UI Buka Prodi Subspesialis Orthopaedi dan Traumatologi Pertama di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ( FKUI ) secara resmi membuka program studi baru untuk jenjang Subspesialis (Sp2). Yaitu Program Studi Subspesialis Orthopaedi dan Traumatologi. Ini adalah prodi Sp2 pertama di Indonesia dalam bidang Orthopaedi dan Traumatologi.
Prodi Sp2 Orthopaedi dan Traumatologi FKUI bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran di bidang orthopaedi dan traumatologi yang dapat bersaing secara global.
Melalui prodi ini juga diharapkan dapat menghasilkan dokter subspesialis yang profesional, bertanggung jawab, inovatif, serta mampu berkolaborasi secara inter dan multidisiplin dalam memecahkan permasalahan kesehatan masyarakat di bidang orthopaedi dan traumatologi.
Selain itu, diharapkan tercipta peningkatan pengelolaan riset kolaborasi multidisiplin atau transdisiplin serta pelayanan kesehatan orthopaedi dan traumatologi yang berkualitas dengan mempertimbangkan aspek humaniora pasien, melaksanakan pengabdian masyarakat dengan diseminasi ilmu pengetahuan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Pembukaan prodi baru ini telah melalui proses evaluasi dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan akreditasi dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes). Acara pembukaan dilaksanakan di Ruang SAF lantai 2, Gedung H, Kampus FKUI Salemba pada Rabu (19/1/2022) secara luring dan daring.
Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam mengatakan, Indonesia akan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Walaupun tampaknya masih belum jelas, akan tetapi diperkirakan di 2025 berbagai macam profesi akan berlalu lalang bebas. Termasuk para dokter dan ini harus diantisipasi.
“Tadi disebutkan bahwa pekerjaan rumah kita adalah masalah jumlah dan distribusi. Peluang ketika dokter asing itu masuk adalah peluang dua hal tadi. Oleh karenanya, ini menjadi amanah bagi kita di institusi pendidikan bagaimana kita bisa mengejar jumlah spesialis atau subspesialis,” katanya melalui siaran pers, Jumat (21/1/2022).
Ketua Program Studi Sp2 Orthopaedi dan Traumatologi FKUI, Prof. Dr. dr. Achmad Fauzi kamal menyatakan, prodi Sp2 Orthopaedi dan Traumatologi ini akan terdapat 9 peminatan dengan waktu tempuh studi selama 2 tahun.
Selain itu UI akan bekerjasama dengan dengan berbagai fasilitas pendidikan maupun penelitian yang terdepan di FKUI, dan juga termasuk Rumah Sakit Pendidikan Utama RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo serta beberapa rumah sakit jejaring baik dalam maupun luar negeri.
“Program studi ini siap untuk mencetak dokter subspesialis orthopaedi dan traumatologi yang unggul dan dapat menjawab permasalahan kesehatan bangsa khususnya dalam bidang orthopaedi dan traumatology,” jelasnya.
Sampai dengan adanya usulan pembukaan Prodi Sp2 Orthopaedi dan Traumatologi ini diajukan, seorang dokter Sp. OT yang akan menjadi konsultan di Indonesia, harus menjalani program pendidikan fellowship yang dikelola oleh Kolegium Orthopaedi dan Traumatologi dengan lama pendidikan 1 tahun atau lebih.
Beberapa program fellowship Kolegium Orthopaedi dan Traumatologi yang telah berjalan meliputi: Fellowship Bedah Tulang Belakang (Orthopaedic Spine) yang berpusat di RSCM Jakarta (sejak tahun 1994); Fellowship Hand and Microsurgery yang berpusat di RS Dr. Soetomo Surabaya (sejak 2001); Fellowship Rekonstruksi Dewasa Panggul dan Lutut (Hip and Knee Adult Reconstruction) yang berpusat di RSCM (sejak 2018) dan di RS Fatmawati 2010 dan dilanjutkan RS Dr. Soetomo (sejak 2017); Fellowship Onkologi Orthopaedi yang berpusat di RSCM dan RS Dr. Soetomo (sejak 2015); dan Fellowship Orthopaedic Sport yang berpusat di RSCM (sejak 2018).
Sekarang, dengan pembukaan Prodi Sp2 Orthopaedi dan Traumatologi FKUI, maka Dokter spesialis orthopaedi dan traumatology bisa memperdalam keilmuannya dalam program pendidikan formal. Juga mendapatkan ijazah/sertifikat kelulusan dari universitas/institusi pendidikan setara dengan S3 sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia.
Kurikulum prodi disusun sesuai dengan kompetensi Sp2 Orthopaedi yang akan dicapai pada saat lulus dan dilakukan secara bertahap sesuai Peraturan KKI Nomor 91 tahun 2021 tentang Standar Pendidikan Profesi Dokter Subspesialis Orthopaedi dan Traumatologi. Pada tahap pertama, peserta didik akan mendapatkan pembekalan pengetahuan dasar dan keterampilan dasar.
Tahap kedua adalah magang yang terdiri dari kegiatan pembelajaran pada semester 2 hingga semester 3, dengan materi mata kuliah keahlian khusus (MKK), mata kuliah penerapan akademik bidang peminatan (MPA), dan mata kuliah penerapan keprofesian bidang peminatan (MPK). Tahap ketiga, adalah tahap mandiri dari peserta didik.
Rujukan kurikulum sebagian besar mengacu pada kurikulum yang telah terakreditasi oleh badan akreditasi internasional seperti kurikulum dari American College of Surgeon (ACS) yang sudah terakreditasi oleh Accreditation Council for Graduate Medical Education (ACGME) sebagai rujukan untuk peminatan rekonstruksi dewasa panggul dan lutut dan peminatan trauma lanjut
Prodi Sp2 Orthopaedi dan Traumatologi FKUI memberi kesempatan dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi konsultan yang telah menyelesaikan program fellowship untuk mengikuti program RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau), sehingga peserta didik dapat hanya mengikuti modul-modul yang dibutuhkan dan waktu tempuh studi dapat lebih singkat dari empat semester.
Prodi Sp2 Orthopaedi dan Traumatologi FKUI akan mulai membuka pendaftaran pada periode Februari-Maret 2022 melalui SIMAK Pascasarjana UI. Penjelasan lebih lengkap terkait Program Studi Sp-2 Orthopaedi dan Traumatologi FKUI dapat dilihat di kanal YouTube Medicine UI.
Lihat Juga: 7 Universitas dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik Versi EduRank, Berapa Biaya Kuliah di UI?
Prodi Sp2 Orthopaedi dan Traumatologi FKUI bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran di bidang orthopaedi dan traumatologi yang dapat bersaing secara global.
Melalui prodi ini juga diharapkan dapat menghasilkan dokter subspesialis yang profesional, bertanggung jawab, inovatif, serta mampu berkolaborasi secara inter dan multidisiplin dalam memecahkan permasalahan kesehatan masyarakat di bidang orthopaedi dan traumatologi.
Selain itu, diharapkan tercipta peningkatan pengelolaan riset kolaborasi multidisiplin atau transdisiplin serta pelayanan kesehatan orthopaedi dan traumatologi yang berkualitas dengan mempertimbangkan aspek humaniora pasien, melaksanakan pengabdian masyarakat dengan diseminasi ilmu pengetahuan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Pembukaan prodi baru ini telah melalui proses evaluasi dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan akreditasi dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes). Acara pembukaan dilaksanakan di Ruang SAF lantai 2, Gedung H, Kampus FKUI Salemba pada Rabu (19/1/2022) secara luring dan daring.
Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam mengatakan, Indonesia akan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Walaupun tampaknya masih belum jelas, akan tetapi diperkirakan di 2025 berbagai macam profesi akan berlalu lalang bebas. Termasuk para dokter dan ini harus diantisipasi.
“Tadi disebutkan bahwa pekerjaan rumah kita adalah masalah jumlah dan distribusi. Peluang ketika dokter asing itu masuk adalah peluang dua hal tadi. Oleh karenanya, ini menjadi amanah bagi kita di institusi pendidikan bagaimana kita bisa mengejar jumlah spesialis atau subspesialis,” katanya melalui siaran pers, Jumat (21/1/2022).
Ketua Program Studi Sp2 Orthopaedi dan Traumatologi FKUI, Prof. Dr. dr. Achmad Fauzi kamal menyatakan, prodi Sp2 Orthopaedi dan Traumatologi ini akan terdapat 9 peminatan dengan waktu tempuh studi selama 2 tahun.
Selain itu UI akan bekerjasama dengan dengan berbagai fasilitas pendidikan maupun penelitian yang terdepan di FKUI, dan juga termasuk Rumah Sakit Pendidikan Utama RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo serta beberapa rumah sakit jejaring baik dalam maupun luar negeri.
“Program studi ini siap untuk mencetak dokter subspesialis orthopaedi dan traumatologi yang unggul dan dapat menjawab permasalahan kesehatan bangsa khususnya dalam bidang orthopaedi dan traumatology,” jelasnya.
Sampai dengan adanya usulan pembukaan Prodi Sp2 Orthopaedi dan Traumatologi ini diajukan, seorang dokter Sp. OT yang akan menjadi konsultan di Indonesia, harus menjalani program pendidikan fellowship yang dikelola oleh Kolegium Orthopaedi dan Traumatologi dengan lama pendidikan 1 tahun atau lebih.
Beberapa program fellowship Kolegium Orthopaedi dan Traumatologi yang telah berjalan meliputi: Fellowship Bedah Tulang Belakang (Orthopaedic Spine) yang berpusat di RSCM Jakarta (sejak tahun 1994); Fellowship Hand and Microsurgery yang berpusat di RS Dr. Soetomo Surabaya (sejak 2001); Fellowship Rekonstruksi Dewasa Panggul dan Lutut (Hip and Knee Adult Reconstruction) yang berpusat di RSCM (sejak 2018) dan di RS Fatmawati 2010 dan dilanjutkan RS Dr. Soetomo (sejak 2017); Fellowship Onkologi Orthopaedi yang berpusat di RSCM dan RS Dr. Soetomo (sejak 2015); dan Fellowship Orthopaedic Sport yang berpusat di RSCM (sejak 2018).
Sekarang, dengan pembukaan Prodi Sp2 Orthopaedi dan Traumatologi FKUI, maka Dokter spesialis orthopaedi dan traumatology bisa memperdalam keilmuannya dalam program pendidikan formal. Juga mendapatkan ijazah/sertifikat kelulusan dari universitas/institusi pendidikan setara dengan S3 sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia.
Kurikulum prodi disusun sesuai dengan kompetensi Sp2 Orthopaedi yang akan dicapai pada saat lulus dan dilakukan secara bertahap sesuai Peraturan KKI Nomor 91 tahun 2021 tentang Standar Pendidikan Profesi Dokter Subspesialis Orthopaedi dan Traumatologi. Pada tahap pertama, peserta didik akan mendapatkan pembekalan pengetahuan dasar dan keterampilan dasar.
Tahap kedua adalah magang yang terdiri dari kegiatan pembelajaran pada semester 2 hingga semester 3, dengan materi mata kuliah keahlian khusus (MKK), mata kuliah penerapan akademik bidang peminatan (MPA), dan mata kuliah penerapan keprofesian bidang peminatan (MPK). Tahap ketiga, adalah tahap mandiri dari peserta didik.
Rujukan kurikulum sebagian besar mengacu pada kurikulum yang telah terakreditasi oleh badan akreditasi internasional seperti kurikulum dari American College of Surgeon (ACS) yang sudah terakreditasi oleh Accreditation Council for Graduate Medical Education (ACGME) sebagai rujukan untuk peminatan rekonstruksi dewasa panggul dan lutut dan peminatan trauma lanjut
Prodi Sp2 Orthopaedi dan Traumatologi FKUI memberi kesempatan dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi konsultan yang telah menyelesaikan program fellowship untuk mengikuti program RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau), sehingga peserta didik dapat hanya mengikuti modul-modul yang dibutuhkan dan waktu tempuh studi dapat lebih singkat dari empat semester.
Prodi Sp2 Orthopaedi dan Traumatologi FKUI akan mulai membuka pendaftaran pada periode Februari-Maret 2022 melalui SIMAK Pascasarjana UI. Penjelasan lebih lengkap terkait Program Studi Sp-2 Orthopaedi dan Traumatologi FKUI dapat dilihat di kanal YouTube Medicine UI.
Lihat Juga: 7 Universitas dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik Versi EduRank, Berapa Biaya Kuliah di UI?
(mpw)