PTM Dibuka 100%, Orang Tua: Alhamdulillah, Tensi Darah Bisa Kembali Normal

Senin, 03 Januari 2022 - 15:33 WIB
loading...
PTM Dibuka 100%, Orang Tua: Alhamdulillah, Tensi Darah Bisa Kembali Normal
Orang tua siswa, Ernasari (36) asal Klender, Jakarta Timur. Foto/MPI/Widya Michella
A A A
JAKARTA - Pembelajaran Tatap Muka ( PTM ) bagi sekolah di wilayah DKI Jakarta sudah 100% dan berlangsung setiap hari mulai Senin (3/1/2022). Hal ini juga dilakukan di salah satu sekolah di SDN Klender 13 Jakarta, yang melaksanakan PTM dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat.

Menurut keterangan orang tua siswa , SDN Klender 13 Jakarta menerapkan satu ruangan sebanyak 32 siswa dengan tetap menjaga jarak 1 meter. Kelasnya pun dibagi menjadi berbagai kloter dan jam-jam yang bervariasi misalnya kelas 1 dan 2 hanya dua jam belajar di kelas, 3-5 tiga jam, dan 6 selama lima jam.



Salah satu orang tua murid dari siswa SDN Klender 13 bernama Nikita (11) kelas 5C, Diana Mariah Panggabean (40) menyatakan perasaan bahagianya digelarnya PTM secara 100%.

"Sangat senang, jadi anak bisa bersekolah lagi tidak di rumah lagi, kalau di rumah istilahnya kan enggak belajar main terus. Kalau di sekolahan bisa belajar ketemu teman dan guru,"ujar Diana saat ditemui MNC Portal, Senin, (3/1/2022).

Ia mengaku lebih menyukai sekolah dengan PTM dibanding menggunakan Pertemuan Jarak Jauh (PJJ). "Lebih enak di sekolah jadi kita tidak repot untuk mengajar lagi di rumah,"kata dia.



Terkait ada varian Omicron, Diana merasa tidak terlalu khawatir karena telah menerapkan prokes kepada anaknya sebelum berangkat hingga pulang sekolah.

"Kita lebih waspada aja semua memakai masker bawa hand sanitizer ke sekolahan menjaga jarak, bawa makanan di rumah minuman,"kata dia.

"Mudah-mudahan diteruskan jangan diberhentikan lagi, biar anak-anak lebih pintar. Klau belajar di sekolah lebih pintar lebih jelas diterangkan oleh guru,"ungkapnya.

Senada dengan,Ernasari (36) asal Klender yang ditemui MNC Portal saat pulang bersama anaknya Vanessa Aliya Madina (9) kelas 3 di SDN Klender 13. Ernasari turut senang atas dibukanya PTM secara berkelanjutan. Menurutnya, anak lebih mudah diajar oleh guru dibandingkan oleh orang tua dengan segudang kesibukan di rumah.

"Perasannya senang karena anak-anak mungkin bisa dididik secara langsung dari gurunya. Jadi bisa kenal lebih dekat juga dan gurunya bisa mendidik langsung kepada muridnya,"ujar dia.

Ia mengaku lebih memilih sekolah dibuka 100% dibandingkan sekolah online. Mengingat kadangkala anak suka bermalas-malasan dan tidak termotivasi jika belajar di rumah.



"Biar tambah pinter sih anaknya kalau di rumah kadang ada yang agak males. Kalau ke sekolah mungkin dari pertama dia bangun tidur, sekolah ada semangat ya gitu ketemu teman,"ucapnya.

"Sebenarnya saya memilih secara tatap muka karena selain dekat dengan guru juga dekat dengan teman juga tidak boring belajarnya tidak ada ngambek-ngambek juga di rumah. Orang lain dan orang tua itu kadang ada bedanya kalau orang lain itu lebih ada takut takutnya dikit anak jadi mau belajarnya lebih serius,"ungkapnya.

Terkait virus Omicron, ia mengaku tetap optimis dengan PTM guna mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.

"Sebenarnya rasa khawatir ada tapi kita berusaha untuk optimislah ya supaya anak kita berkembang. Kalau di rumah aja wawasannya kurang dan tidak mandiri kalau di luar kan bisa mandiri, bagaimana beradaptasi dengan masyarakat lainnya siswa dan teman-teman lainnya,"tutur dia.

Terakhir Ia berharap PTM dapat dibuka secara konsisten dan dapat kembali normal seperti sebelum pandemi Covid-19.

"Kalau bisa dibuka terus selamanya seperti normal pada zaman zaman dulu, Jadi orang tua juga tidak terlalu banyak pikiran, karena orang tua ada yang sibuk. Kalau yang nggak sibuk mungkin bisa mendidik anaknya secara teliti cuman kalau yang sibuk atau kerja anaknya terlantar kasihan,"ujar dia.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2065 seconds (0.1#10.140)