Cegah Bullying, 200 Fasilitator Disiapkan untuk Disebar ke Sejumlah Sekolah
loading...
A
A
A
Untuk membangun sistem pencegahan perundungan, pola kolaborasi dilakukan dengan menggandeng Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, LSM dan media untuk bersama-sama berjuang menghapus perundungan di dunia pendidikan.
Program Manager Yayasan Plato, Niken Agus Tianingrum menambahkan, pelatihan calon Fasilitator Nasional ini diselenggarakan secara daring pada 14-16 Juli untuk gelombang I dan pada tanggal 17-19 Juli untuk gelombang II. Sebanyak 200 peserta dari enam provinsi mengikuti pelatihan ini.
Selanjutnya, katanya, mereka akan dipilih 50 orang Fasilitator Nasional yang akan memfasilitasi pelatihan bagi Fasilitator Roots Daerah agar mampu memfasilitasi terbentuknya Agen Perubahan dan pelaksanaan Program Roots di sekolah. Agen Perubahan inilah yang nantinya secara sistemik mengajak sebayanya agar menjadi pembela aktif untuk mencegah perundungan di sekolah.
“Dukungan teknis lainnya adalah penguatan koordinasi di tingkat provinsi dan pelatihan media kreatif bagi siswa dan pengembangan platform digital sebagai wadah konsultasi dan berbagi pengalaman terkait isu perundungan. Program ini diharapkan mampu meraih keberhasilan dalam menurunkan kasus perundungan di sekolah,” jelasnya.
Program Manager Yayasan Plato, Niken Agus Tianingrum menambahkan, pelatihan calon Fasilitator Nasional ini diselenggarakan secara daring pada 14-16 Juli untuk gelombang I dan pada tanggal 17-19 Juli untuk gelombang II. Sebanyak 200 peserta dari enam provinsi mengikuti pelatihan ini.
Selanjutnya, katanya, mereka akan dipilih 50 orang Fasilitator Nasional yang akan memfasilitasi pelatihan bagi Fasilitator Roots Daerah agar mampu memfasilitasi terbentuknya Agen Perubahan dan pelaksanaan Program Roots di sekolah. Agen Perubahan inilah yang nantinya secara sistemik mengajak sebayanya agar menjadi pembela aktif untuk mencegah perundungan di sekolah.
“Dukungan teknis lainnya adalah penguatan koordinasi di tingkat provinsi dan pelatihan media kreatif bagi siswa dan pengembangan platform digital sebagai wadah konsultasi dan berbagi pengalaman terkait isu perundungan. Program ini diharapkan mampu meraih keberhasilan dalam menurunkan kasus perundungan di sekolah,” jelasnya.
(mpw)