Kemendikbudristek Tunjuk 5 Politeknik pada Program Menara Vokasi

Selasa, 07 Desember 2021 - 18:19 WIB
loading...
Kemendikbudristek Tunjuk 5 Politeknik pada Program Menara Vokasi
Gebyar Menara Vokasi 2021. Foto/Dok Kemendikbudristek
A A A
JAKARTA - Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek sukses menghelat Gebyar Menara Vokasi 2021 serentak di 5 wilayah. Kegiatan ini menjadi puncak dari pembentukan akselerator daerah yang diinisiasi oleh satuan pendidikan vokasi bersama para pemangku kepentingan.

5 wilayah itu yakni Medan, Sumatera Utara; Pekanbaru, Riau; Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur; dan Kolaka, Sulawesi Tenggara.



Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto hadir secara langsung di Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara, dan memberikan apresiasi atas upaya dari setiap wilayah yang telah berhasil membentuk akselerator daerah yang berbasis kemitraan pentahelix.

Kendati demikian, dia menegaskan, dalam kemitraan yang tepenting bukanlah gebyar acaranya. Tetapi komitmen bersama mewujudkan pendidikan vokasi yang selaras dengan kebutuhan industri serta relevan dengan pembangunan, baik di daerah maupun di skala nasional.

“Vokasi tidak mungkin berjalan sendiri. Link and match, untuk bisa link mungkin tidak sulit, tapi untuk match ini masih menjadi tantangan. Kita harus tinggalkan cara tradisional, jangan kita mendidik dengan keyakinan sendiri yang ternyata sudah tidak relevan dengan kebutuhan industri yang kebaruannya begitu cepat,” katanya, Selasa (7/12/2021).



Fokus pembentukan akselerator daerah sendiri mengacu pada program destinasi super prioritas dan pembangunan ekonomi di kawasan 3T. Seperti Toba, Sumatera Utara dan Labuan Bajo yang membutuhkan SDM terampil untuk pengembangan kawasan wisata. Peluang ini dapat diisi lulusan vokasi putra-putri daerah setempat.

Wikan juga mengungkapkan, dukungan dan komitmen dari pemda sangatlah penting terutama dalam mengatasi persoalan ketenagakerjaan. Ia mencontohkan kemitraan yang dibangun oleh Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) dan beberapa industri yang bekerja sama dalam pembuatan program studi di kampus cabang PNUP di Kolaka.

“Dari pembuatan prodi kemudian menyusun kurikulumnya juga bersama. Kita harus punya mindset bahwa yang dibutuhkan oleh industri adalah lulusan vokasi yang siap kerja dan mampu mengerjakan pekerjaan, bukan sekadar lulus mendapat ijazah,” jelasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1141 seconds (0.1#10.140)