Ajak 1.000 Guru Jadi Konten Kreator di Aplikasi Bangkit Belajar
loading...
A
A
A
Berkaitan dengan Pembelajaran Berbasis Pengalaman di Era Digital, menurut Sunu, kondisi pandemi covid-19, secara fakta ada perubahan cara belajar yang didorong oleh pandemi. Metode belajar bergeser dari metode buku paket ke metode online. Dan metode online tidak akan berhenti setelah pandemi berakhir.
Menurutnya, pemerintah juga mengatakan bahwa pengembangan pendidikan ke depan akan fokus pada model pembelajaran berbasis pengalaman. Karena itu, untuk mengkonkritkan Smart School Indonesia memiliki pendekatan berbasis project. Karena dengan mengerjakan project, akan melatih anak untuk mengembangkan kegiatan belajar berbasis pengalaman.
Untuk memfasilitasi hal itu, siswa juga harus belajar untuk menghasilkan sesuatu. Untuk itu perlu media, yaitu learning platform yang berbasis project. Pertanyaanya siapa yang akan mengisi, platform tersebut. Menurutnya adalah para guru. Kemudian yang akan menggunakan adalah guru dan siswa.
“Siapapun yang akan belajar pembelajaran berbasis project bisa mengakses learning platform ini dan bisa mengcreate ide kreatif mereka melalui project mereka,” jelasnya.
Sementara itu, Jonethen, Developher Aplikasi Bangkit Bersama mengungkapkan, aplikasi Bangkit Belajar sudah digunakan di Smart School Indonesia sejak sebelum pandemi covidi-19. Berdasarkan pengalaman tersebut, platform tersebut dikembangkan untuk dapat digunakan secara luas seluruh guru dan siswa seluruh Indonesia.
Konsep aplikasi tersebut adalah semacam marketplace, atau bisa dikatakan sebagai educationplace, yang mempertemukan antara guru sebagai produsen dan murid sebagai pengguna, namun konten isinya adalah materi pelajaran berbasis project. Aplikasi juga menjadi wadah bagi guru atau konten kreator untuk memasukkan materi-materi yang berbasis entrepreneur atau pengalaman.
Menurutnya, pemerintah juga mengatakan bahwa pengembangan pendidikan ke depan akan fokus pada model pembelajaran berbasis pengalaman. Karena itu, untuk mengkonkritkan Smart School Indonesia memiliki pendekatan berbasis project. Karena dengan mengerjakan project, akan melatih anak untuk mengembangkan kegiatan belajar berbasis pengalaman.
Untuk memfasilitasi hal itu, siswa juga harus belajar untuk menghasilkan sesuatu. Untuk itu perlu media, yaitu learning platform yang berbasis project. Pertanyaanya siapa yang akan mengisi, platform tersebut. Menurutnya adalah para guru. Kemudian yang akan menggunakan adalah guru dan siswa.
“Siapapun yang akan belajar pembelajaran berbasis project bisa mengakses learning platform ini dan bisa mengcreate ide kreatif mereka melalui project mereka,” jelasnya.
Sementara itu, Jonethen, Developher Aplikasi Bangkit Bersama mengungkapkan, aplikasi Bangkit Belajar sudah digunakan di Smart School Indonesia sejak sebelum pandemi covidi-19. Berdasarkan pengalaman tersebut, platform tersebut dikembangkan untuk dapat digunakan secara luas seluruh guru dan siswa seluruh Indonesia.
Konsep aplikasi tersebut adalah semacam marketplace, atau bisa dikatakan sebagai educationplace, yang mempertemukan antara guru sebagai produsen dan murid sebagai pengguna, namun konten isinya adalah materi pelajaran berbasis project. Aplikasi juga menjadi wadah bagi guru atau konten kreator untuk memasukkan materi-materi yang berbasis entrepreneur atau pengalaman.
(mpw)