Kisah Giri, Mahasiswa Disabilitas Netra Raih Sarjana Terbaik di UGM Tepat di Ultah Ayah

Kamis, 24 Februari 2022 - 00:22 WIB
loading...
A A A
Giri merupakan sosok yang penuh prestasi, berbagai prestasi tingkat daerah hingga nasional pernah diraihnya sejak bangku SD hingga SMA. Beberapa di antaranya juara lomba dongeng tingkat DIY, OSN IPS SMP Tingkat Kota Yogyakarta, OSN Ekonomi SMA tingkat Kota Yogyakarta, dan juara nasional Duta Budaya dan Tradisi Indonesia. Lalu masuk ke UGM pun melalui jalur prestasi yakni SNMPTN Undangan.

Menjadi penyandang disabilitas tak mematahkan semangatnya untuk tetap berprestasi. Ia berhasil mendapatkan beasiswa pendidikan sarjana dari Tanoto Foundation. Saat ini ia kembali bisa memperoleh beasiswa dari lembaga tersebut untuk melanjutkan pendidikan jenjang S2 di FEB UGM. Giri telah dinyatakan diterima kuliah program Magister Sains FEB UGM.

Dinilai sebagai mahasiswa disabilitas berprestasi ia terpilih menerima penghargaan dari Presiden yang diserahkan oleh staf khusus presiden Angkie Yudistia pada Desember 2021 lalu. Lalu hasil penelitiannya untuk tugas akhir atau skripsi berjudul Manajemen di Era Digitalisasi juga terpilih masuk menjadi book chapter yang akan diterbitkan Departemen Manajemen FEB UGM. Ia pun banyak diundang menjadi pembicara di berbagai kesempatan terkait menumbuhkan lingkungan inklusif bagi difabel.

"Kondisi disabilitas merupakan sebuah keistimewaan yang menjadikannya sebagai ciri khas. Jadikanlah hal itu sebagai penyemangat untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin sehingga bisa menjadi juara di masyarakat," pesannya.

Usai lulus menempuh pendidikan S2, Giri berencana turut ambil bagian dalam memajukan pendidikan di tanah air dengan menjadi dosen. Ia ingin berperan dalam mewujudkan Indonesia yang maju, terbuka, bertoleransi serta memberikan kemudahan bagi penyandang disabilitas melalui pendidikan sebagai pintu utamanya.

Sang Ibu Ngersi Suprihatin mengatakan puteranya merupakan sosok yang tekun, ulet dan memiliki semangat juang yang tinggi. Meski mengalami kehilangan pengelihatan secara tiba-tiba, Giri bangkit dan berusaha untuk menggapai impiannya.

“Dengan kondisi seperti itu biasanya anak akan merasa putus asa, tetapi Alhamdulillah Giri tidak patah semangat,”ujarnya.

Melihat pencapaian yang diraih Giri saat ini Ngersi tak henti-henti bersyukur. Ia sangat bangga pada putranya itu.

“Cukup bangga karena saya yang SD saja tidak lulus bisa memiliki anak yang lulus sarjana dengan kondisi ada keterbatasan fisik. Saya berharap apa yang diinginkan Giri bisa tercapai dan suatu saat ada keajaiban untuknya bisa melihat lagi,”katanya.

Perasan yang sama turut dirasakan oleh Sutrisno. Ia bahagia sekaligus bangga putranya dengan segala keterbatasan bisa terus berpretasi dan meraih gelar sarjana bahkan kini melanjutkan S2. Meski Sutrisno hanya mampu menempuh pendidikan hingga tingkat STM, namun ia berharap anak-anaknya bisa meraih pendidikan setinggi-tingginya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1381 seconds (0.1#10.140)