Untuk memulai budi daya, ia menyarankan supaya membuat lubang tanam berukuran 40 x 40 centimeter atau bisa lebih besar lagi. Jarak tanam yang digunakan adalah 3 meter x 3 meter sampai 8 meter x 8 meter. Semakin rapat jarak tanam yang digunakan maka akan semakin intensif pemeliharaan yang diperlukan, terutama pemangkasannya. Lubang tanam tersebut diberi pupuk kandang 10 – 20 kg per lubang tanam agar kesuburan dan tekstur tanahnya menjadi lebih baik.
“Pemeliharaan tanaman yang baru ditanam harus intensif, untuk mengurangi penyiraman maka perlu melakukan penanaman pada awal musim hujan,” pungkasnya.
Sisanya, 13 % merupakan asam lemak tidak jenuh ganda (poly unsaturated fatty acid) dan 16 persennya merupakan asam lemak jenuh (saturated fatty acid). Dengan kandungan asam lemak yang dinilai sebagai asam lemak sehat, alpukat dinobatkan sebagai super fruit. Ini karena alpukat dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (low-density lipoprotein/LDL) dan mampu meningkatkan kadar kolesterol baik (high-density lipoprotein/HDL).
Selain kandungan asam lemaknya, alpukat juga memiliki kandungan mineral yang baik seperti kalium dan magnesium. Tidak hanya itu, alpukat juga memiliki berbagai kandungan vitamin. Vitamin yang ada seperti vitamin C, vitamin E, vitamin K1 (phylloquinone) dan vitamin B6. Buah alpukat juga disinyalir memiliki kandungan senyawa penting lainnya seperti carotenoid, phenolics, dan phytosterol.
“Dari berbagai kandungan asam lemak yang baik, berbagai ion dan senyawa tersebut, menyebabkan alpukat sangat baik untuk kesehatan jantung,” tegasnya melalui siaran pers, Sabtu (10/7).
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa dari berbagai hasil penelitian dari berbagai negara, selain baik untuk kesehatan jantung, buah alpukat juga dapat membantu pengaturan berat badan, mencegah kanker dan mencegah penuaan dini.
“Tentu kandungan nutrisi antar jenis alpukat berbeda, tergantung juga pada lokasi tumbuhnya,” ujar Dr Darda, dosen IPB University dari Departemen Agronomi dan Hortikultura.
Pakar Bioteknologi Tanaman IPB University ini juga menjelaskan, ada banyak sekali variasi buah alpukat baik dari segi ukuran, bentuk, warna, rasa dan kandungan gizinya. “Sebenarnya sudah ada beberapa alpukat unggul yang baik yang sudah dilepas sebagai varietas baru maupun yang masih calon varietas,” kata Dr Darda.
Varietas yang di maksud antara lain adalah Mega Gegauan, Mega Murapi, Miki, dan Wina. Namun demikian, masih sedikit masyarakat yang menanamnya dengan bibit hasil pembiakan vegetatif atau bibit sambung (grafting). Masih banyak masyarakat yang menanam alpukat asal biji sehingga alpukat yang ada di pasar menjadi sangat beragam.
Terkait budi daya alpukat, pakar buah-buahan IPB University ini menjelaskan, hal pertama yang harus menjadi perhatian adalah kesesuaian lahan dan iklim (agroklimat). Untuk kondisi Indonesia yang berada di daerah tropis, alpukat tropis (west Indian atau lowland avocado) hampir sesuai dengan berbagai kondisi wilayah Indonesia.
“Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah jenis atau varietas alpukat yang akan ditanam. Harus cari yang unggul dan disukai pasar,” ujarnya.
Pemilihan varietas unggul dimaksudkan supaya buah alpukat yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus dan seragam. Ia pun menyarankan supaya membeli bibit dari penangkar benih yang terpercaya dan bibitnya memiliki sertifikat.
“Jangan menanam alpukat dengan bibit dari biji karena kita tidak tahu kualitas alpukat yang akan dihasilkan. Di samping itu, juga perlu waktu yang lebih lama untuk bisa berbuah,” tegasnya.
Untuk memulai budi daya, ia menyarankan supaya membuat lubang tanam berukuran 40 x 40 centimeter atau bisa lebih besar lagi. Jarak tanam yang digunakan adalah 3 meter x 3 meter sampai 8 meter x 8 meter. Semakin rapat jarak tanam yang digunakan maka akan semakin intensif pemeliharaan yang diperlukan, terutama pemangkasannya. Lubang tanam tersebut diberi pupuk kandang 10 – 20 kg per lubang tanam agar kesuburan dan tekstur tanahnya menjadi lebih baik.
“Pemeliharaan tanaman yang baru ditanam harus intensif, untuk mengurangi penyiraman maka perlu melakukan penanaman pada awal musim hujan,” pungkasnya.
(mpw)