Tingkatkan Budaya dan Akses Literasi, Sampoerna Academy Gelar 'Literacy Festival'
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bertepatan dengan perayaan Hari Literasi Internasional yang jatuh pada hari ini, sekolah interkultural dan pionir STEAM Sampoerna Academy merilis buku elektronik untuk anak berjudul "Elidi and The Ancestor's Garden".
Karya kolaborasi siswa dan guru Sampoerna Academy ini hadir untuk menjawab tantangan meningkatkan literasi dan minat baca di kalangan generasi muda Indonesia. Peluncuran buku ini menjadi salah satu kegiatan Literacy Festival “Reading Open Doors” yang menghadirkan beragam sesi literasi untuk siswa dan publik yang digelar selama September.
Indeks Aktivitas Literasi Membaca (Alibaca) Kemendikbud 2019 menunjukkan rata-rata indeks Alibaca nasional masih tergolong rendah yaitu 37,32% dengan dua dimensi terendah, yaitu Dimensi Akses dan Budaya.
Ditemukan juga Dimensi Alternatif menunjukkan rata-rata pengakses internet di rumah (termasuk browsing, chatting, dan akses media sosial) pada penduduk Indonesia usia 5 tahun ke atas berada di 95,25%. Hal ini mengungkapkan adanya peluang besar dalam meningkatkan tingkat literasi di generasi muda dengan menyediakan buku pilihan menarik dan edukatif yang mudah diakses secara online.
“Sampoerna Academy berkomitmen untuk mewujudkan generasi masa depan berkualitas melalui pendidikan terbaik. Kami meyakini bahwa literasi menjadi salah satu fundamental penting dalam menjalankan misi tersebut. Oleh karena itu, tahun ini kami menggelar 'Literacy Festival' dengan cara yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu salah satunya dengan meluncurkan buku “Elidi and The Ancestor’s Garden” didedikasikan bagi seluruh anak Indonesia," ungkap Adelina Holmes selaku Head of English Department Sampoerna Academy Schools serta guru penanggungjawab pembuatan buku.
Menurut Adelina, karya kolaborasi antara siswa dan guru ini menjadi inisiatif Sampoerna Academy menjawab pentingnya menanamkan budaya literasi sejak dini, tidak hanya minat membaca, tetapi juga menulis yang menjadi bagian dari literasi. Buku ini, lnjut dia, diharapkan dapat menjawab kebutuhan akan pilihan bacaan menarik dan berkualitas serta mendorong perkembangan kognitif dan bahasa pada anak-anak di rentang usia 6-12 tahun.
Turut hadir Duta Baca Indonesia & Founder Rumah Dunia, Heri Hendrayana Harris atau yang lebih dikenal Gol A Gong. “Saya sangat kagum melihat buku hasil karya para murid Sampoerna Academy. Saya sangat mendukung Sampoerna Academy yang berkomitmen untuk terus mendorong kemampuan dan budaya literasi para siswanya. Bagi saya, upaya ini patut dicontoh dan diberi apresiasi tinggi. Karena pada dasarnya, literasi menjadi modal penting bagi generasi muda Indonesia untuk terus berkarya dan mengejar cita-citanya," ungkapnya.
Sebagai Duta Baca, dirinya juga melihat Literacy Festival ini menjadi program yang sangat menarik dan diperlukan, khususnya untuk generasi Alpha dan Z. Inisiatif Sampoerna Academy menjadi salah satu kunci penting dalam menyukseskan program menumbuhkembangkan budaya gemar membaca dan menulis di Indonesia.
Karya kolaborasi siswa dan guru Sampoerna Academy ini hadir untuk menjawab tantangan meningkatkan literasi dan minat baca di kalangan generasi muda Indonesia. Peluncuran buku ini menjadi salah satu kegiatan Literacy Festival “Reading Open Doors” yang menghadirkan beragam sesi literasi untuk siswa dan publik yang digelar selama September.
Indeks Aktivitas Literasi Membaca (Alibaca) Kemendikbud 2019 menunjukkan rata-rata indeks Alibaca nasional masih tergolong rendah yaitu 37,32% dengan dua dimensi terendah, yaitu Dimensi Akses dan Budaya.
Ditemukan juga Dimensi Alternatif menunjukkan rata-rata pengakses internet di rumah (termasuk browsing, chatting, dan akses media sosial) pada penduduk Indonesia usia 5 tahun ke atas berada di 95,25%. Hal ini mengungkapkan adanya peluang besar dalam meningkatkan tingkat literasi di generasi muda dengan menyediakan buku pilihan menarik dan edukatif yang mudah diakses secara online.
“Sampoerna Academy berkomitmen untuk mewujudkan generasi masa depan berkualitas melalui pendidikan terbaik. Kami meyakini bahwa literasi menjadi salah satu fundamental penting dalam menjalankan misi tersebut. Oleh karena itu, tahun ini kami menggelar 'Literacy Festival' dengan cara yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu salah satunya dengan meluncurkan buku “Elidi and The Ancestor’s Garden” didedikasikan bagi seluruh anak Indonesia," ungkap Adelina Holmes selaku Head of English Department Sampoerna Academy Schools serta guru penanggungjawab pembuatan buku.
Menurut Adelina, karya kolaborasi antara siswa dan guru ini menjadi inisiatif Sampoerna Academy menjawab pentingnya menanamkan budaya literasi sejak dini, tidak hanya minat membaca, tetapi juga menulis yang menjadi bagian dari literasi. Buku ini, lnjut dia, diharapkan dapat menjawab kebutuhan akan pilihan bacaan menarik dan berkualitas serta mendorong perkembangan kognitif dan bahasa pada anak-anak di rentang usia 6-12 tahun.
Turut hadir Duta Baca Indonesia & Founder Rumah Dunia, Heri Hendrayana Harris atau yang lebih dikenal Gol A Gong. “Saya sangat kagum melihat buku hasil karya para murid Sampoerna Academy. Saya sangat mendukung Sampoerna Academy yang berkomitmen untuk terus mendorong kemampuan dan budaya literasi para siswanya. Bagi saya, upaya ini patut dicontoh dan diberi apresiasi tinggi. Karena pada dasarnya, literasi menjadi modal penting bagi generasi muda Indonesia untuk terus berkarya dan mengejar cita-citanya," ungkapnya.
Sebagai Duta Baca, dirinya juga melihat Literacy Festival ini menjadi program yang sangat menarik dan diperlukan, khususnya untuk generasi Alpha dan Z. Inisiatif Sampoerna Academy menjadi salah satu kunci penting dalam menyukseskan program menumbuhkembangkan budaya gemar membaca dan menulis di Indonesia.