Ini Tips bagi Orang Tua untuk Bangun Motivasi Belajar Anak
loading...
A
A
A
3. Orang tua dapat membantu anak untuk memutuskan dan memahami dengan segala bentuk konsekuensi yang ada
4. Orang tua juga harus belajar memahami kondisi si anak. Hal ini kadang yang jarang ada, karena orang tua kurang paham/sensitif dengan apa yang terjadi, terutama saat anak bosan belajar.
5. Orang tua dapat memberikan penghargaan/reward bagi anak jika anak mencapai sesuatu yang telah disepakati sebelumnya, misalkan prestasi baik maupun hal-hal lainnya.
6. Terkait reward harus juga disesuaikan dengan kebutuhan dan bermanfaat, salah satunya yang cocok yakni berupa kebutuhan dan alat belajar bagi si anak itu sendiri.
“Dan pada akhirnya, semua elemen sangat berperan untuk mensukseskan pola belajar dan parenting di era saat ini, orang tua, sekolah, pemerintah dan juga siswa,” pungkasnya.
Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia Lilyana Ang menambahkan, bentuk penghargaan berupa pemenuhan kebutuhan dan alat belajar bisa menjadi pilihan tersendiri bagi orang tua dalam memotivasi anak agar kembali bersemangat belajar meski di rumah saja.
“Salah satu kebutuhan sekolah yang dapat diberikan kepada anak, diantaranya produk tas belajar/sekolah. Tas akan sangat membantu anak untuk bisa merasakan kembali suasana belajar yang ada di sekolah,” katanya.
Tas belajar/ sekolah juga harus disesuaikan dengan isu perkembangan anak. Dari fase Separation Anxiety yang kerap muncul di usia PAUD dan TK, lalu fase kemandirian dan produktivitas di usia SD, hingga pencarian identitas pada usia remaja dan dewasa.
"Tas Faber-Castell telah dibuat berdasarkan hasil riset yang melatari fase-fase dalam perkembangan seorang anak, serta dengan memasukan saran dari ahli kesehatan tulang, guna memastikan kesehatan penggunanya,” tambahnya.
Selain itu, Tas Faber-Castell juga sangat ramah lingkungan karena bebas PVC yang dapat menyebabkan karsinogenik (pemicu kanker). Lily menuturkan, tas tersebut sudah dapat dibeli di marketplace dan toko terdekat.
4. Orang tua juga harus belajar memahami kondisi si anak. Hal ini kadang yang jarang ada, karena orang tua kurang paham/sensitif dengan apa yang terjadi, terutama saat anak bosan belajar.
5. Orang tua dapat memberikan penghargaan/reward bagi anak jika anak mencapai sesuatu yang telah disepakati sebelumnya, misalkan prestasi baik maupun hal-hal lainnya.
6. Terkait reward harus juga disesuaikan dengan kebutuhan dan bermanfaat, salah satunya yang cocok yakni berupa kebutuhan dan alat belajar bagi si anak itu sendiri.
“Dan pada akhirnya, semua elemen sangat berperan untuk mensukseskan pola belajar dan parenting di era saat ini, orang tua, sekolah, pemerintah dan juga siswa,” pungkasnya.
Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia Lilyana Ang menambahkan, bentuk penghargaan berupa pemenuhan kebutuhan dan alat belajar bisa menjadi pilihan tersendiri bagi orang tua dalam memotivasi anak agar kembali bersemangat belajar meski di rumah saja.
“Salah satu kebutuhan sekolah yang dapat diberikan kepada anak, diantaranya produk tas belajar/sekolah. Tas akan sangat membantu anak untuk bisa merasakan kembali suasana belajar yang ada di sekolah,” katanya.
Tas belajar/ sekolah juga harus disesuaikan dengan isu perkembangan anak. Dari fase Separation Anxiety yang kerap muncul di usia PAUD dan TK, lalu fase kemandirian dan produktivitas di usia SD, hingga pencarian identitas pada usia remaja dan dewasa.
"Tas Faber-Castell telah dibuat berdasarkan hasil riset yang melatari fase-fase dalam perkembangan seorang anak, serta dengan memasukan saran dari ahli kesehatan tulang, guna memastikan kesehatan penggunanya,” tambahnya.
Selain itu, Tas Faber-Castell juga sangat ramah lingkungan karena bebas PVC yang dapat menyebabkan karsinogenik (pemicu kanker). Lily menuturkan, tas tersebut sudah dapat dibeli di marketplace dan toko terdekat.