IPB University-UICI Kolaborasi Bidang Pendidikan dan Penelitian
loading...
A
A
A
JAKARTA - IPB University dan Universitas Insan Cita Indonesia ( UICI ) menjalin kerja sama pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kerja sama itu tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman kedua pihak, di Kampus IPB Dramaga, Bogor.
Rektor Universitas Insan Cita Indonesia, Prof Laode M Kamaluddin dalam sambutannya mengungkapkan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan IPB University. Mengingat Universitas Insan Cita Indonesia belum lama berdiri.
“Terima kasih IPB University telah menerima kami, universitas baru yang usianya baru satu tahun. Namun saya yakin kita memiliki semangat yang sama untuk memajukan pendidikan Indonesia,” ujarnya.
Ia melanjutkan, sebagai universitas baru, pihaknya harus banyak belajar. IPB University dipilih sebab menurutnya di kampus inilah pusatnya ilmu pengetahuan dan ragam pengalaman.
“Semoga kerja sama ini lebih mendekatkan hati dan pikiran, agar di masa depan kita bisa bergandengan tangan di era digital,” sebutnya.
Rektor IPB University, Prof Arif Satria turut menyambut baik kerja sama ini. Ia menuturkan, Universitas Insan Cita Indonesia merupakan kampus masa depan. Pasalnya, di kampus ini telah menerapkan prinsip pembelajaran digital. Sebuah konsep yang saat ini tengah diupayakan banyak perguruan tinggi.
“Selamat datang di IPB University. Terima kasih sudah berkenan berkolaborasi dengan IPB University,” buka Prof Arif.
Meski merupakan kampus yang baru berdiri, Prof Arif meyakini bahwa Universitas Insan Cita Indonesia mampu sukses di masa depan berkat konsep pembelajaran digital yang ditawarkan. Dengan menerapkan digital, maka kampus memiliki kelebihan fleksibilitas dan jangkauan yang lebih luas.
“Kelebihan dari universitas berbasis digital adalah fleksibilitas dan jangkauannya. Bisa menjangkau dimanapun, apalagi di era yang semua sangat mungkin dilakukan di mana saja. Karena itu, IPB University juga terus belajar, bersama perguruan tinggi mana pun,” katanya.
Oleh sebab itulah, lanjut Prof Arif, dalam menghadapi era saat ini, IPB University juga terus berbenah. Salah satunya adalah melakukan perubahan kurikulum yang disebut K2020, kurikulum yang mampu adaptif dengan perubahan.
“Dengan kurikulum ini mengutamakan fleksibilitas pembelajaran. Agar mahasiswa mampu hands on di bidangnya, serta bagaimana kompetensi harus riil. Dengan tujuan agar para lulusan menjadi pembelajar sejati, pembelajar tangguh yang adaptif. Semoga kerja sama ini berjalan dengan baik,” harapnya.
Lihat Juga: Daftar 4 Judul Penelitian Anies Baswedan yang Dipamerkan di Linkedin, Bikin HRD Merinding
Rektor Universitas Insan Cita Indonesia, Prof Laode M Kamaluddin dalam sambutannya mengungkapkan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan IPB University. Mengingat Universitas Insan Cita Indonesia belum lama berdiri.
“Terima kasih IPB University telah menerima kami, universitas baru yang usianya baru satu tahun. Namun saya yakin kita memiliki semangat yang sama untuk memajukan pendidikan Indonesia,” ujarnya.
Ia melanjutkan, sebagai universitas baru, pihaknya harus banyak belajar. IPB University dipilih sebab menurutnya di kampus inilah pusatnya ilmu pengetahuan dan ragam pengalaman.
“Semoga kerja sama ini lebih mendekatkan hati dan pikiran, agar di masa depan kita bisa bergandengan tangan di era digital,” sebutnya.
Rektor IPB University, Prof Arif Satria turut menyambut baik kerja sama ini. Ia menuturkan, Universitas Insan Cita Indonesia merupakan kampus masa depan. Pasalnya, di kampus ini telah menerapkan prinsip pembelajaran digital. Sebuah konsep yang saat ini tengah diupayakan banyak perguruan tinggi.
“Selamat datang di IPB University. Terima kasih sudah berkenan berkolaborasi dengan IPB University,” buka Prof Arif.
Meski merupakan kampus yang baru berdiri, Prof Arif meyakini bahwa Universitas Insan Cita Indonesia mampu sukses di masa depan berkat konsep pembelajaran digital yang ditawarkan. Dengan menerapkan digital, maka kampus memiliki kelebihan fleksibilitas dan jangkauan yang lebih luas.
“Kelebihan dari universitas berbasis digital adalah fleksibilitas dan jangkauannya. Bisa menjangkau dimanapun, apalagi di era yang semua sangat mungkin dilakukan di mana saja. Karena itu, IPB University juga terus belajar, bersama perguruan tinggi mana pun,” katanya.
Oleh sebab itulah, lanjut Prof Arif, dalam menghadapi era saat ini, IPB University juga terus berbenah. Salah satunya adalah melakukan perubahan kurikulum yang disebut K2020, kurikulum yang mampu adaptif dengan perubahan.
“Dengan kurikulum ini mengutamakan fleksibilitas pembelajaran. Agar mahasiswa mampu hands on di bidangnya, serta bagaimana kompetensi harus riil. Dengan tujuan agar para lulusan menjadi pembelajar sejati, pembelajar tangguh yang adaptif. Semoga kerja sama ini berjalan dengan baik,” harapnya.
Lihat Juga: Daftar 4 Judul Penelitian Anies Baswedan yang Dipamerkan di Linkedin, Bikin HRD Merinding
(mpw)