Shoffan Mujahid, Mahasiswa UNS Pendiri Sekolah Gratis untuk Anak Tak Mampu

Kamis, 09 September 2021 - 21:33 WIB
loading...
Shoffan Mujahid, Mahasiswa...
Shoffan Mujahid, mahasiswa Prodi S-1 Ekonomi Pembangunan FEB UNS yang mendirikan sekolah untuk anak-anak dari keluarga tak mampu. Foto/Dok/Humas UNS
A A A
JAKARTA - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memiliki segudang mahasiswa hebat. Mereka tidak saja berprestasi di ranah akademik, namun juga memiliki kiprah pengabdian masyarakat yang luar biasa.

Salah satunya adalah Shoffan Mujahid. Ia adalah mahasiswa asal Program Studi (Prodi) S-1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS yang mendirikan sekolah untuk anak-anak dari keluarga membutuhkan yang tinggal di pinggiran kota Surakarta.



Sekolah tersebut bernama Sekolah Generasi Indonesia yang merupakan implementasi program dari komunitas Bersamabisa.id. Adapun, komunitas Bersamabisa.id juga didirikan oleh Shoffan Mujahid. Sekolah Generasi Indonesia ini diresmikan pada Minggu (22/8/2021). Lokasinya terletak di RT 03/ RW 36 Kampung Mipitan, Mojosongo, Jebres, Surakarta.

Shoffan yang merupakan mahasiswa angkatan 2019 ini menuturkan, Sekolah Generasi Indonesia ditujukan untuk meningkatkan wawasan, membentuk karakter mulia, meningkatkan soft skill dan menunjang sekolah formal bagi anak-anak yang tinggal di pinggiran sungai.

“Identitas sekolah ini adalah sekolah gratis untuk masyarakat marjinal kota, pinggiran-pinggiran kota yang kurang mampu. Nah, dan pinggirannya juga di pinggir sungai dan memang tujuan kita sederhana aja,” ungkapnya.



Dia mengatakan, keinginannya untuk mendirikan Sekolah Generasi Indonesia dilatarbelakangi oleh panggilan hatinya sebagai kaum terpelajar. “Alasannya, tanggung jawab sebagai orang terdidik untuk menciptakan orang terdidik lainnya,” katanya.

Shoffan Mujahid menceritakan, sebelum Sekolah Generasi Indonesia resmi berdiri, komunitas Bersamabisa.id sempat melakukan penjajakan dan merencanakan pendirian sekolah di pinggiran rel di Pasar Nusukan, Surakarta. Namun, rencana tersebut harus diubah.

“Dulu sebenarnya endak di sini. Ada lembaga yang minta program di situ kemudian kami serahkan dan pindah ke sini. Kemudian, kita cari assessment di sini dan ternyata aksesnya lebih deket, warganya lebih membutuhkan dan tempatnya strategis dekat masjid dan lapangan,” terang Shoffan Mujahid.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1882 seconds (0.1#10.140)