5 Cara Meningkatkan IQ Anak Tanpa Perlu Mengeluarkan Uang

JAKARTA - Banyak sekali pertanyaan orang tua yang disampaikan ke guru atau pendidik, bagaimana cara meningkatkan Intelligence Quotient atau IQ anak . Pertanyaan lainnya, apakah IQ anak bisa ditingkatkan?

Selain itu, kalian mungkin pernah mendengar salah satu orang tua yang berkata, ayahnya bodoh ibunya pun sama bagaimana bisa anaknya pintar? Bagaimana anaknya bisa memiliki IQ tinggi?



Adapun mitos yang beredar di masyarakat bahwa IQ anak sudah ditetapkan sejak lahir dan tak bisa dikembangkan kembali. Usaha orang tua untuk meningkatkan IQ hanya sia-sia saja.

Meningkatkan IQ anak bukan dengan menanyakan pertanyaan yang bertubi-tubi lalu sang anak bisa menjawabnya. Bukan juga soal bagaimana mereka dipaksa mengingat banyak hal.

IQ adalah nilai kecerdasan seseorang yang diukur melalui beberapa tes. Konsep kecerdasan ini sudah ada sejak akhir abad ke-19 dan masih banyak digunakan oleh psikolog hingga sekarang. Nilai IQ diukur dengan tingkatan:

70 – 79: Tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental
80 – 90: Tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal (Dull Normal)
91 – 110: Tingkat IQ normal atau rata-rata
111 – 120: Tingkat IQ tinggi dalam kategori normal (Bright Normal)
120 – 130: Tingkat IQ superior
131 atau lebih: Tingkat IQ sangat superior atau jenius

Psikolog Howard Gardner di tahun 1983 menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki tingkat kecerdasan yang dapat diukur. Ia juga membagi kelompok kecerdasan majemuk menjadi 8 kategori yaitu; kecerdasan musikal, visual spasial, bahasa, logika matematika, kinestetik, intrapersonal (pemahaman diri), interpersonal (sosial), dan naturalis.

Selain faktor genetik, nilai IQ anak bisa ditingkatkan melalui stimulasi yang mengasah ke-8 jenis kecerdasan tersebut. Nah, berikut ini beberapa cara meningkatkan IQ yang bisa orang tualakukan untuk buah hatinya.

Dikutip dari S.A.M Singapore Math bahwa ada 5 cara untuk meningkatkan kecerdasan dan IQ anak anda:

1. Membaca
Tahukah anda jika anak anda dibiasakan untuk membaca, ia mampu mengelola informasi yang didapatkannya di buku dengan menggunakan kata-kata bahasa yang tepat.
Dibandingkan dengan menggambar atau ucapan, membaca itu lebih menantang karena membuat bagian dari otak kita secara tidak langsung, membuat koneksi. kita pun dituntut untuk mengkonstruksi dan berimajinasi.

Mulailah membaca sejak dini bukan hanya akan membantu dalam pertumbuhan literasinya saja, namun juga mendapatkan manfaat bagi kemampuan kognitif yang sangat luas untuk kepentingan dikemudian hari.

2. Memainkan Permainan Teka-teki/Puzzel
Permainan Lego, Puzzel, Teka-Teki, balok-balokan ini adalah permainan yang wajib anak kalian punya saat tumbuh kembang. Berilah beberapa waktu untuk mereka memainkan alat-alat ini ketika kegiatan di sekolahnya sudah usai.

Permainan ini sangatlah penting dan juga bermanfaat karena memberi kesempatan belajar untuk menemukan kesadaran spasial dan mengembangkan kecerdasan spasial.
Penelitian telah mengatakan bahwa keterampilan spasial mendukung pembelajaran selanjutnya seperti Sains, Teknologi dan Matematika.

3. Belajar Matematika dan Kegiatan Fisik
Yang dimaksud belajar matematika, tentu bukan seperti logaritma ataupun aljabar yang akan kita ajarkan terhadap anak kita. Namun seperti kita mengenalkan huruf-huruf dan angka disertai dengan bentuknya juga agar anak lebih mudah dan dimengerti.

Contohnya huruf : huruf A untuk buah apel
Contoh angka : menunjukan 3 angka untuk 3 buah balok
Aktifitas fisik juga mampu meningkatkan kecerdasan, ajaklah anak anda untuk bermain di luar rumah dan mainkanlah permainan yang membuat badan anak anda bergerak.

4. Mempercayai anak
Sebuah penelitian dilakukan di mana guru sekolah dasar memberi tahu sekelompok siswa yang dipilih secara acak bahwa mereka pintar. Tidak ada tes khusus yang dilakukan untuk memilih anak-anak ini sebagai 'pintar', dan tidak ada yang ditambahkan atau diubah di dalam kelas.

Namun pada akhir tahun ajaran, anak-anak yang diberi tahu bahwa mereka 'pintar' oleh guru memperoleh skor IQ rata-rata yang lebih tinggi dari pada teman sekelas mereka yang lain.

Berilah anak anda sebuah kepercayaan untuk melakukan sesuatu hal yang ingin dia lakukan, karena perkataan yang anda ucapkan sangat berpengaruh terhadap si anak untuk sekarang sampai seumur hidupnya.

5. Sering memuji anak
Terkadang memberi pujian terhadap seseorang mengapa sangat sulit dibandingkan dengan menjatuhkan dan menyalahkannya. Apa susahnya sih memuji terhadap anak?
Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa pujian yang berfokus pada kecerdasan mampu mebuat seseorang ingin terus dan terus mencobanya kembali agar jauh lebih baik.

Anak-anak membutuhkan dorongan yang positif dari orang tuanya untuk memacu pembelajarannya. Sebagai orang tua anda sangat mempengaruhi sebagian besar terhadap pembelajaran anak anda seumur hidupnya.

(MG06–Endah Purnamasari)