Mau Lolos Seleksi Guru PPPK? Cek Tips dari 3 Guru Ini
loading...
A
A
A
Selain itu, ungkap Siti, dia juga banyak latihan soal dengan membaca buku-buku IPS kelas 7,8 dan 9 sehingga dia akan mendapat pengetahuan yang luas dalam menjawab soal ujian.
Kemudian untuk menjawab soal-soal ujian yang berbentuk pedagogi dia mengaku banyak belajar dari internet, YouTube dan juga mencari contoh soal di Google. “Saya mencari penjelasan dan pembahasan tentang soal-soal (pedagogi) tersebut,” tuturnya.
Menurutnya, dengan latihan try out soal yang sudah itu, dia pun bisa mengetahui berapa soal yang dia jawab betul dan skor yang didapat. Sehingga dia pun mengetahui kemampuannya dari membaca dan melatih menjawab pada try out itu.
Dia juga mengaku belajar dengan membaca kisi-kisi soal dari Info GTK Kemendikbudristek. Soal-soal itu dia fotokopi karena dia mengaku sulit membaca materi melalui layar ponsel. “Sewaktu mau ujian saya lebih rutin lagi membaca, berdoa dan bermunajat,” ujarnya.
Sementara Ade Taufik Kurniawan, guru SMAN 1 Pamijahan kabupaten Bogor, Jawa Barat mengaku menanamkan sikap optimis dalam dirinya karena seleksi PPPK ini satu-satunya kesempatan karena jika dilihat dari usianya yang sudah lebih dari 35 tahun dia tidak bisa mengikuti seleksi CPNS.
“Kemudian saya banyak belajar, belajar dan terus belajar karena guru harus terus belajar mengembangkan diri,” katanya.
Dirinya juga sering berkolaborasi dengan rekan-rekannya untuk belajar bersama dan membahas soal. Ade juga mengaku sering membaca buku-buku yang terkait dengan mata pelajaran yang diampunya di perpustakaan.
Termasuk juga memperkaya literasi yang sesuai dengan kompetensi pedagogi dan juga kompetensi social dan juga berbagai studi kasus untuk memperluas pengetahuannya. “Yang paling menarik bagaimana kita latihan membaca soal dan kita lihat inti soal itu. Prinsipnya kita lihat kata kunci dari soal-soal itu,” pungkasnya.
Kemudian untuk menjawab soal-soal ujian yang berbentuk pedagogi dia mengaku banyak belajar dari internet, YouTube dan juga mencari contoh soal di Google. “Saya mencari penjelasan dan pembahasan tentang soal-soal (pedagogi) tersebut,” tuturnya.
Menurutnya, dengan latihan try out soal yang sudah itu, dia pun bisa mengetahui berapa soal yang dia jawab betul dan skor yang didapat. Sehingga dia pun mengetahui kemampuannya dari membaca dan melatih menjawab pada try out itu.
Dia juga mengaku belajar dengan membaca kisi-kisi soal dari Info GTK Kemendikbudristek. Soal-soal itu dia fotokopi karena dia mengaku sulit membaca materi melalui layar ponsel. “Sewaktu mau ujian saya lebih rutin lagi membaca, berdoa dan bermunajat,” ujarnya.
Sementara Ade Taufik Kurniawan, guru SMAN 1 Pamijahan kabupaten Bogor, Jawa Barat mengaku menanamkan sikap optimis dalam dirinya karena seleksi PPPK ini satu-satunya kesempatan karena jika dilihat dari usianya yang sudah lebih dari 35 tahun dia tidak bisa mengikuti seleksi CPNS.
“Kemudian saya banyak belajar, belajar dan terus belajar karena guru harus terus belajar mengembangkan diri,” katanya.
Dirinya juga sering berkolaborasi dengan rekan-rekannya untuk belajar bersama dan membahas soal. Ade juga mengaku sering membaca buku-buku yang terkait dengan mata pelajaran yang diampunya di perpustakaan.
Termasuk juga memperkaya literasi yang sesuai dengan kompetensi pedagogi dan juga kompetensi social dan juga berbagai studi kasus untuk memperluas pengetahuannya. “Yang paling menarik bagaimana kita latihan membaca soal dan kita lihat inti soal itu. Prinsipnya kita lihat kata kunci dari soal-soal itu,” pungkasnya.
(mpw)