Antisipasi Kepunahan Bahasa Daerah, Ini yang Dilakukan Nadiem
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Mendikbudristek ) Nadiem Anwar Makarim menggandeng komunitas tutur dalam upaya mempertahankan bahasa daerah dari kepunahan.
Nadiem menilai, upayanya kali ini bukan sekadar menjaga bahasa daerah , namun mengembangkan bahasa daerah menjadi nilai kebanggaan masyarakat.
"Kita berorientasi bukan hanya memproteksi bahasa tersebut tapi kita ingin mengkombinasikan, mengembangkan bahasa tersebut," ujar Nadiem dalam acara bertajuk 'Revitalisasi Bahasa Daerah', Selasa (22/2/2022).
Nadiem mengatakan, telah menargetkan menggandeng 1.491 komunitas tutur. "Untuk komunitas tutur, kita mentarget sekitar 1.491 komunitas atau penggiat bahasa," katanya.
Nadiem menjelaskan, upayanya tersebut merupakan pelibatan segala aspek dalam menyusun pembelajaran bahasa daerah agar lebih efisien dan menarik.
"Dan ini adalah pelibatan intensif, keluarga, maestro pegiat pelindungan bahasa dan sastra untuk menyusun pembelajaran di setiap daerah," ucap Nadiem.
Nadiem mengungkap, komunitas tutur kini menjadi mitra pemerintah dalam menggerakan tranformasi bahasa daerah.
"Ini adalah arah kita untuk menggerakan komunitas kita sebagai mitra kita untuk menggerakan hubungan transformasi," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menekankan, pentingnya bahasa daerah sebagai identitas bangsa.
Nadiem mengatakan, bahasa daerah merupakan salah satu aset kebhinekaan, yang mencerminkan kekayaan Indonesia akan budaya.
"Itu adalah khazanah kekayaan kita, kekayaan terbesar kita adalah kekayaan kebhinekaan kebudayaan," ujar Nadiem.
Nadiem menyinggung, jika bahasa daerah satu persatu terancam punah maka, identitas Indonesia sebagai bangsa akan ikut terkikis.
Nadiem menilai, upayanya kali ini bukan sekadar menjaga bahasa daerah , namun mengembangkan bahasa daerah menjadi nilai kebanggaan masyarakat.
"Kita berorientasi bukan hanya memproteksi bahasa tersebut tapi kita ingin mengkombinasikan, mengembangkan bahasa tersebut," ujar Nadiem dalam acara bertajuk 'Revitalisasi Bahasa Daerah', Selasa (22/2/2022).
Nadiem mengatakan, telah menargetkan menggandeng 1.491 komunitas tutur. "Untuk komunitas tutur, kita mentarget sekitar 1.491 komunitas atau penggiat bahasa," katanya.
Nadiem menjelaskan, upayanya tersebut merupakan pelibatan segala aspek dalam menyusun pembelajaran bahasa daerah agar lebih efisien dan menarik.
"Dan ini adalah pelibatan intensif, keluarga, maestro pegiat pelindungan bahasa dan sastra untuk menyusun pembelajaran di setiap daerah," ucap Nadiem.
Nadiem mengungkap, komunitas tutur kini menjadi mitra pemerintah dalam menggerakan tranformasi bahasa daerah.
"Ini adalah arah kita untuk menggerakan komunitas kita sebagai mitra kita untuk menggerakan hubungan transformasi," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menekankan, pentingnya bahasa daerah sebagai identitas bangsa.
Nadiem mengatakan, bahasa daerah merupakan salah satu aset kebhinekaan, yang mencerminkan kekayaan Indonesia akan budaya.
"Itu adalah khazanah kekayaan kita, kekayaan terbesar kita adalah kekayaan kebhinekaan kebudayaan," ujar Nadiem.
Nadiem menyinggung, jika bahasa daerah satu persatu terancam punah maka, identitas Indonesia sebagai bangsa akan ikut terkikis.
(mpw)