5 Kesalahan Belajar Akuntansi Secara Otodidak

Rabu, 19 Januari 2022 - 12:30 WIB
loading...
5 Kesalahan Belajar Akuntansi Secara Otodidak
Ilmu Akuntansi. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - “Life is like accounting, everything must be balance.”
Setujukah Anda dengan quote tersebut di atas? Ilmu akuntansi memang dibutuhkan hampir di semua lini kehidupan, tanpa harus menjadi seorang akuntan profesional.

Walau tidak jarang ilmu ini dihindari banyak orang, namun akan menjadi wajib apabila Anda seorang pemilik bisnis maupun orang yang akan memegang arus keuangan sebuah usaha. Baik pemegang arus keuangan perseorangan maupun perusahaan, akuntansi perannya sangat krusial.



Dalam akuntansi akan banyak ditemui mengenai penjabaran, pengukuran, dan pelaporan informasi keuangan baik untuk laporan pribadi maupun untuk kas perusahaan. Bila Anda tidak ada dasar ilmu dasar akuntansi, bisakah belajar secara otodidak?

Sebenarnya bisa saja, tapi jika belajar tanpa pengajar atau pembimbing, maka jelas akan rentan sekali dengan kesalahan. Berikut akan dijabarkan 6 kesalahan umum belajar akuntansi untuk pemula.

1. Tidak Memahami Dasar Akuntansi
Pada dasarnya, akuntansi adalah teknik mengelola informasi keuangan. Bila Anda ingin terjun ke dalam bidang keilmuan apapun itu, memang seolah wajib hukumnya memiliki bekal ilmu dasar terlebih dahulu. Di bidang akuntansi, penting untuk diketahui bahwa informasi ini tidak hanya disajikan untuk satu orang. Kepada siapa laporan ini akan dilaporkan, dan sudut pandang bagaimana yang ingin dilaporkan kita harus tahu.

Contohnya untuk laporan akuntansi yang ditujukan untuk manajemen dalam mengambil keputusan perusahaan, akan berbeda cerita dengan laporan akuntansi yang ditujukan untuk sebuah bank. Karena berbeda pelaporan akan berbeda juga teknik akuntansi yang digunakan.



2. Tidak Praktik
lmu akuntansi, bukanlah hanya ilmu ngawang-awang atau perkiraan. Namun, ilmu ini sejatinya adalah ilmu yang harus dipraktikkan. Hafalan memang dibutuhkan, namun praktik akan membuat kita mudah untuk lebih tahu kesalahan dan memperbaikinya. Skill akuntansi sejatinya perlu validasi, dan salah satu validasinya adalah dengan praktik.

Praktik bisa dimulai dengan membuat proses pencatatan atau pembukuan. Proses ini sangat penting dilakukan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan yang pada akhirnya akan dianalisis oleh pihak keuangan. Skill ini harus diasah berkali-kali agar semakin tajam, salah satunya dengan praktek secara terus menerus.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1908 seconds (0.1#10.140)