Begini Kiat Jika Jurusan yang Diinginkan Berbeda dengan Pilihan Orang Tua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada kalanya mahasiswa akan dibikin bingung untuk memilih jurusan. Terlebih jika jurusan yang diinginkan beda haluan dengan keinginan orang tua sendiri.
Anak pun akan menjadi serba salah karena salah satu kunci keberhasilan dalam menapaki hidup ialah adanya restu orang tua . Dilansir dari survei yang dilakukan Morning Consult untuk New York Times, 14% orang tua memilihkan pekerjaan yang cocok untuk anak mereka.
Sedangkan 22% lainnya membantu anak mereka dalam mengerjakan tugas perkuliahan. Hal ini membuktikan sebagian orang tua berperan dalam pembentukan karier sang anak.
Berbeda pandangan dengan orang tua itu memang wajar. Maka jika memang ada beda pandangan dalam memilih jurusan sebaiknya dilalui dengan diskusi dan jangan terbawa emosi.
Melansir laman ruangguru.com, simak tips berikut ini untuk berdiskusi tentang jurusan bersama orang tua. Sebelum berdiskusi, pikirkan matang-matang jurusan yang akan dipilih. Jangan sampai menyesal dan berhenti kuliah ditengah jalan.
1. Tunjukan Rasa Antusias
Jika orang tua beranggapan kuliah Seni bukanlah pilihan yang tepat untuk jalan hidup,maka tunjukkanlah kepada mereka bakat dan skill yang sudah dipelajari selama ini. Bantu mereka dalam memahami apa yang kamu sukai, seperti: menggambar atau bermain alat musik.
Jika mereka tidak setuju dengan pilihanmu untuk masuk Jurusan Psikologi, jelaskan kepada mereka bahwa tujuanmu tidak hanya berkuliah, tetapi membantu sesama. Dengan begitu, orang tua bisa mengerti alasan mengapa memilih jurusan tersebut.
2. Buktikan dengan Prestasi
Action speak louder than words. Tidak cukup dengan kata-kata, kamu bisa mendapatkan restu orang tua melalui prestasi yang sudah didapat selama di bangku sekolah. Misalnya dengan mengikuti kejuaraan olahraga, lomba debat, menulis cerpen, dan lain-lain. Beritahu orang tua, prestasi yang telah diraih di sekolah bisa semakin berkembang karena bisa masuk ke komunitas yang memiliki tujuan sama dengan jurusan kuliah yang dipilih.
3. Cari Info Beasiswa
Beasiswa bisa menjadi solusi bagi calon mahasiswa yang ingin menggapai cita-cita. Saat ini banyak universitas yang menyediakan beasiswa penuh hingga menjadi seorang sarjana baik di Indonesia maupun luar negeri.
Cara mendapatkannya juga cukup sulit, diperlukan serangkaian tes, wawancara serta menulis esai. Di tahap ini, keseriusanmu untuk berkuliah di jurusan yang kamu impikan akan terlihat oleh orang tua.
4. Dengarkan Pendapat Mereka
Bagaimana pun orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka tidak ingin anaknya berada di jalan yang salah dan berujung pada penyesalan. Orang tua yang berprofesi sebagai dokter menginginkan anaknya untuk berkarier seperti mereka agar sukses di kemudian hari.
Ada juga yang melarang anak-anaknya untuk berprofesi sama dengan mereka dikarenakan beban kerja yang terlalu berat. Jadi dengarkan juga alasan orang tuamu dan coba pahami perspektif mereka.
5. Pahami Konsekuensinya
Setelah mendengarkan mereka, kamu jadi tau sisi positif dan negatif dari jurusan yang diinginkan. Apakah kamu bisa mengatasi keduanya? Bagaimana jika di pertengahan kuliah kamu merasa tertekan atau malah menyesal? Siapkan plan B untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi saat kamu berkuliah di jurusan tersebut.
6. Keep going!
Masih juga berselisih paham dengan orang tua? Tidak berkuliah di jurusan yang kamu impikan bukan berarti gagal meraih cita-cita. Passion yang ada dalam diri bisa dikembangkan di luar kampus. Misalnya dengan mengikuti lomba, volunteer, workshop atau membuat channel YouTube untuk menyalurkan bakat yang dipunyai. Usahakan ada keseimbangan antara kuliah dan berkegiatan agar kuliah tidak terbengkalai.
Anak pun akan menjadi serba salah karena salah satu kunci keberhasilan dalam menapaki hidup ialah adanya restu orang tua . Dilansir dari survei yang dilakukan Morning Consult untuk New York Times, 14% orang tua memilihkan pekerjaan yang cocok untuk anak mereka.
Sedangkan 22% lainnya membantu anak mereka dalam mengerjakan tugas perkuliahan. Hal ini membuktikan sebagian orang tua berperan dalam pembentukan karier sang anak.
Berbeda pandangan dengan orang tua itu memang wajar. Maka jika memang ada beda pandangan dalam memilih jurusan sebaiknya dilalui dengan diskusi dan jangan terbawa emosi.
Melansir laman ruangguru.com, simak tips berikut ini untuk berdiskusi tentang jurusan bersama orang tua. Sebelum berdiskusi, pikirkan matang-matang jurusan yang akan dipilih. Jangan sampai menyesal dan berhenti kuliah ditengah jalan.
1. Tunjukan Rasa Antusias
Jika orang tua beranggapan kuliah Seni bukanlah pilihan yang tepat untuk jalan hidup,maka tunjukkanlah kepada mereka bakat dan skill yang sudah dipelajari selama ini. Bantu mereka dalam memahami apa yang kamu sukai, seperti: menggambar atau bermain alat musik.
Jika mereka tidak setuju dengan pilihanmu untuk masuk Jurusan Psikologi, jelaskan kepada mereka bahwa tujuanmu tidak hanya berkuliah, tetapi membantu sesama. Dengan begitu, orang tua bisa mengerti alasan mengapa memilih jurusan tersebut.
2. Buktikan dengan Prestasi
Action speak louder than words. Tidak cukup dengan kata-kata, kamu bisa mendapatkan restu orang tua melalui prestasi yang sudah didapat selama di bangku sekolah. Misalnya dengan mengikuti kejuaraan olahraga, lomba debat, menulis cerpen, dan lain-lain. Beritahu orang tua, prestasi yang telah diraih di sekolah bisa semakin berkembang karena bisa masuk ke komunitas yang memiliki tujuan sama dengan jurusan kuliah yang dipilih.
3. Cari Info Beasiswa
Beasiswa bisa menjadi solusi bagi calon mahasiswa yang ingin menggapai cita-cita. Saat ini banyak universitas yang menyediakan beasiswa penuh hingga menjadi seorang sarjana baik di Indonesia maupun luar negeri.
Cara mendapatkannya juga cukup sulit, diperlukan serangkaian tes, wawancara serta menulis esai. Di tahap ini, keseriusanmu untuk berkuliah di jurusan yang kamu impikan akan terlihat oleh orang tua.
4. Dengarkan Pendapat Mereka
Bagaimana pun orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka tidak ingin anaknya berada di jalan yang salah dan berujung pada penyesalan. Orang tua yang berprofesi sebagai dokter menginginkan anaknya untuk berkarier seperti mereka agar sukses di kemudian hari.
Ada juga yang melarang anak-anaknya untuk berprofesi sama dengan mereka dikarenakan beban kerja yang terlalu berat. Jadi dengarkan juga alasan orang tuamu dan coba pahami perspektif mereka.
5. Pahami Konsekuensinya
Setelah mendengarkan mereka, kamu jadi tau sisi positif dan negatif dari jurusan yang diinginkan. Apakah kamu bisa mengatasi keduanya? Bagaimana jika di pertengahan kuliah kamu merasa tertekan atau malah menyesal? Siapkan plan B untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi saat kamu berkuliah di jurusan tersebut.
6. Keep going!
Masih juga berselisih paham dengan orang tua? Tidak berkuliah di jurusan yang kamu impikan bukan berarti gagal meraih cita-cita. Passion yang ada dalam diri bisa dikembangkan di luar kampus. Misalnya dengan mengikuti lomba, volunteer, workshop atau membuat channel YouTube untuk menyalurkan bakat yang dipunyai. Usahakan ada keseimbangan antara kuliah dan berkegiatan agar kuliah tidak terbengkalai.
(mpw)