Mahasiswa UNY Edukasi Warga Olah Tempe dari Biji Karet

Sabtu, 19 Maret 2022 - 11:01 WIB
loading...
Mahasiswa UNY Edukasi...
Mahasiswa UNY edukasi warga olah tempe dari biji karet. Foto/Tangkap layar laman UNY.
A A A
JAKARTA - Pohon karet merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia yang menghasilkan lateks sebagai bahan utama pembuatan ban, berguna untuk menyerap gas buangan dan menghasilkan oksigen maksimal. Di sisi lain, biji karet yang biasanya jarang diolah ternyata bisa menjadi bahan baku membuat tempe.

Inilah yang mendorong para pejuang muda Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY ) di Sumatera Selatan untuk mengedukasi warga setempat tentang pembuatan tempe dari biji karet. Pejuang Muda merupakan program sinergi antara Kementerian Sosial, Kemendikbudristek serta Kementerian Agama bagi mahasiswa agar berperan dalam penanganan kemiskinan dan masalah sosial di masyarakat.

Para mahasiswa itu adalah Tegar Ristianto dan Alifah Nur Aqrimah dari program studi (prodi) Pendidikan Sejarah, Aji Nur Wijaksono dari prodi Pendidikan Fisika. Mereka juga dibantu Mangara Klose Siahaan dari prodi Teknik Sipil Intitut Teknologi Sumatera, Gulfi Oktariani serta Nadya Lucyana dari prodi Sistem Komputer UNSRI. Mereka ditempatkan di Desa Babat, Kecamatan Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan.

Baca: Baru Dibuka, Simak Jadwal Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru PTKKN

Menurut Tegar Ristianto, kegiatan ini diadakan karena prihatin pada kondisi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan sampingan setelah menyadap karet dan banyaknya biji karet yang belum dimanfaatkan sebagai bahan baku olahan pangan. “Biji karet yang jatuh dari pohon hanya dibiarkan begitu saja dan hanya sebagian yang digunakan sebagai bibit oleh petani” katanya melansir dari laman resmi UNY, Sabtu (19/3/2022).

Di samping itu, sosialisasi dilaksanakan bertujuan untuk memberikan pandangan baru bagi masyarakat bahwa biji karet yang menjadi potensi besar di Desa Babat akan memiliki nilai jual lebih apabila masyarakat mau tergerak untuk memanfaatkannya, seperti mengolah menjadi tempe.

Alifah Nur Aqrimah mengatakan, tempe adalah makanan yang akrab dengan keseharian masyarakat. Biji karet mengandung 31,6% karbohidrat, 15,6% protein, 40,9% lemak dan sisanya adalah mineral dan asam sianida. Oleh karena itu asam sianida ini harus dihilangkan dengan cara perendaman selama 24 jam dan perebusan selama 90 menit.

Asam sianida mempunyai sifat mudah larut dan mudah menguap sehingga saat perendaman akan terbuang bersama air. Sedangkan proses perebusan zat linamerase dan asam sianida akan terakumulasi. “Tempe dari biji karet lebih lembut daripada tempe kedelai, tidak cepat menjadi busuk dan dapat disimpan selama 2 minggu di dalam lemari es” papar Alifah.

Aji Nur Wijaksono menjelaskan, proses pembuatan tempe biji karet diawali dengan menyiapkan 1 kg bijinya yang telah dicuci bersih. Selanjutnya, biji karet dibuang kulitnya dengan cara memecahkannya. Setelah terpisah ari kulitnya, daging biji direndam selama 1 × 24 jam.

Setelah direndam, kemudian rebus selama 1 jam. Tiriskan dan biarkan hingga dingin, setelah dingin air rebusan dan bakal daun yang terdapat dalam biji dibuang. Rendam kembali biji karet selama 3×24 jam lalu cuci dan dikukus kurang lebih 30 menit.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tempe, Jaranan, dan...
Tempe, Jaranan, dan Teater Mak Yong Diajukan ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia
Kisah Apry, Mahasiswa...
Kisah Apry, Mahasiswa UNY Anak Buruh Tani Raih IPK 3,99 dan Wisudawan Terbaik
BINUS University Kembangkan...
BINUS University Kembangkan Perangkat Literasi dan Navigasi untuk Disabilitas Netra
Profil dan Riwayat Pendidikan...
Profil dan Riwayat Pendidikan Sumaryanto, Rektor UNY 2025-2030
Kisah Risa, Lulus S1...
Kisah Risa, Lulus S1 UNY Tanpa Skripsi Kini Raih Gelar S2 dengan Tesis Inovatif
Inovasi Skrining Kanker...
Inovasi Skrining Kanker Serviks Berbasis AI Mahasiswa UI dan ITB Raih Juara di Qatar
Kisah Enggis, Wisudawan...
Kisah Enggis, Wisudawan Termuda UNY Raih Gelar Doktor di Usia 25 Tahun
Kisah Novi, Gadis Asal...
Kisah Novi, Gadis Asal Boyolali Jadi Mahasiswa Termuda UNY di Usia 15 Tahun
Di Tangan Mahasiswa...
Di Tangan Mahasiswa Unpad, Limbah Jengkol Disulap Jadi Sabun
Rekomendasi
Korban Longsor di Subang...
Korban Longsor di Subang Ditemukan Tewas setelah 6 Hari Pencarian
Robby Purba Kupas Santet...
Robby Purba Kupas Santet Dunia Penyanyi Bersama Jelita Jely di Kanal YouTube
Ini Kata 6 Tokoh atas...
Ini Kata 6 Tokoh atas Polemik Ijazah Jokowi
Bayi Harimau Sumatra...
Bayi Harimau Sumatra Banun Kinantan Jadi Penghuni Baru Bukittinggi Zoo
Rencana Penobatan Pangeran...
Rencana Penobatan Pangeran William-Kate Middleton Terungkap, Lebih Modern dan Sederhana
Jadwal Final Piala Asia...
Jadwal Final Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi vs Uzbekistan
Berita Terkini
Antri atau Antre, Mana...
Antri atau Antre, Mana Penulisan yang Benar?
3 jam yang lalu
NTT Ditarget Jadi Lokasi...
NTT Ditarget Jadi Lokasi Pertama Peresmian Sekolah Unggulan Garuda
4 jam yang lalu
Lolos SNBP, 66 Siswa...
Lolos SNBP, 66 Siswa MAN 13 Jakarta Diterima di Perguruan Tinggi Negeri Favorit
12 jam yang lalu
Ini 49 PTN Satker yang...
Ini 49 PTN Satker yang Akan Menerima Tukin Dosen, Cek Kampusmu
17 jam yang lalu
Dosen MNC University...
Dosen MNC University Dorong BUMDES Perkuat Kolaborasi untuk Promosi Digital
19 jam yang lalu
Tingkatkan Jumlah Mahasiswa...
Tingkatkan Jumlah Mahasiswa Penerima, Mendikti Dorong Pemda Inisiasi KIP Kuliah Daerah
22 jam yang lalu
Infografis
Hindari Tarif Trump,...
Hindari Tarif Trump, Apple Terbangkan 1,5 Juta iPhone dari India
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved