YOLO-Boat, Drone Kapal Pencari Korban Kecelakaan Laut Karya Mahasiswa ITS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ) menciptakan drone kapal autonomous pencari korban kecelakaan laut berbasis computer vision yang diberi nama YOLO-Boat. Inovasi ini penting terlebih untuk membantu mempercepat evakuasi korban kecelakaan di perairan Indonesia yang terkenal sebagai negara maritime ini.
Ketua Tim Perancang YOLO-Boat Andreas Raja Goklas Sitorus mengatakan, inovasi ini dirancang untuk membantu tim Search and Rescue (SAR) dalam menghindari bahaya saat proses penyelamatan korban kecelakaan di perairan, terutama di laut.
Sebab terdapat faktor yang dapat membahayakan tim SAR ketika melakukan penyelamatan di lapangan, seperti cuaca dan lokasi kecelakaan. “Melihat kemungkinan tersebut, kami termotivasi untuk membuat suatu alat yang dapat membantu operasi penyelamatan oleh Tim SAR,” katanya melalui siaran pers, Jumat (3/12/2021)
Alat ini, lanjut Andreas, dirancang untuk dapat bekerja mandiri dalam mendeteksi korban, sehingga mampu meminimalisasi risiko bahaya pada proses penyelamatan. Nama YOLO-Boat merupakan akronim dari You Only Live Once. Nama tersebut dipilih dengan tujuan agar kapal ini dapat menjadi harapan bagi para korban.
“Seringkali dalam proses penyelamatan, terlihatnya korban untuk kali pertama adalah satu-satunya kesempatan bagi penyelamat untuk menolong korban, dengan kata lain tidak ada kesempatan kedua,” ungkap Andreas. Makna itulah yang melatarbelakangi penamaan kapal penyelamat ini.
Mahasiswa Departemen Teknik Perkapalan tersebut memaparkan, YOLO-Boat menggunakan beberapa teknologi. YOLO-Boat menggunakan lambung kapal katamaran atau lambung dua, di mana lambung ini sudah didesain agar memiliki stabilitas yang baik dalam melakukan misinya.
Pada sistem pendorongnya, menurut Andreas, digunakan sistem propulsi azimuth yang dapat meningkatkan kapabilitas YOLO-Boat dalam bermanuver di perairan. “Kami juga mendesain sistem elektrikal seefisien mungkin, baik dari sistem kontrol maupun manajemen power kapal,” terang Andreas lagi.
Selain itu, dikatakan Andreas, dalam operasionalnya YOLO-Boat menggunakan Robot Operating System (ROS) sebagai kerangka kerja utama. Kapal ini menggunakan beberapa sensor yang berfungsi untuk memberikan data lokasi dan orientasi yang nantinya digunakan dalam guided navigation YOLO-Boat.
Ketua Tim Perancang YOLO-Boat Andreas Raja Goklas Sitorus mengatakan, inovasi ini dirancang untuk membantu tim Search and Rescue (SAR) dalam menghindari bahaya saat proses penyelamatan korban kecelakaan di perairan, terutama di laut.
Sebab terdapat faktor yang dapat membahayakan tim SAR ketika melakukan penyelamatan di lapangan, seperti cuaca dan lokasi kecelakaan. “Melihat kemungkinan tersebut, kami termotivasi untuk membuat suatu alat yang dapat membantu operasi penyelamatan oleh Tim SAR,” katanya melalui siaran pers, Jumat (3/12/2021)
Alat ini, lanjut Andreas, dirancang untuk dapat bekerja mandiri dalam mendeteksi korban, sehingga mampu meminimalisasi risiko bahaya pada proses penyelamatan. Nama YOLO-Boat merupakan akronim dari You Only Live Once. Nama tersebut dipilih dengan tujuan agar kapal ini dapat menjadi harapan bagi para korban.
“Seringkali dalam proses penyelamatan, terlihatnya korban untuk kali pertama adalah satu-satunya kesempatan bagi penyelamat untuk menolong korban, dengan kata lain tidak ada kesempatan kedua,” ungkap Andreas. Makna itulah yang melatarbelakangi penamaan kapal penyelamat ini.
Mahasiswa Departemen Teknik Perkapalan tersebut memaparkan, YOLO-Boat menggunakan beberapa teknologi. YOLO-Boat menggunakan lambung kapal katamaran atau lambung dua, di mana lambung ini sudah didesain agar memiliki stabilitas yang baik dalam melakukan misinya.
Pada sistem pendorongnya, menurut Andreas, digunakan sistem propulsi azimuth yang dapat meningkatkan kapabilitas YOLO-Boat dalam bermanuver di perairan. “Kami juga mendesain sistem elektrikal seefisien mungkin, baik dari sistem kontrol maupun manajemen power kapal,” terang Andreas lagi.
Selain itu, dikatakan Andreas, dalam operasionalnya YOLO-Boat menggunakan Robot Operating System (ROS) sebagai kerangka kerja utama. Kapal ini menggunakan beberapa sensor yang berfungsi untuk memberikan data lokasi dan orientasi yang nantinya digunakan dalam guided navigation YOLO-Boat.