Bantu Desa Wisata, Tim Dosen ITS Kembangkan Virtual Tour
loading...
A
A
A
Kini, virtual tour garapan Okta dan timnya telah dapat diakses melalui pranala http://interiorscience.tech/VT-Mbencirang/. Meski kontennya belum banyak, nantinya akan ditambahkan fitur informasi seputar wisata Lembah Mbencirang.
Melalui fitur tersebut, masyarakat dapat mencari tahu harga tiket, fasilitas, kegiatan atau atraksi wisata, hingga pilihan kuliner yang ada. Website ini pun terhubung dengan media sosial wisata Lembah Mbencirang.
Lebih lanjut, Okta menyebutkan bahwa perancangan virtual tour yang dimulai sejak Juli 2021 ini masih akan terus dikembangkan oleh timnya hingga akhir tahun. “Nanti akan dioptimalkan untuk pelaporan, publikasi, promosi, juga pembuatan publikasi ilmiah,” papar lulusan Magister Arsitektur ITS ini.
Disebutkan Okta, terlihat beberapa dampak positif pembuatan virtual tour kepada masyarakat setempat. Peran mereka dalam pengambilan foto dan video wisata Lembah Mbencirang membuat masyarakat mengenal dan belajar mengenai pentingnya multimedia.
Selain itu, kebanggaan yang muncul karena memiliki teknologi virtual tour diharapkan mampu mendukung proses promosi. “Selanjutnya akan ada perputaran ekonomi jika promosinya berhasil,” jelasnya.
Salah satu kendala yang dialami Okta dan tim dalam pelaksanaan program ini adalah mobilitas yang terhambat akibat pandemi. Karena tidak bisa bebas berkunjung ke tempat wisata Lembah Mbencirang, Okta dan timnya harus pintar melakukan penyesuaian. “Manajemen waktu dan strategi program kerja menjadi jalan keluar kami saat itu,” ungkapnya.
Meski dihadapkan kendala, Okta dan timnya berharap tujuan awal pembuatan virtual tour wisata Lembah Mbencirang dapat tercapai. Dengan promosi yang baik, Okta dan timnya ingin wisata Lembah Mbencirang dapat semakin dikenal. Selain itu, Okta juga berharap teknologi virtual tour ini menjadi motivasi bagi pengelola wisata.
Lihat Juga: Dosen Brawijaya Ciptakan Alat Pengelolaan Hutan Berbasis AI, Mampu Mitigasi Kebakaran dan Banjir
Melalui fitur tersebut, masyarakat dapat mencari tahu harga tiket, fasilitas, kegiatan atau atraksi wisata, hingga pilihan kuliner yang ada. Website ini pun terhubung dengan media sosial wisata Lembah Mbencirang.
Lebih lanjut, Okta menyebutkan bahwa perancangan virtual tour yang dimulai sejak Juli 2021 ini masih akan terus dikembangkan oleh timnya hingga akhir tahun. “Nanti akan dioptimalkan untuk pelaporan, publikasi, promosi, juga pembuatan publikasi ilmiah,” papar lulusan Magister Arsitektur ITS ini.
Disebutkan Okta, terlihat beberapa dampak positif pembuatan virtual tour kepada masyarakat setempat. Peran mereka dalam pengambilan foto dan video wisata Lembah Mbencirang membuat masyarakat mengenal dan belajar mengenai pentingnya multimedia.
Selain itu, kebanggaan yang muncul karena memiliki teknologi virtual tour diharapkan mampu mendukung proses promosi. “Selanjutnya akan ada perputaran ekonomi jika promosinya berhasil,” jelasnya.
Salah satu kendala yang dialami Okta dan tim dalam pelaksanaan program ini adalah mobilitas yang terhambat akibat pandemi. Karena tidak bisa bebas berkunjung ke tempat wisata Lembah Mbencirang, Okta dan timnya harus pintar melakukan penyesuaian. “Manajemen waktu dan strategi program kerja menjadi jalan keluar kami saat itu,” ungkapnya.
Meski dihadapkan kendala, Okta dan timnya berharap tujuan awal pembuatan virtual tour wisata Lembah Mbencirang dapat tercapai. Dengan promosi yang baik, Okta dan timnya ingin wisata Lembah Mbencirang dapat semakin dikenal. Selain itu, Okta juga berharap teknologi virtual tour ini menjadi motivasi bagi pengelola wisata.
Lihat Juga: Dosen Brawijaya Ciptakan Alat Pengelolaan Hutan Berbasis AI, Mampu Mitigasi Kebakaran dan Banjir
(mpw)