FEB Uhamka Siapkan Beasiswa Khusus bagi Dai yang Siap Mengabdi ke Daerah 3T
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uhamka ( FEB-Uhamka ) siapkan beasiswa khusus bagi para mahasiswa yang siap dikirim menjadi dai khusus di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Beasiswa berupa kuliah gratis untuk studi lanjut S2 di Uhamka diberikan setelah mereka selesai menjalankan pengabdian selama satu tahun di daerah tersebut. Hal ini merupakan salah satu bentuk komitmen FEB Uhamka dalam mendukung pembangunan pemerintah di daerah 3T.
Bentuk program yang ditawarkan meliputi dua jenis. Pertama, bagi mahasiswa yang masih aktif kuliah dapat mengambil program Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM) dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan Ketua Program Studi.
Program MBKM ini minimal dengan durasi 1 tahun. Kemudian bagi mereka yang baru lulus (fresh graduated) dapat langsung mendaftarkan diri sebagai dai daerah 3T untuk mengabdi di daerah tersebut selama 1 tahun.
Program ini merupakan kerja sama antara FEB Uhamka dengan Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LDK PP Muhammadiyah). Program ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) dengan LDK PP Muhammadiyah.
Pembukaan program ini dilaksanakan dengan menggelar Seminar Nasional dan Launching Buku Anak Panah Sang Pencerah: Dakwah Merambah Daerah 3T yang dilakukan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan luring di Aula AR Fachrudin FEB Uhamka pada Rabu (26/1).
Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua LDK PP Muhammadiyah Muhammad Ziyad, Rektor Uhamka Prof. Gunawa Suryoputro, Ketua PP Muhammadiyah Prof.Syafiq A. Mughni, serta undangan lainnya.
Bertindak sebagai narasumber pada seminar ini Suparto, M.Ed., Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Hana Maulana, Da’i LDK PP Muhammadiyah yang bertugas di daerah 3T.
Ketua LDK PP Muhammadiyah, Muhammad Ziyad mengungkapkan bahwa para dai telah melakukan dakwah ke berbagai pelosok di seluruh Indonesia. Melalui buku tersebut mereka menceritakan pengalaman terkait proses dakwah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan agama Islam di wilayah tersebut.
“Buku ini adalah serpihan kecil narasi dan perjuangan dari ratusan dai yang tersebar di berbagai pelosok tanah air dan masih ada cerita yang belum dituliskan dan nantinya akan diterbitkan di buku selanjutnya. Di samping sebagai upaya mendokumentasikan jejak dakwah di daerah 3T, penulisan buku ini juga merupakan salah satu upaya membangun literasi tentang dakwah Muhammadiyah,” tuturnya.
Dekan FEB Uhamka Dr. Zulpahmi, M.Si., menyatakan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen FEB Uhamka, bukan hanya kepada Persyarikatan Muhammadiyah, tapi juga untuk bangsa dan kemanusiaan secara luas.
“Program ini sangat menarik bagi generasi muda yang menyukai tantangan. Dengan menjadi dai khusus maka dengan sendirinya mental dan kecakapan mereka yang sesungguhnya akan terbangun. Mereka akan mendapat pengalaman yang sangat berharga dengan praktik langsung di lapangan,” jelas Zulpahmi.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat menggugah semanagat mahasiswa untuk aktif belajar secara langsung di masyarakat guna meningkatkan pengalaman dan pengetahuannya.
Beasiswa berupa kuliah gratis untuk studi lanjut S2 di Uhamka diberikan setelah mereka selesai menjalankan pengabdian selama satu tahun di daerah tersebut. Hal ini merupakan salah satu bentuk komitmen FEB Uhamka dalam mendukung pembangunan pemerintah di daerah 3T.
Bentuk program yang ditawarkan meliputi dua jenis. Pertama, bagi mahasiswa yang masih aktif kuliah dapat mengambil program Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM) dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan Ketua Program Studi.
Program MBKM ini minimal dengan durasi 1 tahun. Kemudian bagi mereka yang baru lulus (fresh graduated) dapat langsung mendaftarkan diri sebagai dai daerah 3T untuk mengabdi di daerah tersebut selama 1 tahun.
Program ini merupakan kerja sama antara FEB Uhamka dengan Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LDK PP Muhammadiyah). Program ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) dengan LDK PP Muhammadiyah.
Pembukaan program ini dilaksanakan dengan menggelar Seminar Nasional dan Launching Buku Anak Panah Sang Pencerah: Dakwah Merambah Daerah 3T yang dilakukan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan luring di Aula AR Fachrudin FEB Uhamka pada Rabu (26/1).
Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua LDK PP Muhammadiyah Muhammad Ziyad, Rektor Uhamka Prof. Gunawa Suryoputro, Ketua PP Muhammadiyah Prof.Syafiq A. Mughni, serta undangan lainnya.
Bertindak sebagai narasumber pada seminar ini Suparto, M.Ed., Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Hana Maulana, Da’i LDK PP Muhammadiyah yang bertugas di daerah 3T.
Ketua LDK PP Muhammadiyah, Muhammad Ziyad mengungkapkan bahwa para dai telah melakukan dakwah ke berbagai pelosok di seluruh Indonesia. Melalui buku tersebut mereka menceritakan pengalaman terkait proses dakwah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan agama Islam di wilayah tersebut.
“Buku ini adalah serpihan kecil narasi dan perjuangan dari ratusan dai yang tersebar di berbagai pelosok tanah air dan masih ada cerita yang belum dituliskan dan nantinya akan diterbitkan di buku selanjutnya. Di samping sebagai upaya mendokumentasikan jejak dakwah di daerah 3T, penulisan buku ini juga merupakan salah satu upaya membangun literasi tentang dakwah Muhammadiyah,” tuturnya.
Dekan FEB Uhamka Dr. Zulpahmi, M.Si., menyatakan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen FEB Uhamka, bukan hanya kepada Persyarikatan Muhammadiyah, tapi juga untuk bangsa dan kemanusiaan secara luas.
“Program ini sangat menarik bagi generasi muda yang menyukai tantangan. Dengan menjadi dai khusus maka dengan sendirinya mental dan kecakapan mereka yang sesungguhnya akan terbangun. Mereka akan mendapat pengalaman yang sangat berharga dengan praktik langsung di lapangan,” jelas Zulpahmi.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat menggugah semanagat mahasiswa untuk aktif belajar secara langsung di masyarakat guna meningkatkan pengalaman dan pengetahuannya.
(mpw)