BLS Bekali Mahasiswa, Akademisi, dan Peneliti Cara Hitung Emisi Karbon Hutan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Belantara Foundation, Pascasarjana Universitas Pakuan , Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan PT. Gaia Eko Daya Buana menyelenggarakan pelatihan lingkungan dalam program Belantara Learning Series (BLS) Episode 2.
Kolaborasi 4 lembaga ini dalam rangka penurunan emisi karbon global. Salah satunya dengan menggelar pelatihan lingkungan untuk memberikan informasi tentang Nilai Ekonomi dan Pendugaan Karbon Hutan.
Melalui pelatihan ini, Belantara berharap dapat membantu meningkatkan pengetahuan tentang teknis penghitungan dan kebijakan terkini terkait karbon hutan. Di samping kontribusinya terhadap NDC (Nationally Determined Contribution) yang sudah menjadi komitmen Pemerintah Indonesia dalam mendukung penurunan emisi karbon global.
Belantara Learning Series merupakan sebuah program peningkatan kapasitas untuk para mahasiswa, akademisi, praktisi, peneliti, serta pengelola sumber daya alam dan keanekaragaman hayati dari Belantara Foundation.
Program ini mendukung upaya proteksi dan restorasi hutan, penelitian, pemberdayaan masyarakat, serta aksi iklim. BLS juga merupakan program kolaboratif antara Belantara dengan berbagai institusi lintas sektor di Indonesia.
Direktur Eksekutif Belantara Foundation Dolly Priatna mengatakan, dengan diadakannya event Belantara Learning Series Episode 2 ini, diharapkan para praktisi konservasi dan peneliti dapat saling berbagi pengalaman dan keterampilan dalam melakukan upaya pelestarian hutan di Indonesia.
Selain itu, mahasiswa dan juga masyarakat umum yang berpartisipasi juga dapat memperkaya pengetahuannya dalam tata cara penghitungan emisi karbon serta nilai ekonominya.
"Walau masih di tengah pandemi yang belum sepenuhnya usai, kami harap dengan diadakannya kegiatan BLS Eps.2 secara daring, kita tetap menjaga antusiasme kita dalam semangat pelestarian hutan dan keanekaragaman hayati melalui pendekatan karbon,” ujar Dolly Priatna dalam keterangan pers, Rabu (16/3/2022).
Peneliti BRIN Dr I Wayan Susi Dharmawan mengatakan, saat ini belum banyak terdengar manfaat hutan selain dari sisi kesehatan dan lingkungan. Sebab, selama ini narasi yang beredar di masyarakat hanya sebatas kedua manfaat tersebut. Sebenarnya, lanjut dia, ada sudut pandang lain mengenai manfaat dari melestarikan hutan yaitu dari sisi insentif penurunan emisi dari keberadaan hutan.
"Kita ini merupakan negara yang memiliki area hutan penyimpan cadangan karbon yang sangat luas dan ke depan sangat penting untuk berkontribusi dalam implementasi pembangunan ekonomi hijau,” kata Dr I Wayan.
Kolaborasi 4 lembaga ini dalam rangka penurunan emisi karbon global. Salah satunya dengan menggelar pelatihan lingkungan untuk memberikan informasi tentang Nilai Ekonomi dan Pendugaan Karbon Hutan.
Melalui pelatihan ini, Belantara berharap dapat membantu meningkatkan pengetahuan tentang teknis penghitungan dan kebijakan terkini terkait karbon hutan. Di samping kontribusinya terhadap NDC (Nationally Determined Contribution) yang sudah menjadi komitmen Pemerintah Indonesia dalam mendukung penurunan emisi karbon global.
Belantara Learning Series merupakan sebuah program peningkatan kapasitas untuk para mahasiswa, akademisi, praktisi, peneliti, serta pengelola sumber daya alam dan keanekaragaman hayati dari Belantara Foundation.
Program ini mendukung upaya proteksi dan restorasi hutan, penelitian, pemberdayaan masyarakat, serta aksi iklim. BLS juga merupakan program kolaboratif antara Belantara dengan berbagai institusi lintas sektor di Indonesia.
Direktur Eksekutif Belantara Foundation Dolly Priatna mengatakan, dengan diadakannya event Belantara Learning Series Episode 2 ini, diharapkan para praktisi konservasi dan peneliti dapat saling berbagi pengalaman dan keterampilan dalam melakukan upaya pelestarian hutan di Indonesia.
Selain itu, mahasiswa dan juga masyarakat umum yang berpartisipasi juga dapat memperkaya pengetahuannya dalam tata cara penghitungan emisi karbon serta nilai ekonominya.
"Walau masih di tengah pandemi yang belum sepenuhnya usai, kami harap dengan diadakannya kegiatan BLS Eps.2 secara daring, kita tetap menjaga antusiasme kita dalam semangat pelestarian hutan dan keanekaragaman hayati melalui pendekatan karbon,” ujar Dolly Priatna dalam keterangan pers, Rabu (16/3/2022).
Peneliti BRIN Dr I Wayan Susi Dharmawan mengatakan, saat ini belum banyak terdengar manfaat hutan selain dari sisi kesehatan dan lingkungan. Sebab, selama ini narasi yang beredar di masyarakat hanya sebatas kedua manfaat tersebut. Sebenarnya, lanjut dia, ada sudut pandang lain mengenai manfaat dari melestarikan hutan yaitu dari sisi insentif penurunan emisi dari keberadaan hutan.
"Kita ini merupakan negara yang memiliki area hutan penyimpan cadangan karbon yang sangat luas dan ke depan sangat penting untuk berkontribusi dalam implementasi pembangunan ekonomi hijau,” kata Dr I Wayan.
(mpw)