Mahasiswa UNY Edukasi Warga Olah Tempe dari Biji Karet
loading...

Mahasiswa UNY edukasi warga olah tempe dari biji karet. Foto/Tangkap layar laman UNY.
A
A
A
JAKARTA - Pohon karet merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia yang menghasilkan lateks sebagai bahan utama pembuatan ban, berguna untuk menyerap gas buangan dan menghasilkan oksigen maksimal. Di sisi lain, biji karet yang biasanya jarang diolah ternyata bisa menjadi bahan baku membuat tempe.
Inilah yang mendorong para pejuang muda Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY ) di Sumatera Selatan untuk mengedukasi warga setempat tentang pembuatan tempe dari biji karet. Pejuang Muda merupakan program sinergi antara Kementerian Sosial, Kemendikbudristek serta Kementerian Agama bagi mahasiswa agar berperan dalam penanganan kemiskinan dan masalah sosial di masyarakat.
Para mahasiswa itu adalah Tegar Ristianto dan Alifah Nur Aqrimah dari program studi (prodi) Pendidikan Sejarah, Aji Nur Wijaksono dari prodi Pendidikan Fisika. Mereka juga dibantu Mangara Klose Siahaan dari prodi Teknik Sipil Intitut Teknologi Sumatera, Gulfi Oktariani serta Nadya Lucyana dari prodi Sistem Komputer UNSRI. Mereka ditempatkan di Desa Babat, Kecamatan Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan.
Baca: Baru Dibuka, Simak Jadwal Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru PTKKN
Menurut Tegar Ristianto, kegiatan ini diadakan karena prihatin pada kondisi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan sampingan setelah menyadap karet dan banyaknya biji karet yang belum dimanfaatkan sebagai bahan baku olahan pangan. “Biji karet yang jatuh dari pohon hanya dibiarkan begitu saja dan hanya sebagian yang digunakan sebagai bibit oleh petani” katanya melansir dari laman resmi UNY, Sabtu (19/3/2022).
Inilah yang mendorong para pejuang muda Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY ) di Sumatera Selatan untuk mengedukasi warga setempat tentang pembuatan tempe dari biji karet. Pejuang Muda merupakan program sinergi antara Kementerian Sosial, Kemendikbudristek serta Kementerian Agama bagi mahasiswa agar berperan dalam penanganan kemiskinan dan masalah sosial di masyarakat.
Para mahasiswa itu adalah Tegar Ristianto dan Alifah Nur Aqrimah dari program studi (prodi) Pendidikan Sejarah, Aji Nur Wijaksono dari prodi Pendidikan Fisika. Mereka juga dibantu Mangara Klose Siahaan dari prodi Teknik Sipil Intitut Teknologi Sumatera, Gulfi Oktariani serta Nadya Lucyana dari prodi Sistem Komputer UNSRI. Mereka ditempatkan di Desa Babat, Kecamatan Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan.
Baca: Baru Dibuka, Simak Jadwal Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru PTKKN
Menurut Tegar Ristianto, kegiatan ini diadakan karena prihatin pada kondisi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan sampingan setelah menyadap karet dan banyaknya biji karet yang belum dimanfaatkan sebagai bahan baku olahan pangan. “Biji karet yang jatuh dari pohon hanya dibiarkan begitu saja dan hanya sebagian yang digunakan sebagai bibit oleh petani” katanya melansir dari laman resmi UNY, Sabtu (19/3/2022).
Lihat Juga :