Dukung PTM, Ini Rekomendasi KPAI Agar Sekolah Tatap Muka Berlangsung Aman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendukung pembelajaran tatap muka (PTM) digelar di masa pandemi. Namun agar ada perlindungan bagi siswa dan guru dari resiko penularan Covid-19 maka KPAI memberikan sejumlah rekomendasi.
Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan, secara prinsip KPAI mendukung adanya pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan di daerah. Namun demikian KPAI memberikan sejumlah rekomendasi untuk pemerintah pusat maupun daerah.
Rekomendasi yang pertama adalah, ujar Retno, sekolah/madrasah harus dipastikan sudah memenuhi segala syarat dan kebutuhan penyelenggaraan PTM Terbatas.
Termasuk memastikan protokol kesehatan untuk mencegah penularan covid-19 dapat terpenuhi. Jika belum terpenuhi maka pemerintah daerah harus membantu pemenuhannya.
"Terutama bagi sekolah yang tidak mampu sehingga bisa menyelamatkan siswa dan guru di sekolah," kata Retno pada Rakornas KPAI secara daring, Senin (30/8/2021).
Selain itu, lanjutnya, harus dipastikan juga bahwa sekolah/madrasah persentase vaksinasinya mencapai minimal 70% warga sekolah sehingga bisa mencapai kekebalan kelompok. Hal ini bisa dicapai karena setelah program vaksinasi guru kini juga sudah ada program vaksinasi bagi anak.
"Kami mendorong kalau pemerintah ingin PTM bisa terlaksana di seluruh Indonesia maka dorong juga percepatan vaksinasi dan pemerataanya di seluruh Indonesia," ujarnya.
Rekomendasi ketiga, ucapnya, adalah KPAI mendorong pemerintah daerah harus jujur dengan positivity rate didaerahnya. Menurutnya, positivity rate yang sesuai standar WHO dibawah 5% baru aman membuka sekolah.
"Maka untuk itu 3T (testing, tracing dan treatment) perlu ditingkatkan. Bukan dikurangi agar positivity ratenya menjadi rendah," jelas mantan Kepala Sekolah SMA 3 Jakarta ini.
Selain itu, dia menyatakan, karena PJJ dan PTM dilaksanakan beriringan maka perlu ada pemetaan materi tiap mata pelajaran dan juga penyediaan modul. Untuk materi yang mudah dan sedang bisa diberikan kepada siswa saat PJJ dengan bantuan modul.
Sedangkan untuk materi yang sulit bisa disampaikan saat PTM sehingga ada interaksi dan dialog langsung antara peserta didik dengan pendidik.
Selanjutnya rekomendasi kelima adalah pihaknya mendorong 5 Siap menjadi dasar pembukaan sekolah di Indonesia. 5 Siap itu adalah Siap daerahnya, Siap sekolahnya, Siap gurunya, Siap orang tuanya dan Siap anaknya.
Rekomendasi terakhir KPAI ialah mendorong dinas pendidikan dan dinas kesehatan provinsi dan kabupaten kota untuk melakukan mota kesepahaman terkait pendamping sekolah dalam PTM dan vaksinasi anak.
Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan, secara prinsip KPAI mendukung adanya pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan di daerah. Namun demikian KPAI memberikan sejumlah rekomendasi untuk pemerintah pusat maupun daerah.
Rekomendasi yang pertama adalah, ujar Retno, sekolah/madrasah harus dipastikan sudah memenuhi segala syarat dan kebutuhan penyelenggaraan PTM Terbatas.
Termasuk memastikan protokol kesehatan untuk mencegah penularan covid-19 dapat terpenuhi. Jika belum terpenuhi maka pemerintah daerah harus membantu pemenuhannya.
"Terutama bagi sekolah yang tidak mampu sehingga bisa menyelamatkan siswa dan guru di sekolah," kata Retno pada Rakornas KPAI secara daring, Senin (30/8/2021).
Selain itu, lanjutnya, harus dipastikan juga bahwa sekolah/madrasah persentase vaksinasinya mencapai minimal 70% warga sekolah sehingga bisa mencapai kekebalan kelompok. Hal ini bisa dicapai karena setelah program vaksinasi guru kini juga sudah ada program vaksinasi bagi anak.
"Kami mendorong kalau pemerintah ingin PTM bisa terlaksana di seluruh Indonesia maka dorong juga percepatan vaksinasi dan pemerataanya di seluruh Indonesia," ujarnya.
Rekomendasi ketiga, ucapnya, adalah KPAI mendorong pemerintah daerah harus jujur dengan positivity rate didaerahnya. Menurutnya, positivity rate yang sesuai standar WHO dibawah 5% baru aman membuka sekolah.
"Maka untuk itu 3T (testing, tracing dan treatment) perlu ditingkatkan. Bukan dikurangi agar positivity ratenya menjadi rendah," jelas mantan Kepala Sekolah SMA 3 Jakarta ini.
Selain itu, dia menyatakan, karena PJJ dan PTM dilaksanakan beriringan maka perlu ada pemetaan materi tiap mata pelajaran dan juga penyediaan modul. Untuk materi yang mudah dan sedang bisa diberikan kepada siswa saat PJJ dengan bantuan modul.
Sedangkan untuk materi yang sulit bisa disampaikan saat PTM sehingga ada interaksi dan dialog langsung antara peserta didik dengan pendidik.
Selanjutnya rekomendasi kelima adalah pihaknya mendorong 5 Siap menjadi dasar pembukaan sekolah di Indonesia. 5 Siap itu adalah Siap daerahnya, Siap sekolahnya, Siap gurunya, Siap orang tuanya dan Siap anaknya.
Rekomendasi terakhir KPAI ialah mendorong dinas pendidikan dan dinas kesehatan provinsi dan kabupaten kota untuk melakukan mota kesepahaman terkait pendamping sekolah dalam PTM dan vaksinasi anak.
(mpw)