Usia Bukan Penghalang Kuliah, Ini Wisudawan Tertua ITS yang Lulus di Usia 59 Tahun

Senin, 11 Oktober 2021 - 20:55 WIB
loading...
Usia Bukan Penghalang...
Unggun Dahana dinobatkan sebagai wisudawan tertua pada Wisuda ke-124 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Foto/DOk/Humas ITS
A A A
JAKARTA - Usia bukan menjadi penghalang untuk selalu menimba ilmu, seperti yang dibuktikan oleh Unggun Dahana yang dinobatkan sebagai wisudawan tertua pada Wisuda ke-124 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Wisudawan dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan ini sukses menyelesaikan masa studi program magisternya (S2) di usia 59 tahun 3 bulan.

Motivasi Unggun dalam melanjutkan studinya bermula dari masa studi S1-nya yang mengambil jurusan Teknik Persisteman Kapal di ITS pada 1985. Di samping itu, banyak para senior dan juniornya yang menjadi dosen di ITS. Ketertarikannya dalam dunia kelautan membuatnya memilih S2 di Teknik Sistem Perkapalan ITS.



Jurusan ini juga sejalur dengan pekerjaan yang diampu olehnya di bidang migas dalam inspeksi dan sertifikasi migas. Meski telah berusia 59 tahun, namun Unggun masih bersemangat dalam menuntut ilmu karena menurutnya belajar harus dilanjutkan secara terus menerus.

“Umur tidak membatasi untuk belajar,” tuturnya melalui siaran pers, Senin (11/10/2021).

Uggun yang telah menjalani prosesi wisuda pada Sabtu (9/10) ini berhasil memperoleh IPK 3,72 ini menuturkan, selama proses menempuh pendidikan ia sempat menemui kendala.

Hal ini dikarenakan dalam bidang pekerjaannya jarang menggunakan kaidah-kaidah dalam penulisan ilmiah. Sehingga ia harus lebih belajar dan menyesuaikan diri dengan sistem penulisan ilmiah. “Dikarenakan saya praktisi, di pekerjaan jarang menulis dengan kaidah ilmiah,” jelasnya.



Dalam membagi waktu antara perkuliahan dan pekerjaan, Unggun yang mengikuti prosesi wisuda secara daring ini, mengaku tidak mengalami kesulitan. Perkuliahan dilaksanakan lima kali dalam seminggu dan masing-masing hanya berdurasi 2-3 jam, sehingga baginya lebih mudah mengatur waktu.

Lelaki yang lulus dengan predikat sangat memuaskan ini berhasil membuahkan sebuah tesis dengan judul Penggunaan Drone untuk Pengawasan Operasi Maritim dan Menganalisa Kesenjangan Antara Tujuan Regulasi Sistem Identifikasi Otomatis dengan Kinerjanya.

Tesis ini bertujuan untuk pengawasan laut menggunakan sistem drone guna melengkapi sistem identifikasi Automatic System Identification (AIS) di pelabuhan, karena masih banyaknya kapal yang tidak terbaca oleh radar.

Wisudawan kelahiran 24 Juli 1962 ini mengungkapkan, tesisnya tersebut terinspirasi dari buku berjudul Maritim Economics karangan Stopfords. Dalam buku ini mengisahkan tentang kejayaaan ekonomi maritim di Mesopotamia sejak 5.000 tahun silam.

Unggun berharap, tesis yang telah ia buat dapat bermanfaat bagi keselamatan dalam berbagai bidang. Ia memaparkan ketika menciptakan teknologi harusnya memperhatikan aspek-aspek keselamatan.

Dikarenakan terbukti terdapat pelarangan untuk beberapa teknologi. “Harapan saya agar mengedepankan aspek keselamatan dan lingkungan dalam mengembangkan teknologi,” ungkapnya.

Unggun juga berterima kasih kepada para dosen yang telah memotivasinya untuk menyelesaikan masa studi S2 di ITS, khususnya Dr Ir Agoes Santoso, Raja Oloan Saut Gurning dan Prof Dr Ketut Buda Artana. “Ketiga dosen inilah yang selalu memberi inspirasi dan semangat kepada saya,” pungkasnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1813 seconds (0.1#10.140)