Kemendikbudristek Gandeng 5 Universitas untuk Latih Kepala SMK
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) menggandeng 5 perguruan tinggi dalam program Peningkatan Kapabilitas Manajerial Berbasis Industri bagi Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tahun 2021. Program ini untuk mendukung pengembangan SMK yang telah ditetapkan sebagai SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) khususnya dari sisi SDM.
Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbudristek Wikan Sakarinto memandang perlu membekali para Kepala SMK agar memiliki kompetensi kepemimpinan yang selaras dengan kebutuhan pengembangan SMK PK.
“Ini yang menjadi pembeda dari SMK dengan jenjang pendidikan lain, kita harus mampu menyiapkan sumber daya manusia yang siap untuk terjun ke dunia kerja, pendidikan vokasi sangatlah penting dan memainkan peran untuk menciptakan sumber daya manusia yang kompeten,” katanya melalui siaran pers, Kamis (9/9/2021).
Wikan melanjutkan, setiap pimpinan satuan pendidikan vokasi memiliki tanggung jawab terhadap efektivitas pencapaian visi, misi, dan program kerja lembaga yang dipimpinnya. Hal ini menjadi prioritas untuk dikembangkan dan diperkuat dalam rangka menghadapi revolusi industri 4.0 secara konstan sejalan dengan perkembangan teknologi.
“Hal spesifik pada pendidikan vokasi, yang berbeda dengan pendidikan umum adalah keterkaitannya dengan dunia kerja. Pendidikan vokasi bertugas untuk mempersiapkan sumber daya manusia terampil yang siap untuk bekerja dalam bidang tertentu,” imbuhnya.
Tujuan program Peningkatan Kapabilitas Manajerial Berbasis Industri bagi Kepala SMK, yaitu meningkatkan kemampuan pimpinan lembaga pendidikan kejuruan dan vokasi agar mampu membuat perubahan dalam merespon perkembangan dinamika dunia usaha dan dunia industri, mulai dari perencanaan jangka panjang hingga implementasi kebijakan.
Selain itu juga meningkatkan kemampuan kewirausahaan pimpinan lembaga pendidikan kejuruan dan vokasi; serta meningkatkan kemampuan untuk membangun ekosistem pendidikan baru yang dapat menumbuhkan potensi peserta didik dengan mengedepankan suasana belajar yang menarik, nyaman, dan menyenangkan.
Untuk itu, Kemendikbudristek menggandeng lima perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki program Master of Bussiness Administration yang telah terakreditasi internasional dan telah memiliki reputasi baik di tingkat nasional dan internasional serta memiliki pengalaman menyelenggarakan pelatihan bagi para CEO.
Kelima mitra perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Institut Pertanian Bogor University, Universitas Prasetiya Mulya, serta Binus University.
Melalui program ini, para Kepala SMK akan dibekali dengan kompetensi melalui materi kurikulum yang telah didesain sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan implementasi pengembangan SMK ke depan. Peserta program adalah kepala SMK yang telah ditetapkan sebagai pelaksana program SMK Pusat Keunggulan namun belum mengikuti atau belum menuntaskan program serupa pada tahun 2020 lalu.
“Kami telah memformulasikan materi guna memastikan 345 kepala SMK yang tahun ini mengikuti pelatihan nantinya memiliki kompetensi di bidang kepemimpinan dan kewirausahaan sesuai dengan semangat SMK PK,” kata Plt Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) Saryadi.
Materi yang akan disampaikan, yaitu (1) Materi Karakter CEO (CEO Character); (2) Materi Manajemen Strategis dan Kinerja (Strategic & Performance Management); (3) Materi Manajemen Inovasi (Managing Innovation); (4) Materi Penguasaan Pribadi dan Kepemimpinan (Personal Mastery and Leadership); (5) Materi Manajemen SDM dan Perubahan (People and Change Management); (6) Materi Pemikiran Sistem untuk Pengambilan Keputusan (System Thinking for Decision Making); serta (7) Materi Pengelolaan Keuangan (Financial Management).
Disamping itu, peserta juga akan dibekali dengan materi di luar mata diklat, seperti (1) Program CEO Meet CEO; (2) Program Conditioning untuk memberikan pemahaman growth mindset bagi peserta dalam menerima materi yang akan disampaikan pada program; (3) Project Implementation di masing-masing sekolah; dan (4) Program Sertifikasi.
Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbudristek Wikan Sakarinto memandang perlu membekali para Kepala SMK agar memiliki kompetensi kepemimpinan yang selaras dengan kebutuhan pengembangan SMK PK.
Baca Juga
“Ini yang menjadi pembeda dari SMK dengan jenjang pendidikan lain, kita harus mampu menyiapkan sumber daya manusia yang siap untuk terjun ke dunia kerja, pendidikan vokasi sangatlah penting dan memainkan peran untuk menciptakan sumber daya manusia yang kompeten,” katanya melalui siaran pers, Kamis (9/9/2021).
Wikan melanjutkan, setiap pimpinan satuan pendidikan vokasi memiliki tanggung jawab terhadap efektivitas pencapaian visi, misi, dan program kerja lembaga yang dipimpinnya. Hal ini menjadi prioritas untuk dikembangkan dan diperkuat dalam rangka menghadapi revolusi industri 4.0 secara konstan sejalan dengan perkembangan teknologi.
“Hal spesifik pada pendidikan vokasi, yang berbeda dengan pendidikan umum adalah keterkaitannya dengan dunia kerja. Pendidikan vokasi bertugas untuk mempersiapkan sumber daya manusia terampil yang siap untuk bekerja dalam bidang tertentu,” imbuhnya.
Tujuan program Peningkatan Kapabilitas Manajerial Berbasis Industri bagi Kepala SMK, yaitu meningkatkan kemampuan pimpinan lembaga pendidikan kejuruan dan vokasi agar mampu membuat perubahan dalam merespon perkembangan dinamika dunia usaha dan dunia industri, mulai dari perencanaan jangka panjang hingga implementasi kebijakan.
Selain itu juga meningkatkan kemampuan kewirausahaan pimpinan lembaga pendidikan kejuruan dan vokasi; serta meningkatkan kemampuan untuk membangun ekosistem pendidikan baru yang dapat menumbuhkan potensi peserta didik dengan mengedepankan suasana belajar yang menarik, nyaman, dan menyenangkan.
Untuk itu, Kemendikbudristek menggandeng lima perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki program Master of Bussiness Administration yang telah terakreditasi internasional dan telah memiliki reputasi baik di tingkat nasional dan internasional serta memiliki pengalaman menyelenggarakan pelatihan bagi para CEO.
Kelima mitra perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Institut Pertanian Bogor University, Universitas Prasetiya Mulya, serta Binus University.
Melalui program ini, para Kepala SMK akan dibekali dengan kompetensi melalui materi kurikulum yang telah didesain sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan implementasi pengembangan SMK ke depan. Peserta program adalah kepala SMK yang telah ditetapkan sebagai pelaksana program SMK Pusat Keunggulan namun belum mengikuti atau belum menuntaskan program serupa pada tahun 2020 lalu.
“Kami telah memformulasikan materi guna memastikan 345 kepala SMK yang tahun ini mengikuti pelatihan nantinya memiliki kompetensi di bidang kepemimpinan dan kewirausahaan sesuai dengan semangat SMK PK,” kata Plt Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) Saryadi.
Materi yang akan disampaikan, yaitu (1) Materi Karakter CEO (CEO Character); (2) Materi Manajemen Strategis dan Kinerja (Strategic & Performance Management); (3) Materi Manajemen Inovasi (Managing Innovation); (4) Materi Penguasaan Pribadi dan Kepemimpinan (Personal Mastery and Leadership); (5) Materi Manajemen SDM dan Perubahan (People and Change Management); (6) Materi Pemikiran Sistem untuk Pengambilan Keputusan (System Thinking for Decision Making); serta (7) Materi Pengelolaan Keuangan (Financial Management).
Disamping itu, peserta juga akan dibekali dengan materi di luar mata diklat, seperti (1) Program CEO Meet CEO; (2) Program Conditioning untuk memberikan pemahaman growth mindset bagi peserta dalam menerima materi yang akan disampaikan pada program; (3) Project Implementation di masing-masing sekolah; dan (4) Program Sertifikasi.
(mpw)