Jumlah Publikasi Internasional Indonesia Meningkat 600% dalam 6 Tahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi ( Diktiristek ) Kemendikbudristek Prof Nizam mengatakan dalam kurun waktu 6 tahun jumlah publikasi internasional yang dihasilkan para akademisi meningkat 600%.
Nizam mengatakan, merujuk pada 5-6 tahun terakhir ini produktivitas publikasi internasional meningkat luar biasa. "Lebih dari 6 kali lipat dalam waktu 6 tahun. Artinya peningkatan 600% dalam waktu 6 tahun," katanya pada Annual Webinar World Class Professor 2021 di Jakarta, Kamis (9/12/2021).
Guru besar UGM ini menjelaskan, peningkatan 600% itu terjadi ketika pertahunnya Indonesia hanya bisa menghasilkan 8 ribu publikasi internasional namun tahun ini bisa mencapai 50 ribu publikasi internasional pertahunnya.
Nizam menjelaskan, publikasi internasional yang naik itupun tayang di jurnal terindeks internasional yakni Scimago Jurnal Ranking yang memiliki integritas tinggi di publikasi internasional.
Nizam mengatakan, dari segi peringkat tercatat dalam waktu 5 tahun peringkat Indonesia dalam publikasi internasional pun juga terkerek naik. "Dalam waktu 5 tahun, peringkat Indonesia dalam publikasi dari peringkat 54 dunia menjadi peringkat 21 dunia," ungkapnya.
Menurutnya, pertumbuhan positif publikasi internasional di Indonesia ini terjadi karena adanya semangat dari para akademisi untuk menghasilkan publikasi. Terlebih saat ini seluruh indikator kenaikan pangkat dosen pun diukur dari publikasi yang dihasilkan.
Dia mengatakan, kini setelah Indonesia bisa meningkatkan jumlah publikasi internasional sudah saatnya publikasi yang dihasilkan itu bisa relevan dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya saja publikasi yang bisa membantu UMKM, publikasi mengenai isu lingkungan ataupun masalah apapun yang terjadi di masyarakat.
Dia mengatakan, Indonesia memiliki 4.500 perguruan tinggi, 300 ribu dosen mulai dari asisten dosen hingga guru besar dan 8,7 juta mahasiswa yang bisa menjadi kekuatan besar untuk membangun bangsa dengan riset dan inovasi tepat guna.
"Marilah kita bangun inovasi Indonesia, untuk masyarakat dan kemajuan bangsa," pungkas Nizam.
Nizam mengatakan, merujuk pada 5-6 tahun terakhir ini produktivitas publikasi internasional meningkat luar biasa. "Lebih dari 6 kali lipat dalam waktu 6 tahun. Artinya peningkatan 600% dalam waktu 6 tahun," katanya pada Annual Webinar World Class Professor 2021 di Jakarta, Kamis (9/12/2021).
Guru besar UGM ini menjelaskan, peningkatan 600% itu terjadi ketika pertahunnya Indonesia hanya bisa menghasilkan 8 ribu publikasi internasional namun tahun ini bisa mencapai 50 ribu publikasi internasional pertahunnya.
Nizam menjelaskan, publikasi internasional yang naik itupun tayang di jurnal terindeks internasional yakni Scimago Jurnal Ranking yang memiliki integritas tinggi di publikasi internasional.
Nizam mengatakan, dari segi peringkat tercatat dalam waktu 5 tahun peringkat Indonesia dalam publikasi internasional pun juga terkerek naik. "Dalam waktu 5 tahun, peringkat Indonesia dalam publikasi dari peringkat 54 dunia menjadi peringkat 21 dunia," ungkapnya.
Menurutnya, pertumbuhan positif publikasi internasional di Indonesia ini terjadi karena adanya semangat dari para akademisi untuk menghasilkan publikasi. Terlebih saat ini seluruh indikator kenaikan pangkat dosen pun diukur dari publikasi yang dihasilkan.
Dia mengatakan, kini setelah Indonesia bisa meningkatkan jumlah publikasi internasional sudah saatnya publikasi yang dihasilkan itu bisa relevan dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya saja publikasi yang bisa membantu UMKM, publikasi mengenai isu lingkungan ataupun masalah apapun yang terjadi di masyarakat.
Dia mengatakan, Indonesia memiliki 4.500 perguruan tinggi, 300 ribu dosen mulai dari asisten dosen hingga guru besar dan 8,7 juta mahasiswa yang bisa menjadi kekuatan besar untuk membangun bangsa dengan riset dan inovasi tepat guna.
"Marilah kita bangun inovasi Indonesia, untuk masyarakat dan kemajuan bangsa," pungkas Nizam.
(mpw)