Singkirkan 195 Kontestan, Tim Mahasiswa FTUI Raih Juara Inovasi Terbaik Astra
loading...
A
A
A
JAKARTA - 3 mahasiswa Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) angkatan 2019, berhasil meraih Juara Pertama Inovasi Terbaik pada ajang Astra Green Energy Student Innovation (AGEnSI) 2021 yang diselenggarakan oleh PT Astra International Tbk dan Society of Renewable Energy (SRE) Indonesia.
Tiga mahasiswa yang tergabung dalam Tim Albatros tersebut adalah Juan Khosashi, Angelina Grace, dan Evan Fadhil Nurhakim, yang mendapat bimbingan dari dosen Program Studi Teknik Bioproses FTUI, Dr. Kenny Lischer, S.T., M.T.
Astra Green Energy Student Innovation (AGEnSI) 2021 merupakan lomba inovasi energi bersih tingkat nasional, dan tahun ini temanya adalah Inovasi Efisiensi Energi pada Sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT) untuk Rural dan Urban Electrification.
Kompetisi yang diselenggarakan secara daring ini diikuti oleh 195 tim. Setiap tim diharuskan mengumpulkan abstrak tentang inovasi yang akan dibawakan pada tahap I (29 Maret – 25 April 2021). Selanjutnya, tim yang lolos pada tahap seleksi abstrak diminta untuk menyusun makalah guna menjelaskan lebih detail tentang inovasi yang didaftarkan.
Pada tahap akhir, hanya 10 tim terpilih yang mengikuti Green Energy Camp, pembuatan video prototipe, dan presentasi final. Pengumuman pemenang dilakukan bersamaan dengan acara Ajang Lingkungan Astra 2021 pada 18 Juni 2021 dimana Tim Albatros FTUI terpilih sebagai Juara 1 Inovasi Terbaik.
Juan Khosashi menjelaskan, ajang AGEnSI merupakan lomba inovasi energi bersih pertama yang diikuti oleh timnya. Tidak seperti lomba paper pada umumnya, setiap tahun Astra menawarkan kesempatan kepada para pemenang AGEnSI untuk merealisasikan ide dan mengimplementasikannya pada lokasi yang telah ditentukan.
“Ini merupakan sebuah pengalaman yang baru bagi semua anggota tim karena kami tidak hanya menawarkan ide, melainkan juga harus memikirkan mulai dari perancangan alat hingga memperkirakan performa dari alat yang kami rancang,” ujar Juan melalui siaran pers, Jumat (16/7).
Tim Albatros FTUI merancang suatu sistem aplikasi SMART (Solar Mechanical Adjustable Ray Tracker) di daerah PLTS Kupang untuk menggantikan peran solar tracker berbasis sistem elektrik dengan alternatif yang mempunyai biaya lebih ekonomis.
Tiga mahasiswa yang tergabung dalam Tim Albatros tersebut adalah Juan Khosashi, Angelina Grace, dan Evan Fadhil Nurhakim, yang mendapat bimbingan dari dosen Program Studi Teknik Bioproses FTUI, Dr. Kenny Lischer, S.T., M.T.
Astra Green Energy Student Innovation (AGEnSI) 2021 merupakan lomba inovasi energi bersih tingkat nasional, dan tahun ini temanya adalah Inovasi Efisiensi Energi pada Sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT) untuk Rural dan Urban Electrification.
Kompetisi yang diselenggarakan secara daring ini diikuti oleh 195 tim. Setiap tim diharuskan mengumpulkan abstrak tentang inovasi yang akan dibawakan pada tahap I (29 Maret – 25 April 2021). Selanjutnya, tim yang lolos pada tahap seleksi abstrak diminta untuk menyusun makalah guna menjelaskan lebih detail tentang inovasi yang didaftarkan.
Pada tahap akhir, hanya 10 tim terpilih yang mengikuti Green Energy Camp, pembuatan video prototipe, dan presentasi final. Pengumuman pemenang dilakukan bersamaan dengan acara Ajang Lingkungan Astra 2021 pada 18 Juni 2021 dimana Tim Albatros FTUI terpilih sebagai Juara 1 Inovasi Terbaik.
Juan Khosashi menjelaskan, ajang AGEnSI merupakan lomba inovasi energi bersih pertama yang diikuti oleh timnya. Tidak seperti lomba paper pada umumnya, setiap tahun Astra menawarkan kesempatan kepada para pemenang AGEnSI untuk merealisasikan ide dan mengimplementasikannya pada lokasi yang telah ditentukan.
“Ini merupakan sebuah pengalaman yang baru bagi semua anggota tim karena kami tidak hanya menawarkan ide, melainkan juga harus memikirkan mulai dari perancangan alat hingga memperkirakan performa dari alat yang kami rancang,” ujar Juan melalui siaran pers, Jumat (16/7).
Tim Albatros FTUI merancang suatu sistem aplikasi SMART (Solar Mechanical Adjustable Ray Tracker) di daerah PLTS Kupang untuk menggantikan peran solar tracker berbasis sistem elektrik dengan alternatif yang mempunyai biaya lebih ekonomis.