Survei KPAI: Orangtua Khawatir Lepas Anaknya Bersekolah di Saat Pandemi

Jum'at, 29 Mei 2020 - 10:24 WIB
loading...
Survei KPAI: Orangtua...
Berdasarkan hasil survei Komisioner KPAI Retno Listyarti secara pribadi di akun Facebooknya, mayoritas orangtua murid khawatir melepas anaknya bersekolah di saat pandemi COVID-19. Foto/Okezone
A A A
JAKARTA - Mayoritas orangtua murid khawatir melepas anaknya bersekolah di saat pandemi COVID-19. Hal tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti secara pribadi di akun Facebooknya.

Retno menginisiasi secara pribadi penyusunan angket yang berisi 10 pertanyaan terkait rencana sekolah di buka di masa pandemi COVID-19. Sasaran kuesioner adalah siswa, guru dan orangtua. "Angket ini bertujuan untuk memberikan ruang partisipasi kepada siswa, orangtua dan guru secara langsung kepada kebijakan Negara yang terkait anak," ujar Retno dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Jumat (29/5/2020). (Baca juga: New Normal Pandemi COVID-19, Kabahankam: Polri Bantu Mendisiplinkan Pelaksanaannya)

Retno hanya mengunggah angket di aplikasi Facebook pribadinya, namun kemudian menjadi viral dengan berbagai pengantar yang ditambahkan netizen. Maka itu, dirinya mengapresiasi semangat dan antusias masyarakat mengisi dan menyebarkan angket tersebut.

Bahkan, ketika pengisian angket ditutup pada Kamis 28 Mei 2020 pukul 07.30 WIB, ada ratusan WhatsApp dan inbox Facebook ke nomor pribadi Retno dari masyarakat yang berminat mengisi angket tersebut. Adapun pilihan-pilihan jawaban tertutup dalam angket merupakan hasil pemikiran dan diskusi Retno dengan para guru, orangtua dan tenaga kesehatan beberapa waktu sebelumnya.

Dia mengatakan pertanyaan tertutup dipilih agar memudahkan saat olah data sehingga tidak sama sekali bermaksud menggiring jawaban, namun itu memang kemungkinan jawaban yang muncul dari responden. Maka itu responden boleh memilih lebih dari satu jawaban bahkan dibuka juga jawaban lainnya jika tidak ada jawaban yang diinginkan responden.

Retno mengaku tidak menduga animo masyarakat untuk berpartisipasi sangat tinggi. Sehingga dalam 32 jam, saat ujicoba angket ditutup, ternyata diperoleh partisipasi siswa sebanyak 9.643 orang, partisipasi guru sebanyak 18.112 orang dan partisipasi orangtua mencapai 196.559 orang.

Retno mengatakan, orangtua yang paling antusias mengikuti pengisian angket tersebut. “Jumlah yang berpartisipasi mengisi angket ini sungguh di luar dugaan saya. Orangtua yang mengisi mencapai ratusan ribu dalam waktu singkat menggambarkan bahwa masyarakat khawatir melepas anaknya bersekolah di saat pandemi, kasus masih tinggi dan belum terlihat persiapan sekolah dan Dinas Pendidikan dalam melindungi anak-anak selama di sekolah nantinya,” jelas Retno.

Walaupun animo masyarakat terutama para orangtua begitu tinggi ingin mengisi angket uji coba tersebut, namun Retno memutuskan untuk tidak melakukan penyebaran angket lagi karena jumlahnya sudah mencapai 196 ribu lebih. "Jadi hasil angket uji coba ini yang akan saya olah dan analisis nanti. Data ini sangat disayangkan kalau tidak ditindaklanjuti meskipun datanya hanya berasal dari uji coba angket yang saya susun karena kegundahan saya pribadi atas tingginya kasus anak terinfeksi COVID-19, sehingga sebagai seorang ibu yang memiliki anak yang masih sekolah dasar, saya khawatir keselamatan dan kesehatan anak saya ketika dia harus masuk sekolah Juli 2020,” papar Retno.

Kendati demikian, Retno melanjutkan bahwa angket itu bukan penelitian melainkan hanya sebagai ruang membuka partisipasi siswa, orangtua dan guru untuk berpendapat tentang kebijakan negara terkait sekolah dibuka atau tidak saat tahun ajaran baru 13 Juli 2020 saat pandemi COVID-19. "Karena sepanjang pengetahuan saya selama ini, jarang ada ruang bagi guru, siswa, dan orangtua untuk berpendapat atas kebijakan publik terkait diri mereka sendiri dan anak," katanya.

Dia mengungkapkan hasil sementara data yang diperoleh secara umum cukup unik, karena siswa mayoritas setuju masuk sekolah, namun sebagian besar orangtua justru tidak setuju sekolah dibuka 13 Juli 2020 ini. “Sebagian besar anak setuju sekolah dibuka karena kemungkinan mereka sudah jenuh belajar dari rumah. Ini mengkonfirmasikan bahwa data survey PJJ KPAI beberapa waktu lalu yang menunjukkan siswa mengalami kejenuhan selama PJJ dan bahkan siswa berpendapat lebih senang belajar di sekolah,” tutur Retno.

Sedangkan orangtua yang menolak sekolah dibuka kembali, kata dia, menunjukkan bahwa mereka khawatir akan keselamatan dan kesehatan anak-anaknya ketika sekolah dibuka di masa pandemi dengan kasus COVID-19 yang masih tinggi dan belum ada persiapan memadai untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat di sekolah. (Baca juga: Cegah Pemalsuan SIKM, Dishub DKI Lengkapi Petugas dengan QR Scanner)

“Namun detailnya dari data angket yang sudah diisi oleh ratusan ribu responden harus diolah dahulu, selanjutnya harus saya di analisis. Perlu beberapa hari bagi saya untuk melakukan olah data dan analisa data,” pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Melawan Banjir dengan...
Melawan Banjir dengan Buku Digital, Jejak Perubahan dari SDN Tambakrejo 1 Semarang
Wapres Pastikan Pelajaran...
Wapres Pastikan Pelajaran AI akan Berlaku di SD-SMA pada Tahun Ajaran Baru
Mendikdasmen Beberkan...
Mendikdasmen Beberkan Jurus Sakti Berantas Budaya Menyontek di Sekolah
5 Contoh Ucapan Galungan...
5 Contoh Ucapan Galungan dan Kuningan 2025 untuk Teman Sekolah
10 Ucapan Hari Kartini...
10 Ucapan Hari Kartini untuk Acara Sekolah, Penuh Makna
10 Ucapan Wafat Yesus...
10 Ucapan Wafat Yesus Kristus untuk Teman Sekolah, Singkat Penuh Makna
Sekolah Terpadu Sedaya...
Sekolah Terpadu Sedaya Bintang Kembangkan Pendidikan Trilingual
PIP 2025 Sudah Diumumkan...
PIP 2025 Sudah Diumumkan Cair, Tapi Kok Belum Masuk? Ini 5 Alasan Belum Diterima
Apa Syarat Pengajuan...
Apa Syarat Pengajuan PIP 2025? Cek Dokumen yang Harus Disiapkan
Rekomendasi
Hasil Semifinal Piala...
Hasil Semifinal Piala Sudirman 2025: Bagas/Fikri Menang Dramatis, Indonesia vs Korea Selatan 2-2
Minat Gabung Aliansi...
Minat Gabung Aliansi BRICS Menguat, Negara Afrika Merapat
Aksi May Day, Sejumlah...
Aksi May Day, Sejumlah Pihak Sesalkan Anarkisme di Kantor Gubernur Jateng
Pemkab Malang Restui...
Pemkab Malang Restui Arema Berkandang di Stadion Kanjuruhan
Hasil Liga Futsal Profesional...
Hasil Liga Futsal Profesional 2024-2025: Sadakata United Sikat Rafhely FC 4-3
Malaysia Takut Lawan...
Malaysia Takut Lawan Timnas Indonesia, Garuda Bakal Hadapi Rusia dan Uzbekistan di Laga Uji Coba
Berita Terkini
Majelis Masyayikh-Kemenag...
Majelis Masyayikh-Kemenag Rancang Standar Mutu Pendidikan Pesantren Jenjang Pascasarjana
3 jam yang lalu
Melawan Banjir dengan...
Melawan Banjir dengan Buku Digital, Jejak Perubahan dari SDN Tambakrejo 1 Semarang
5 jam yang lalu
BINUS University Bangun...
BINUS University Bangun Ekosistem AI untuk Pendidikan Berkualitas dan Adaptif
5 jam yang lalu
BPDP Bantu Anak Petani...
BPDP Bantu Anak Petani Sawit dengan Beasiswa ke Perguruan Tinggi
9 jam yang lalu
Cara Mudah Cek Skor...
Cara Mudah Cek Skor UTBK 2025, Kapan Bisa Diakses?
9 jam yang lalu
Wapres Pastikan Pelajaran...
Wapres Pastikan Pelajaran AI akan Berlaku di SD-SMA pada Tahun Ajaran Baru
10 jam yang lalu
Infografis
Jet Tempur Su-27 Ukraina...
Jet Tempur Su-27 Ukraina Jatuh saat Duel Lawan Drone Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved