Dukung Dunia Pendidikan, Migo x Indonesia Mengajar Berikan Pelatihan ke Pengajar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Metode pembelajaran blended (pembelajaran tatap muka dan daring) tengah diterapkan oleh pemerintah guna mengatasi dampak learning loss selama pandemi Covid-19.
Untuk memaksimalkan metode pembelajaran baru ini, Migo - jaringan offline pertama di dunia yang mendistribusikan berbagai konten digital hiburan dan pendidikan - berkolaborasi dengan Indonesia Mengajar dalam memberikan “Pelatihan Pembelajaran Campuran kepada Para Tenaga Pengajar Nasional”.
“Migo berkontribusi langsung dalam pemulihan dari learning loss yang terjadi saat ini. Melalui pelatihan ini, tenaga pengajar dapat mengimplementasikan pengajaran yang efektif melalui medium daring ataupun tatap muka,” ungkap Dan Connor, Direktur Utama Migo Indonesia.
Migo dan Indonesia Mengajar menyadari bahwa dibutuhkan sebuah perangkat dan metode yang adaptif, kreatif dan fleksibel yang dapat diimplementasikan di masa pembelajaran campuran ini. Pada kesempatan ini, Patrick Samuel yang merupakan Learning and Development Consultant sekaligus narasumber utama mengutarakan jika ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh guru dalam memulai pembelajaran campuran.
“Para tenaga pendidik disarankan untuk membuat instruksi yang jelas dan lengkap, menyampaikan rencana harian pada saat kelas, mempelajari teknologi yang dibutuhkan, menggunakan koneksi yang dapat mengakomodir pembelajaran, buat aktivitas yang interaktif, dan bangun koneksi terhadap peserta didik,” ujar Patrick Samuel.
Selain itu, dalam pelaksanaannya guru juga direkomendasikan untuk membedakan jenis pembelajaran saat tatap muka dan virtual. Pada jenis pembelajaran tatap muka merupakan waktu yang dapat digunakan untuk membentuk relasi antara guru dan teman sekelas, mengajarkan sebuah materi yang kompleks, dan mendalami hasil belajar siswa ketika belajar di rumah.
Melalui pembelajaran daring, selain memberikan penjelasan mengenai pelajaran, guru pun dapat mengajak siswa untuk membahas kembali materi yang diberikan, mendorong siswa untuk belajar mandiri melalui sebuah eksperimen atau riset, dan menganjurkan siswa untuk mengaplikasikan praktiknya.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Migo yang turut peduli dan mendukung langsung pengembangan kapasitas dan penyesuaian guru di situasi pandemi ini. Selain itu, kami sangat senang dengan inovasi yang Migo kembangkan untuk dapat membantu guru dan juga orang tua dalam proses pembangunan pendidikan bangsa,” ungkap Haiva Muzdalifa, Managing Director Indonesia Mengajar.
Migo Belajar - sebagai wadah konten pendidikan digital untuk mereka yang memiliki akses internet terbatas - terus berupaya membantu pembangunan pendidikan bangsa melalui konten digital dan kegiatan edukasi yang dapat diakses secara offline.
Dan Connor menambahkan, dengan keberadaan Migo Belajar diharapkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, baik untuk memperluas wawasan anak didik, menjadi metode baru mengajar untuk tenaga pengajar, sekaligus dapat membantu pemerintah dalam membangun kualitas pendidikan nasional.
”Mengutip apa yang diucapkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, Nadiem Makarim bahwa pendidikan merupakan salah satu indikator penting bagi negara bisa berkembang. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah sistem pembelajaran cepat dan efektif di masa pandemi ini, sehingga dapat membantu meningkatkan pembangunan kompetensi anak untuk masa depan bangsa,” katanya.
Untuk memaksimalkan metode pembelajaran baru ini, Migo - jaringan offline pertama di dunia yang mendistribusikan berbagai konten digital hiburan dan pendidikan - berkolaborasi dengan Indonesia Mengajar dalam memberikan “Pelatihan Pembelajaran Campuran kepada Para Tenaga Pengajar Nasional”.
“Migo berkontribusi langsung dalam pemulihan dari learning loss yang terjadi saat ini. Melalui pelatihan ini, tenaga pengajar dapat mengimplementasikan pengajaran yang efektif melalui medium daring ataupun tatap muka,” ungkap Dan Connor, Direktur Utama Migo Indonesia.
Migo dan Indonesia Mengajar menyadari bahwa dibutuhkan sebuah perangkat dan metode yang adaptif, kreatif dan fleksibel yang dapat diimplementasikan di masa pembelajaran campuran ini. Pada kesempatan ini, Patrick Samuel yang merupakan Learning and Development Consultant sekaligus narasumber utama mengutarakan jika ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh guru dalam memulai pembelajaran campuran.
“Para tenaga pendidik disarankan untuk membuat instruksi yang jelas dan lengkap, menyampaikan rencana harian pada saat kelas, mempelajari teknologi yang dibutuhkan, menggunakan koneksi yang dapat mengakomodir pembelajaran, buat aktivitas yang interaktif, dan bangun koneksi terhadap peserta didik,” ujar Patrick Samuel.
Selain itu, dalam pelaksanaannya guru juga direkomendasikan untuk membedakan jenis pembelajaran saat tatap muka dan virtual. Pada jenis pembelajaran tatap muka merupakan waktu yang dapat digunakan untuk membentuk relasi antara guru dan teman sekelas, mengajarkan sebuah materi yang kompleks, dan mendalami hasil belajar siswa ketika belajar di rumah.
Melalui pembelajaran daring, selain memberikan penjelasan mengenai pelajaran, guru pun dapat mengajak siswa untuk membahas kembali materi yang diberikan, mendorong siswa untuk belajar mandiri melalui sebuah eksperimen atau riset, dan menganjurkan siswa untuk mengaplikasikan praktiknya.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Migo yang turut peduli dan mendukung langsung pengembangan kapasitas dan penyesuaian guru di situasi pandemi ini. Selain itu, kami sangat senang dengan inovasi yang Migo kembangkan untuk dapat membantu guru dan juga orang tua dalam proses pembangunan pendidikan bangsa,” ungkap Haiva Muzdalifa, Managing Director Indonesia Mengajar.
Migo Belajar - sebagai wadah konten pendidikan digital untuk mereka yang memiliki akses internet terbatas - terus berupaya membantu pembangunan pendidikan bangsa melalui konten digital dan kegiatan edukasi yang dapat diakses secara offline.
Dan Connor menambahkan, dengan keberadaan Migo Belajar diharapkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, baik untuk memperluas wawasan anak didik, menjadi metode baru mengajar untuk tenaga pengajar, sekaligus dapat membantu pemerintah dalam membangun kualitas pendidikan nasional.
”Mengutip apa yang diucapkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, Nadiem Makarim bahwa pendidikan merupakan salah satu indikator penting bagi negara bisa berkembang. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah sistem pembelajaran cepat dan efektif di masa pandemi ini, sehingga dapat membantu meningkatkan pembangunan kompetensi anak untuk masa depan bangsa,” katanya.
(cip)