Kiat Menulis dari Mahasiswi Unesa dengan Sederet Prestasi dan Terbitkan Buku Sendiri

Jum'at, 04 Maret 2022 - 12:23 WIB
loading...
Kiat Menulis dari Mahasiswi Unesa dengan Sederet Prestasi dan Terbitkan Buku Sendiri
Ilustrasi menulis. Foto/Getty Images
A A A
JAKARTA - Tidak semua orang suka menulis. Bahkan banyak yang menganggap menulis itu menjenuhkan. Namun hal ini tidak berlaku bagi mahasiswi Universitas Negeri Surabaya ( Unesa ) Wahyu Dian Andriana.

Gadis kelahiran Probolinggo 9 Maret 2001 ini justru menjadikan hobi menulisnya ditekuni hingga mampu menghasilkan sederet prestasi. Bahkan mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia ini telah mengantongi berbagai prestasi bidang penulisan, khususnya puisi.

Mahasiswi yang akrab dipanggil Dian ini pun sudah mampu menelurkan buku Antologi Puisi Berjudul “Komposisi Senyawa” pada 2019 lalu. Teranyar, Dian berhasil menorehkan prestasi pada ajang Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional pada November lalu dan puisinya tersebut di bukukan dalam Antologi berjudul ‘Tentang Rasa dan Kata’.

Dian mengaku awalnya hobinya itu bermula dari kesukaannya membaca buku. Terlebih, jurusannya sewaktu SMA, Kelas Bahasa mendukung minatnya tersebut. Dari membaca kemudian muncul keinginan untuk menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan.

“Sampai suatu ketika saya iseng ikut lomba cipta puisi dan alhamdulillah dapat juara 1 tingkat nasional. Dari sejak menang lomba itu saya seperti menemukan passion saya di bidang menulis dan semakin yakin untuk menekuninya,” ceritanya mengutip laman Unesa, Jumat (4/3/2022).

Baca: Keren, Mahasiswa Unair Sulap Vespa Klasik Jadi Motor Listrik

Dian kini makin aktif menulis di berbagai media dan sampai sekarang aktif sebagai penulis lepas. Ia terus meningkatkan kemampuanya hingga harus masuk Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Unesa.

Ia menerangkan, inspirasinya dalam menulis tidak hanya bersumber dari pengalaman pribadi, tetapi juga didapatkan dari lingkungan sekitar seperti pengalaman orang lain dan kondisi lingkungan sekitar.

“Menurut saya untuk menulis tidak hanya perlu membuka mata penulis, tetapi penulis juga harus membuka hati atau perasaannya sendiri. Sebab menulis itu harus melibatkan mata dan rasa agar tulisannya lebih menyentuh pembaca,” imbuhnya.

Perempuan 21 tahun ini membeberkan seputar tema-tema puisi yang berhasil keluar menjadi juara. Adapun tema-tema yang dimaksud yaitu ‘Perasaan’ dan ‘Bias Semiotika’. Dua tema tersebut berhasil menjadi juara.

“Saya ibaratkan puisi berisi tentang hitam dan putih karena terkadang antara perasaan dan kenyataan kadang tidak sesuai, sehingga sebagian besar orang selalu merasakan gejolak antara rasa dan logika, saya berusaha mengungkapkan gejolak itu,” katanya.

Dalam menulis dan mengembangkan potensinya, Dian tentu menghadapi beberapa tantangan, salah satunya ketika menghadirkan unsur rasa dalam tulisan. Biasanya itu terjadi ketika penulis terjebak atau dikejar oleh deadline. Untuk mengatasinya, ia biasanya meminta pendapat orang terdekat.

Baca juga: Aplikasi SR-Farmer Mahasiswa ITS untuk Bantu Petani Raih Emas di AISEEF

Dian pun membagikan empat kiat menulis.

1. Menulis tentang apapun, di mana pun dan kapan pun.
2. Belajar untuk menjadi sensitif dan selalu membuka mata terhadap kondisi sekitar
3. Jadikan pengalaman diri sendiri maupun orang lain atau lingkungan sekitar sebagai bahan ide menulis
4. Membaca, membaca dan terus membaca.

Di sela-sela kesibukan kuliah, Dian ternyata punya target. Ia ingin menyelesaikan buku keduanya untuk diterbitkan. “Semoga dalam waktu dekat ini bisa lolos seleksi penerbit besar. Mohon doanya,” harapnya.

Dian juga punya cita-cita untuk membangun perpustakaaan di berbagai daerah. Ia berharap semoga semakin banyak generasi penerus yang ikut meramaikan, mengembangkan dan memajukan dunia literasi Indonesia karena yang terpenting adalah jangan takut memulai dan mencoba sesuatu karena gagal adalah proses untuk tumbuh.
(nz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1057 seconds (0.1#10.140)