6 Kiat Melatih Siswa Berpikir dengan Logika
loading...
A
A
A
Hal ini bertujuan untuk membuat siswa memiliki sudut pandang yang lebih luas. Ketika memiliki empati dan simpati terhadap orang lain, siswa tidak akan terlalu egois. Dengan memahami sudut pandang orang lain, kemampuan berpikir logis akan lebih mudah berkembang dan membuat siswa lebih adil dalam menilai sesuatu.
Baca juga: Nadiem: Rapor Pendidikan Indonesia Integrasikan Data Hasil Asesmen Nasional
Ketika bersosialisasi, ada banyak hal yang dapat siswa pelajari dari orang lain. Semakin banyak siswa mempelajari, semakin siswa memiliki banyak variasi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Untuk mencapai hal tersebut, ajak siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan, mengikuti perlombaan, komunitas-komunitas, dan lain sebagainya.
4. Menganjurkan siswa untuk mempelajari keterampilan baru
Mempelajari keterampilan baru adalah salah satu cara meningkatkan logika berpikir siswa. Misalnya dengan mempelajari bahasa asing yang belum pernah dipelajari sebelumnya, mempelajari framework thinking, dan sebagainya.
Mempelajari hal baru seperti ini otomatis memaksa diri siswa untuk memusatkan perhatian dan pikiran untuk menemukan cara terbaik dalam mempelajarinya. Setiap proses yang akan siswa lakukan dari mulai belajar di hari pertama hingga akhirnya benar-benar menguasai keterampilan baru ini membuat siswa berpikir dan membuat perencanaan yang cermat.
5. Mengajak siswa untuk selalu mencari bukti
Apakah yang dimaksud dari poin di atas adalah mengajak siswa bermain detektif? Ya, kurang lebih seperti itu. Saat ini banyak sekali berita-berita atau informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan berkembang dengan bebas. Ketika mengemukakan pendapat, ajak siswa untuk mencari evidence yang relevan dan dari sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kegiatan ini dapat membuat siswa tidak terburu-buru dalam bertindak melainkan mencari alasan yang tepat terhadap sesuatu hal. Nah, jika sudah siswa terbiasa, maka mereka tidak akan mudah dalam mempercayai sesuatu atau terpengaruh hal-hal yang kurang baik.
6. Dorong siswa untuk menjelaskan
Baca juga: Nadiem: Rapor Pendidikan Indonesia Integrasikan Data Hasil Asesmen Nasional
Ketika bersosialisasi, ada banyak hal yang dapat siswa pelajari dari orang lain. Semakin banyak siswa mempelajari, semakin siswa memiliki banyak variasi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Untuk mencapai hal tersebut, ajak siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan, mengikuti perlombaan, komunitas-komunitas, dan lain sebagainya.
4. Menganjurkan siswa untuk mempelajari keterampilan baru
Mempelajari keterampilan baru adalah salah satu cara meningkatkan logika berpikir siswa. Misalnya dengan mempelajari bahasa asing yang belum pernah dipelajari sebelumnya, mempelajari framework thinking, dan sebagainya.
Mempelajari hal baru seperti ini otomatis memaksa diri siswa untuk memusatkan perhatian dan pikiran untuk menemukan cara terbaik dalam mempelajarinya. Setiap proses yang akan siswa lakukan dari mulai belajar di hari pertama hingga akhirnya benar-benar menguasai keterampilan baru ini membuat siswa berpikir dan membuat perencanaan yang cermat.
5. Mengajak siswa untuk selalu mencari bukti
Apakah yang dimaksud dari poin di atas adalah mengajak siswa bermain detektif? Ya, kurang lebih seperti itu. Saat ini banyak sekali berita-berita atau informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan berkembang dengan bebas. Ketika mengemukakan pendapat, ajak siswa untuk mencari evidence yang relevan dan dari sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kegiatan ini dapat membuat siswa tidak terburu-buru dalam bertindak melainkan mencari alasan yang tepat terhadap sesuatu hal. Nah, jika sudah siswa terbiasa, maka mereka tidak akan mudah dalam mempercayai sesuatu atau terpengaruh hal-hal yang kurang baik.
6. Dorong siswa untuk menjelaskan