Penting untuk Guru Tahu, Ini Aspek yang Perlu Diperhatikan Jelang PTM
loading...

Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas di sekolahnya. Foto/Dok/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Dosen FPsi Universitas Airlangga (Unair) Endah Mastuti, S.Psi., M.Si., Psikolog menjelaskan aspek-aspek yang harus diperhatikan pendidik saat kembali melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Khususnya terkait ekosistem pembelajaran yang sehat dan bermakna bagi murid.
Pertama, Endah menekankan bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) akan membuat baik murid maupun guru membutuhkan adaptasi agar dapat melakukan pembelajaran dengan sukses namun juga tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Baca juga: Orang Tua Wajib Tahu, Ini 4 Dampak Perundungan pada Perkembangan Anak
“Untuk itu pendidik diharapkan bisa mendukung adaptasi murid dari segi akademik maupun sosial di sekolah,” katanya pada webinar yang diselenggarakan Fakultas Psikologi Unair dilansir dari laman resminya, Senin (1/11/2021).
Kedua, pendidik diharapkan juga mampu mempertahankan kompetensi dan harga diri murid. Khususnya terkait motivasi belajar dan hubungan dengan murid lain.
Dalam fase sekolah dasar, umumnya murid akan mulai membangun relasi dan aktivitas sosial mengikuti gender dan teman yang berjenis kelamin sama.
Baca juga: 10 Prospek Pekerjaan bagi Mahasiswa Lulusan Ilmu Komunikasi, Nomor 4 Paling Keren
“Pendidik harus mendorong refleksi identitas. Dorong keterbukaan dan sikap non-seksis. Pembekalan strategi melawan situasi yang tidak aman juga penting dilakukan,” terang Endah.
Maka selain masalah akademik, Endah mendorong pendidik juga memperhatikan pembelajaran berbasis sosial dan psikologis. Pastikan murid mengetahui apa yang harus dilakukan dalam situasi konflik, kemarahan, maupun frustasi.
Ketiga, Endah juga menyoroti murid sekolah dasar akhir yang umumnya akan mulai merasakan perubahan fisik dan emosional karena fase pubertas. Ajak murid memahami perubahan dan perasaan yang dialami saat pubertas.
“Apa saja yang harus dipahami dan dilakukan saat fase itu, serta bantu mereka menumbuhkan citra tubuh positif agar bisa beradaptasi dan menerima perubahan bentuk tubuh selama masa pubertas,” imbuhnya.
Melalui beberapa poin penting tersebut, diharapkan nantinya para guru mampu mempersiapkan pembelajaran tatap muka dengan sukses. Tidak hanya dari segi akademis, namun juga sosial dan emosional.
Gelaran yang dihadiri lusinan guru dari berbagai sekolah itu sendiri dikoordinatori oleh Kelompok Kajian Kesehatan Mental.
Digelar secara daring, kegiatan tersebut mengambil topik utama tentang persiapan pembelajaran tatap muka yang sehat dan bermakna untuk anak dan remaja.
Pertama, Endah menekankan bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) akan membuat baik murid maupun guru membutuhkan adaptasi agar dapat melakukan pembelajaran dengan sukses namun juga tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Baca juga: Orang Tua Wajib Tahu, Ini 4 Dampak Perundungan pada Perkembangan Anak
“Untuk itu pendidik diharapkan bisa mendukung adaptasi murid dari segi akademik maupun sosial di sekolah,” katanya pada webinar yang diselenggarakan Fakultas Psikologi Unair dilansir dari laman resminya, Senin (1/11/2021).
Kedua, pendidik diharapkan juga mampu mempertahankan kompetensi dan harga diri murid. Khususnya terkait motivasi belajar dan hubungan dengan murid lain.
Dalam fase sekolah dasar, umumnya murid akan mulai membangun relasi dan aktivitas sosial mengikuti gender dan teman yang berjenis kelamin sama.
Baca juga: 10 Prospek Pekerjaan bagi Mahasiswa Lulusan Ilmu Komunikasi, Nomor 4 Paling Keren
“Pendidik harus mendorong refleksi identitas. Dorong keterbukaan dan sikap non-seksis. Pembekalan strategi melawan situasi yang tidak aman juga penting dilakukan,” terang Endah.
Maka selain masalah akademik, Endah mendorong pendidik juga memperhatikan pembelajaran berbasis sosial dan psikologis. Pastikan murid mengetahui apa yang harus dilakukan dalam situasi konflik, kemarahan, maupun frustasi.
Ketiga, Endah juga menyoroti murid sekolah dasar akhir yang umumnya akan mulai merasakan perubahan fisik dan emosional karena fase pubertas. Ajak murid memahami perubahan dan perasaan yang dialami saat pubertas.
“Apa saja yang harus dipahami dan dilakukan saat fase itu, serta bantu mereka menumbuhkan citra tubuh positif agar bisa beradaptasi dan menerima perubahan bentuk tubuh selama masa pubertas,” imbuhnya.
Melalui beberapa poin penting tersebut, diharapkan nantinya para guru mampu mempersiapkan pembelajaran tatap muka dengan sukses. Tidak hanya dari segi akademis, namun juga sosial dan emosional.
Gelaran yang dihadiri lusinan guru dari berbagai sekolah itu sendiri dikoordinatori oleh Kelompok Kajian Kesehatan Mental.
Digelar secara daring, kegiatan tersebut mengambil topik utama tentang persiapan pembelajaran tatap muka yang sehat dan bermakna untuk anak dan remaja.
(mpw)
Lihat Juga :