Ingat-ingat, Ini 7 Kegiatan yang Dapat Menurunkan IQ Kalian

Kamis, 09 Desember 2021 - 17:01 WIB
loading...
Ingat-ingat,  Ini 7 Kegiatan yang Dapat Menurunkan IQ Kalian
Ini beberapa aktivitas yang menurunkan IQ kalian. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Intelligence Quotient (IQ) atau kecerdasan intelektual adalah jenis kecerdasan yang dijalankan oleh fungsi otak kiri. Sisi otak kiri bertanggung jawab untuk tugas yang kaitannya dengan logika, bahasa, serta pemikiran analitis.

Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Montreal mengungkapkan selain kegiatan yang meningkatkan, ada juga beberapa aktivitas yang bisa menurunkan IQ. Apa saja itu?



Berikut 7 Kegiatan yang Dapat Menurunkan IQ:

1. Melakukan Kegiatan Multitasking
Seorang ahli topik divided attention sekaligus neurosaintis dari Massachusetts Institute of Technology. Earl Miller mengatakan, otak manusia tidak difasilitasi untuk melakukan kegiatan multitasking.

"Saat orang mengira dirinya melakukan kegiatan multitasking, sebetulnya yang dilakukannya hanya beralih dari satu kegiatan ke yang lain dengan cepat. Dan tiap mereka melakukannya, selalu ada penurunan kognitif," kata Miller.

Dia menambahkan, kegiatan multitasking mencegah cara berpikir mendalam dan kreatif. Jadi, pikiran menjadi lebih dangkal dan kurang baru. Miller menambahkan, multitasking mencegah pemikiran yang jernih.

2. Mengonsumsi Lemak Jenuh dalam Jumlah Banyak
Konsumsi lemak jenuh dalam jumlah banyak dapat menghambat fungsi dopamin pada otak. Dopamin bertugas dalam hal motivasi. Pola makan tinggi lemak juga merusak fleksibilitas kognitif, merusak memori, serta memicu depresi.

3. Jet Lag dan Tidur Tidak Teratur
Efek jet lag dan pola tidur tidak teratur bisa berlangsung selama berminggu-minggu. Sebuah studi yang dilakukan pada hamster menemukan, gangguan pola siang dan malam bisa menyebabkan dampak negatif pada area otak yang berfungsi dengan pemrosesan memori. Dampaknya juga bisa dirasakan hingga satu bulan setelah gangguan tidur terakhir.

"Yang dimaksud adalah, entah Anda pramugari, mahasiswa kos, maupun pekerja shift, disrupsi berlanjut pada ritme sirkadian berkemungkinan besar memberi dampak jangka panjang pada kognitif dan fungsinya," jelas Profesor dari University of California, Lance Kriegsfeld.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2621 seconds (0.1#10.140)