Aplikasi SR-Farmer Mahasiswa ITS untuk Bantu Petani Raih Emas di AISEEF

Rabu, 02 Maret 2022 - 17:48 WIB
loading...
Aplikasi SR-Farmer Mahasiswa...
Tim mahasiswa ITS. Foto/Dok/Humas ITS
A A A
JAKARTA - Mahasiswa ITS menggagas aplikasi SR-Farmer (Successful Rice Farmer) guna meningkatkan produksi pangan berdasarkan pada teknologi. Gagasan ini dilatarbelakangi masih banyak petani Indonesia yang mengalami kesulitan terlebih pada penguasaan pertanian (farming) yang sangat minim.

Mereka terdiri mahasiswa program sarjana ITS angkatan 2020. Yakni Andry Prasetyo (Departemen Fisika), Aulia Amjad Luthfi (Departemen Teknik Elektro), Cindi Dwi Pramudita (Departemen Teknik Informatika), Regita Prameswari (Departemen Teknik Kimia Industri), dan Abima Aunur Rochman (Departemen Statistika).

Ketua Tim Andry Prasetyo menjelaskan, ide ini dirancang untuk membantu para petani mengatasi berbagai masalah, mulai dari rendahnya penggunaan teknologi oleh petani, sulitnya mendapatkan pupuk, pestisida, hingga pedoman bercocok tanam yang benar.

“Selain menguntungkan bagi petani, aplikasi ini juga dapat menguntungkan berbagai pihak internal dan eksternal yang akan menggunakan dan berkontribusi di aplikasi tersebut,” katanya melalui siaran pers, Rabu (2/3/2022).

Baca: Kisah Hafidh, Mahasiswa Tunarungu UNY dengan Segudang Bakat

Menurut Andry, aplikasi ini juga menyediakan delapan fitur utama yang dapat digunakan oleh petani. Di antaranya fitur belanja, layanan teknologi pertanian, logbook, padar beras, mentor, fitur ekspor pertanian, ruang diskusi petani, dan petunjuk teknis petani. “Fitur yang disediakan sudah disesuaikan dengan kebutuhan para petani dan ditambahkan sedikit teknologi,” jelasnya.

Mahasiswa kelahiran 2002 ini menuturkan, fitur logbook, cari mentor, dan ruang diskusi bagi petani ini merupakan hal yang istimewa. Fitur logbook dibuat atas permasalahan pada penguasaan farming yang sangat minim teknologi oleh petani, sehingga menyebabkan perbedaan hasil produksi dan hasil penelitian yang sangat signifikan.

Fitur ini dirancang untuk merekam kemajuan kegiatan pertanian yang dilengkapi dengan bimbingan bercocok tanam. Dengan fitur ini, diharapkan akan memudahkan bagi petani untuk mengatur jadwal mereka, terutama untuk petani baru.

“Jadwal akan muncul setelah petani memasukkan tanggal tanam dan jadwal yang keluar sudah termasuk pengaplikasian pupuk, pemberian obat, dan sebagainya,” ujarnya.

Sedangkan fitur cari mentor dan ruang diskusi dibuat karena rendahnya pendidikan formal yang ditempuh, sehingga mempengaruhi kemampuan petani untuk menyerap teknologi baru seperti penggunaan yang lebih efisien.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1974 seconds (0.1#10.140)